9

1.2K 158 12
                                    

Kazuya Sho

Aku duduk di kursi roda tempat dimana aku duduk untuk bersandar sejak beberapa bulan yang lalu. Aku lumpuh, itu bukan kebohongan. Hanya saja aku masih bisa sembuh jika aku mau berusaha keras. Dan aku lakukan itu, aku bahkan tidak percaya aku bisa sembuh sedikit lebih cepat dari perkiraan dokter.

Kursi roda itu tetap kugunakan meakipun aku sudah bisa berjalan. Tentunya untuk mengelabui Kaede senpai. Dan aku memiliki alasan mengapa aku membohonginya. Semua kulakukan demi kebaikan kita semua yang masih terkurung dalam kenangan masa lalu.

Shuhei senpai bukan orang jahat. Tetapi dia terpaksa menjadi begitu jahat karena apa yang pernah terjadi. Ketika dia datang, jujur saja aku sangat merasa takut. Aku selalu bertanya-tanya pada diriku, apakah Shuhei senpai datang untuk membunuhku.

Ya ... mungkin dia mengatakan hal itu. Tapi dia tidak melakukannya. Jika dia benar-benar ingin membunuhku, dia tidak akan mengulur waktu melainkan dengan cepat membunuhku. Aku yakin kedatangannya hanya untuk memastikan pada dirinya sendiri, apakah ia harus atau tidak melakukannya. Seperti Kaito senpai katakan.

Pisau yang dibawa oleh Shuhei senpai masih tergeletak begitu saja di pojok ruangan. Dia tidak membawanya pergi bersamanya. Akupun tidak memberitau Kaede senpai tentang hal ini. Setelah Shuhei senpai dan Kaito senpai pergi, aku juga meminta Kaede senpai untuk pergi. Aku hanya butuh menenangkan diriku.

Aku melirik ke arah pisau itu dan berdiri mendekatinya. Melihatnya beberapa detik sebelum pisau itu kini di tanganku. Aku bertanya, apa yang akan dilakukan pisau ini ? Sudah pasti membunuh. Lalu mengapa pisau ini ada di sini ? Adakah itu kesempatan untukku ?

Tapi aku tidak mau membunuh siapapun ...

Aku tidak ingin Shuhei senpai datang ke rumahku lagi dengan alasan untuk mengambil pisau di tanganku ini. Karena jika itu terjadi, pisau ini bisa saja membunuh siapapun. Jadi, aku telah memutuskan ...

Aku membuka jendela dan melempar pisau itu keluar sejauh mungkin. Dengan begini, aku berharap semuanya akan benar-benar berakhir.

***

Akiyama Shuhei

Saat ini aku berjalan menuju rumah dengan Kaito mengikutiku dari belakang. Aku masih sedikit tersentak dengan apa yang baru saja terjadi di rumah Sho beberapa menit yang lalu. Aku berjalan sambil tertunduk, memikirkan betapa bodohnya diriku.

Kaito benar, Sho memang pria yang luar biasa. Itu yang membuatku semakin takut menghadapi kenyataan. Permohonan Kaede sama sekali tidak bisa kulakukan. Aku bahkan penasaran, mengapa Kaede begitu teramat melindungi Sho.

Aku tau dia merasa bersalah dengan apa yang terlanjur terjadi. Tapi aku tidak pernah tau bahwa Kaede akan begitu mengikat erat Sho di sisinya. Semakin aku memisahkan mereka, aku merasa semakin terlempar jauh ke sudut bumi.

"Shuhei. Aku minta maaf. Aku tidak bermaksud melukai hatimu" aku mendengar Kaito mulai bicara. Aku terus berjalan

"Tidak Kai. Kau sudah melakukan tugasmu dengan benar" jawabku tanpa berhenti berjalan

"Lalu, apa yang akan aku lakukan ?"

"Aku tidak tau. Aku pikir aku tidak akan menyerah" jawabanku tampaknya membuat Kaito jengkel. Dia berjalan lebih cepat mendekatiku dan menghentikanku.

"Shuhei, aku mohon hentikan. Aku pikir semua sudah berakhir. Kau tidak mengatakan apapun tadi. Jadi aku menganggap bahwa itu adalah akhir"

Someone Behind You [Part III Of Mysterious Killer]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang