Shiraishi Kaede
Aku menatap buku-buku di tanganku yang harus segera ku susun dan tempatkan di tempatnya. Itu sudah lewat dari jam kerjaku pukul 5 di sore hari. Jam sudah menunjukan pukul 7 dan aku masih berada di perpustakaan.
Setelah keluar dari penjara, aku mencari pekerjaan dengan sangat sulit. Tidak mudah untuk mantan narapidana sepertiku untuk mencari pekerjaan. Aku di tolak di mana-mana karena status tersebut. Namun suatu hari aku bertemu dengan seorang teman kecilku yang menawarkanku bekerja di perpustakaan pinggir kota. Aku sangat senang ketika mendengar hal itu.
Aku menceritakan semua masa laluku padanya sebelum aku menerima tawaran tersebut. Dia mengatakan tidak mempermasalahkan hal itu, dan akan tutup mulut tentang masa burukku itu.
Dan disinilah aku sekarang ...
Aku sudah hampir 5 bulan bekerja di sini. Gaji yang kuterima memang tidak terlalu besar, tapi aku sangat mensyukuri apa yang sudah aku dapatkan. Hanya dengan ini aku akan melanjutkan hidupku dan memulai kehidupan baru. Dan sisa hidupku akan kulakukan untuk membuat bahagia seseorang ...
Kazuya Sho !
Sho, dia menjadi lumpuh karena tembakan oleh Kaito hari itu di kakinya. Dokter mengatakan dia tidak akan bisa berjalan lagi. Selama ini dia hanya dapat dibantu oleh kursi roda. Aku tau bahwa Sho bukan orang yang akan menyalahkan sesuatu pada orang lain, dia tidak pernah memintaku untuk memperlakukannya dengan baik. Tapi apa yang bisa kulakukan untuknya jika bukan merawatnya.
Aku jelas tau bukan hal itu yang Sho harapkan dariku. Dia menginginkan janjiku, janji yang telah aku buat .. untuk bisa belajar mencintainya. Sho adalah pria yang baik. Sangat baik lebih dari apa yang aku bayangkan. Tapi aku tidak pernah bisa mencoba, mencoba mencintainya.
Itu egois ! Aku sangat jahat. Tapi Sho tidak pernah marah akan hal itu.
Aku selalu berdoa, agar Tuhan memberikan benih cinta untukku kepada Sho, sehingga sedikit demi sedikit aku akan mencoba menaburkan benih dan membesarkannya. Namun, benih itu tidak pernah tumbuh di hatiku. Sebaik apapun Sho kepadaku, dan berapa besar cintanya padaku tetap tidak bisa membuat benih itu tumbuh.
Sho selalu mengatakan padaku untuk tidak memaksakan diriku untuk mencintainya. Dia tau kepada siapa cinta dalam hatiku berlabuh. Aku tidak ingin mengakuinya, setiap kali aku mengingat hal itu hanya membuatku semakin menderita. Tapi aku tidak bisa menyangkal fakta bahwa sejak awal pria yang aku cintai adalah Akiyama Shuhei.
Ponselku berdering tiba-tiba. Aku mengambilnya dari kantong celanaku dan menatap layar ponsel. Nama Sho tertera di sana. Entah mengapa, hanya melihat namanya sudah mampu membuatku tersenyum. Aku membuka pesan dan melihat isi pesan yang tidak ingin kulihat disana.
Kenapa kau harus memberitauku, Sho. Tidak seharusnya kau lakukan ini.
Aku membaca sekali lagi isi pesan tersebut.
"Kaede, apa kau sudah pulang ? Tadi aku bertemu dengan Shuhei senpai di rumah sakit. Kami tidak bicara apapun, tapi tiba-tiba dia bertanya tentangmu. Dia mengatakan bahwa dia sangat ingin melihatmu. Hanya itu"
Sho tidak pernah menyembunyikan apapun padaku. Apapun yang ia tau, ia lihat dan dengar, dia pasti akan mengatakannya padaku. Bahkan mengenai pertemuannya dengan Shuhei, dia memberitauku tentang hal itu. Sho tau dengan baik bahwa aku masih memiliki perasaan sialan itu pada Shuhei, tapi dia tidak menyembunyikan apapun tentang Shuhei padaku. Seperti sekarang ini.
"Kenapa kau harus memberitauku, Sho. Tidakkah itu lebih baik jika kau menyembunyikannya dariku ?" Tanyaku pada diriku sendiri
"Aku hanya tidak tau apa yang harus aku lakukan ?"Aku kembali pada tugasku dan cepat-cepat menyelesaikannya. Aku tidak ingin pulang terlalu larut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Someone Behind You [Part III Of Mysterious Killer]
Mystery / ThrillerSeason terakhir dari Mysterious Killer & PUZZLE ! Karena cerita diantara Shiraishi Kaede, Akiyama Shuhei, Kazuya Sho dan Mukai Kaito belum berakhir.