Rasanya energi ku telah di tarik dengan mudahnya dengan tatapan tajam dan dingin itu.
Setelah menyadari bahwa dia memalingkan wajah nya setelah menatapku, aku pun langsung tersadar dan langsung berjalan mendekati papa."Al, ayo beri salam sama mereka"
Aku mengangguk dan tersenyum tipis, setipis triplek mungkin.
"Halo om, tante, senang bertemu dengan kalian".
"Halo alya, om senang bisa langsung bertemu dengan mu, selama ini papa mu hanya menceritakan tentang mu tanpa om ketahui wajah mu". Kata Om frans seraya tersenyum lebar.
"Tante juga senang banget ketemu sama kamu sayang, kamu sangat cantik dan sopan". Kata Tante renata yang tersenyum sangat manis sambil memegang tangan ku.
"Terima kasih tante,om". Kataku singkat sambil tersenyum."Oh ia alya, ini dia anak om, yang akan dijodohkan dengan mu". Kata om frans sambil memegang bahu anak nya itu. Aku hanya melihat anaknya itu dengan wajah ku yang datar.
Om frans langsung berkata "anggara perkenalkan dirimu dengan alya calon istrimu".Anaknya hanya mengangguk seraya menjulurkan tangan nya padaku.
"Saya pramudya anggara rivaldi, dan saya seorang dokter".Wah.. wahh.. songong ni orang, biasa aja kalii loo. Gue cabein juga tu mulut.
"gu.. eh.. saya keiralya putri anindita pramana, panggil saja alya, dan saya calon DOKTER". Gue berkata seraya melepaskan jabatan tangannya, dan gue sengaja menekankan kata dokter, biar dia tau gue juga bentar lagi jadi dokter, jadi dia gak usah songong. Eeiittss kalian pasti bingung ya? Kenapa tiba-tiba nama belakang gue ditambah "pramana" yaahh nama gue emang ada pramana nya, tapiii... terkadang gue malas menambahkan nama belakang gue itu, karena gue merasa nama gue udah terlalu panjang, bahkan teman-teman gue ada yang tidak mengetahui nama belakang gue itu, hehehe.Laki-laki itu tersenyum simpul mendengarkan perkataan ku, dia tersenyum meledek ku.
Dasar ni bocah.Tidak lama kemudian, bik inah datang. "Tuan, makanan nya sudah selesai dihidangkan".
"Oohh ia ia, terima kasih bik". Bik inah hanya mengangguk.
"Ya sudah, makanan sudah selasai, mari kita ke ruang makan, saya yakin kalian sudah pada lapar kan, hahaha mari..mari". Papa berkata sambil cekikikan dengan om frans dan tante renata.Melihat papa, om frans, dan tante renata mulai pergi ke ruang makan, dan saat anggara mulai beranjak pergi juga, aku langsung menahannya.
"Tunggu dulu, gue pengen bicara sama lo!".
"Apa?" Ampun dah ni orang singkat amat ngomongnya.
"Gue pengen kita kerjasama untuk menggagalkan perjodohan ini". Kataku dengan tatapan tajam ku.
Dia tersenyum devil.
"Kalau gue gak pengen kerja sama gimana?". Katanya seraya menatap ku tajam.
"Apa maksud lo? Pokoknya kita harus kerjasama, pernikahan ini tidak boleh terjadi, aku tidak akan pernah mau menikah dengan mu!!" Kataku dengan emosi yang sudah tak tertahan lagi.
"Tapi aku mau". Katanya yang sukses membuat ku melongo setengah mati.
"Ap..apa.. loo.." kataku dengan gugup dan tak sanggup berbicara lagi.
"Yah, gue mau menikah dengan lo. Apa ada yang salah?". Dia langsung pergi meninggalkan ku begitu saja yang masih terpatung.1
2
3
"Kkkkyaaaaaaaaaaaaa mau lo apa siihhh!!! Pokoknya gue gak mau nikah sama orang songong plus dingin, kayak loooo!! Gue sumpahi lo di telan gunung api!!".
Aku menjerit sejadi jadinya sambil mencak mencak gak karuan. Tiba-tiba saja ada orang yang tertawa di ambang pintu."HUAHAHAHAHA eheemm eehheemm yang bentar lagi bakalan nikah sama cowok songong dan dingin hahahaha kayak nya bakalan seru tuh". Dia tertawa dengan puasnya. Siapa lagi kalau bukan kakak ku tercintahh, yang entah sejak kapan mendengar pembicaraan ku dengan cowok tengil itu.
"Kakakkkkkk diaaammm gak lucu tauuukkk, hiiihhhhh aku keseeell ... keseellll... nyebelin tu orang, kakak juga nyebelin iihhh!!" Aku langsung pergi keluar rumah, tepatnya ke taman rumah ku. Aku berfikir keras bagaimana caranya menggagalkan perjodohan ini. Sebenarnya tu cowok lumayan, tapi, karna sikap nya yg songong, maka hilang semua kata lumayan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband A Doctor
RomanceMempunyai seorang suami yang berprofesi yang sama dengan kita, mungkin itu sangat menarik. Asalkan memiliki sifat yang wanita idamkan selama ini. Bukan seperti dia yang memiliki sifat yang menyebalkan, dingin, cuek, Kepedean... Haaahh entahlah. Nama...