Kenangan (Rain&Ze)

9 1 0
                                    

HOllllaaaaa....

author sengklek dateng lagi bawa part baru..

maaf lama gak update (gak nanya lagiii), habis beres UN soalnya, buat kedepannya, aku coba buat update secepatnya yaa..

oke,, gak usah lama lama,

selamat membaca, jangan lupa vomment, vomment , vomment...

****

Rain p.o.v

Aku berjalan gontai memasuki ruang dimana ze terbaring lemah, aku melihat ciella dan fadhlan yang sedang tidur di sofa, tapi tetap saja mataku tertuju pada ze, gadis yang dulu pernah mengubah hidupku, gadis yang selama ini bersamaku. Gadis yang kucintai dan menempati ruangan khusus dihatiku. Aku berjalan mendekat, duduk di kursi sebelah bangsal ze, menggenggam pergelangannya, dan menciuminya, air mataku terjun bebas meskipun aku mencoba menahannya.

"ze. Kamu harus sembuh. Temenin kakak kayak dulu lagi, jadi penyemangat lagi, ze kamu inget gak waktu kakak gak bisa main basket. Kamu yang ngajarin kakak kan? Sampai sekarang kakak jadi leader team nya, kamu inget kan ze.." ujar rain

Aku masih mengecupi pergelangan tangan ze dengan lembut dan penuh kehangatan, berharap ze bisa merasakan kehadiran ku.

"Ze. Kakak akan tunggu kamu, meskipun perkiraan hidup kamu gak lamalagi, tapi kakak akan berusaha untuk bisa sembuhin kamu ze, kakak janji kamu bakal jadi wanita terakhir buat kakak kalau kamu sembuh, kakak mohon ze, kamu harus kuat. Bukannya kita pernah  berjanji untuk berbagi suka dan duka, kita pernah berjanji untuk tidak meninggalkan salah satu dari kita, kita pernah berjanji apapun yang terjadi kita akan tetap bersama kan? Iya, kakak akuin kakak pernah berpaling dari kamu untukk beberapa saat, tapi sekarang kakak yakin, akan bersama siapa, kakak akan sama ze, terus. Kakak mohon ze sembuh." Jelasku panjang lebar

Aku pun tertidur dengan tangan masih menggenggam erat tangan ze.

Ciella p.o.v

Aku memang belum tidur seutuhnya, aku masih bisa mendengar kak rain bercerita dengan ze, walaupun aku tau itu tidak akan dijawab oleh ze kecuali jika ia terbangun, aku mendengarnya, aku kini mengetahui bagaimana perasaan kak rain pada ze, dan kini aku juga mengetahui sedikit masa lalu mereka berdua, sedikit sakit yang aku rasakan, mungkin kali ini aku merasa aku benar-benar tidak akan bisa bersatu dengan kak rain, walaupun perasaan dalam hatiku sedikit bahagia karena kak rain bisa menetapkan pilihan hatinya.

Aku tidak bisa tidur kali ini, namun mataku memang benar-benar tertutup seakan-akan aku sudah tertidur pulas,hingga akhirnya gerakan fadhlan membuatku membuka mata, fadhlan mengambil posisi duduk di smpingku, mengucek kedua matanya, dan menoleh ke arah ku yang sudah membuka mata dengan lebar.

"kau terbangun. Maaf ya" ucap fadhlan, aku tau fadhlan sedari tadi menganggapku tertidur juga, ia pun baru bangun tidur rupanya

"iya, tak apa . mengapa kau bangun? Ini kan masih pukul 01.15 dini hari??" Tanyaku

"tidak, aku hanya terbangun, sudah biasa aku bangun pukul segini.." ujar  fadhlan sembari tersenyum padaku, senyum yang dulu sempat aku rindukan.

"untuk apa bangun jam segini?"Tanya ku heran

"entahlah. Biasanya aku belajar jam segini, tapi sekarang aku tak membawa bahan ajar satupun hehehe.." nyengir fadhlan, batinku hanya bisa berdecak kagum, pukul segini belajar? Kerenn...

"kau lapar tidak?" Tanya fadhlan membuyarkan decakkan batinku

"lumayan.." jawabku sekenanya

"tapi disini tak ada makanan.... Gimana ya?" tampak fadhlan mulai berfikir, dan aku hanya bisa memperhatikannya

MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang