ketujuh

28 2 0
                                    

Hari-hari latihan aku jalani seperti biasa, bagaikan tak ada masalah yang datang.
Tak terasa event sekolah hampir dekat. Kami berlatih lebih rajin lagi, walau kadang mas Aji gak bisa ngajarin karna punya janji lain.

Kami sempat kesal hati ketika mas Aji jarang bisa melatih karna berbagai alasan.

Juli 2015 (H-3 event sekolah).

Memang kesukaan ku meneguk jus alpukat di kantin sekolah. Namun tak biasanya, hari itu badanku tidak enak, batuk yang terus-terusan, juga menggigil. Aku pun pulang kerumah dengan badan yang pucat dan lemas. Aku memutuskan untuk tidur dengan baju seragam yang masih aku pakai. Aneh sekali hari itu.

"Vira.. ayoo makan dulu" aku mendengar suara mama yang tengah memanggilku.

Karna lemas aku tak bisa menjawab dengan keras apalagi dengan keadaan pintu tertutup. Namun ketika aku mencoba untuk berdiri tiba-tiba saja, sesak nafas (asma) ku kambuh. Dengan terengah-engah aku keluar menuju ruang makan.

"Loh.. kamu kenapa nak?"tanya mama khawatir.
"Sepertinya asmaku kambuh ma". Jawabku lirih.
"Bagaimana bisa, minum es lagi ya? Mamakan udah bilang asmamu itu bakal kambuh kalo kamu udah batuk" seru mamaku.

Aku masih saja mengatur nafasku agar lebih baik. Namun, sepertinya aku sudah kehabisan banyak oksigen, sehingga aku tidak tahan lagi dan sesekali mengedipkan mataku.

"Vira...vir gakpapa kan?". Lirih mamaku dengan mukanya yang sangat khawatir.
Akhirnya mama menelpon omku, meminta bantuan untuk menggendongku dan menggantarkanku ke UGD. Karna saat itu papaku sedang kerja di luar kota.

(..)

Sesampainya di UGD dokter serta perawat langsung menghampiriku dan memeriksaku juga memasangkan alat bantu pernafasan padaku. Aku yang saat itu tidak memperdulikan apa yang dilakukan dokter dan suster karna keadaanku yang sangat lemas.

setelah 1 jam di UGD. Aku mencoba menghubungi teman-temanku untuk memberitahu keadaanku sekarang.

"Hey, Elt.. gue lagi bad day banget nih". Kataku lewat pesan.

"Bad day? Gara-gara aji?. Balas Eltsa menyindirku.

Aku langsung saja mengirim fotoku yang sedang berbaring di UGD.

"What..!! Kenapa lo Vir, asem... besok kita gladi bersih buat event sekolah". Balas Eltsa.

"Anjir.. bukannya do'ain gue cepet pulih.. eh malah bentak-bentak orang" jawabku kesal.

"Ya iyasih Vir.. yaudah gws (get well soon) yah sayang. Kita gak akan tampil tanpa lo!!" balas Eltsa yang lantas saja membuatku kaget bukan main.

"Hah gila' ni orang udah capek-capek latihan, cuma gara-gara gue gak ada mereka gak mau tampil" sahutku dalam hati.

Aku sempat pusing memikirkan hal ini, namun 30 mnt kemudian hpku berdering...
Kring...kring

"Hey Vir, lagi sakit ya?".

Sontak saja aku sangat kaget melihat ada pesan yang masuk dan itu adalah pesan dari mas Aji.

"Kok bisa tau?" Balasku cuek.

"Aku kan tau segalanya tentang kamu". Balasnya lagi.

Isshhh segalanya, mau Php lagi? Pake kamu kamuaan segala lagi. Gerutuku dalam hati.

"Gak lucu mas". Balasku

"Yaudah istirahat ya, oh iya kalo punya asma jangan terlalu cape ya, juga seimbangin sama olahraga renang biar cepet pulih". Balasnya lagi.

Seketika itu juga perasaan yang dulu mulai terasa lagi menusuk hatiku. Dengan sikap perhatiannya yang bikin melting itu, rasanya aku terbang lagi, seperti dulu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 19, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Miracle Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang