Part 4

26 0 0
                                    

"Dek ayok buruan" kata kak Adit dan fokus dengan hp ditangan-nya.

Sekarang aku lagi bener-bener bingung, gimana ini astaga.

"Ngg kak"

"Kenapa?" kak Adit melihatku dan menatap ku bingung.

"Kakak deluan aja"

"Lah terus lo?"

"Jalan aja, biar sekalian olahraga hehe" aku hanya bisa nyengir kuda didepan kak Adit.

"Ah, nggak" dan fokusnya sekarang di hp nya lagi.

"Duh kak ta-"

'tin-tin'

Mampus gue.

Aku melihat kearah kak Adit dan dia menatap ku dengan penuh pertanyaan.

"Siapa itu Na?"

"Gatau kak" aku memasang muka polosku.

"Yaudah gue liat dulu ya" dan dia mulai beranjak pergi.

"Aah kak gausah gue aja yang liat"

Dan aku langsung lari cepet ke depan. Dan didepan aku melihat Vino sedang duduk di kursi depan sama Papa, dan mereka lagi ngomongin sesuatu.

Tamat sudah riwayat gue.

Dan pas aku mau berbalik dan bertujuan buat bersembunyi dikamar saja dan membolos, pas banget ada kak Adit yang sedang melihat ke depan juga. Dan sekarang gue bener-bener udah membeku.

"CIEEE RENAAAAAA!" teriak kak Adit dengan nyebelinnya.

Aku menatap malas ke arahnya.

"Apasih kak"

"Jadi ini alasannya?"dia nyenggol bahu ku.

"Gausa sotoy" sewot ku.

"Gausa munak deh"

"Siapa juga yang munak?" aku menatapnya garang.  

"Eh Rena"kata Papa.

Dengan terpaksa aku pun melangkahkan kaki ku kedepan dengan muka masem.

"Pagi Ren"kata Vino sambil tersenyum manis padaku. Oh seriously vin?

"Hm" gumamku.

"Kamu kok punya temen cakep gabilang-bilang sih" Papa menekankan kata-katanya di kata temen.

"Bukan temen Rena"

"Jadi udah pacaran?"

"Papaaaa ah"

"Hahaha nggak kok becanda sayang"

Aku melirik ke Vino dia menahan ketawanya. Huh nyebelin.

"Yaudah ayok pergi pin" aku langsung menarik tangan Vino.

"Yah Papa gak dicium dulu nih?"

"Oiya lupa hehe" kata ku sambil berlari kecil kearah Papa sambil mencium pipinya dan tak lupa kak Adit.

"Daaaaah" kata ku sambil melambaikan tanganku ke Papa dan kak Adit.

"Dadah sayang hati-hati yaa" ucap Papa.

"Pergi dulu ya om"kata Vino sopan sambil mencium tangan papa.

"Iya dijaga ya Rena nya"

"Sip om" jawab Vino dengan senyum lebarnya.

Saat sudah di mobil aku melihat ke kak Adit dan melambaikan tangan ke arahnya.

Seakan baru tersadar dia langsung merubah raut mukanya menjadi sedih.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 08, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ConfusedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang