Part 1

60 2 0
                                    

"Kau tau? Mungkin hanya kau yang selalu dihati ini, entahlah... aku sudah ingin melupakan mu, tapi selalu tak bisa, sulit.. sangat sulit." Aku mendengar suara seseorang yang familiar. Tapi aku tak melihat siapa pun disini. Dan dimana aku sekarang?

"Mungkin karena kau cinta pertama ku?haha sangat lucu jika mengingat masa lalu"ucap orang itu lagi dengan lirih, aku semakin bingung disini.

"Hei siapa kamu?, kamu dimana?" teriak-ku sambil berlari mencari-cari dimana asal suara itu.

"Apa mungkin kau sudah melupakan ku?"ucap orang itu.

"Sepertinya iya, benarkan?" ucapnya lagi. Aku semakin penasaran dengan dia.

"Mengapa aku tidak bisa melihatmu? Mengapa aku hanya bisa mendegar suara mu?"teriak-ku frustasi.

"Mungkin suatu saat kita akan dipertemukan lagi,hm? Dan kau harus tau.." dia menjeda kalimatnya

"hm?"batinku

"Aku akan selalu mencintai mu!"ucap dia dengan penuh kejanjian.

**

"Woi dek"

Disaat aku masih penasaran dengan siapa orang tadi, ada seseorang yang memukul-mukul pelan pipiku. Tapi aku masih tidak bergeming, aku masih ingin melanjutkan mimpiku tadi tau!

"Adeeeekk, bangun kebo banget siiih" dia mulai mengguncang guncangkan tubuhku. Huh, kak? Tidak bisa kah kau membiarkan adik cantikmu ini tidur sebentar?

"Kakaa apaansi, ini kan masih libur, gue ngantuuuk!"jawabku sambil menutup tubuhku dengan selimut dan dengan mata masih terpejam.

"Iya tau, tapi sekarang itu waktunya sarapan, dan mama udah manggil lo berapa kali dan lo masih tidur kaya orang mati"geram dia. Aku masih tetap tidur dengan memeluk guling kesayanganku.

"haih, emang minta di lempar banget ni manusia" gerutu dia, dan aku bisa merasakan dia turun dari kasur ku.

Mungkin dia sudah lelah, haha.

Aku tersenyum menang dalam tidur-tiduran ku dan ingin melanjutkan mimpi tadi, tapi tiba-tiba saja badan ku terasa terbang.

"ABANGGG AAAAAAAAA, GAMAU DI GENDONG KAYA GINI, AAAAHHH GAMAU"teriak ku sambil memukul tubuh dia yang kekar.

"bising lu kebo, diem sehari aja gabisa?"jawab nya masih sambil enteng gendong aku dengan gaya mengangkat karung beras dibahu.

"aaaaa mamaaaa, abang jahat masa gendong aku kaya gini, aaaaaa, turunin gueeeee woiiiiii"rengek ku.

Dia hanya diam dan terus menggendong ku. Aku hanya bisa merengek-rengek sambil memukul badannya, tapi yang dipukul seperti gak ngerasain apa-apa, kan asem ni manusia.

Dan tiba-tiba dia ngejatuhin tubuhku di atas karpet di ruang keluarga dan langsung ninggalin aku yang udah mau teriakin dia seperti biasa. Dan dia pun lari sambil teriak kaya aku teriak biasanya, dan kami nyebutinnya bareng.

"ABAAAANGGGGG"

"ABAAAANGGGGG, ahahhahahahaahaha" kata dia dengan suara alaynya lalu dia lari sambil ketawa ketiwi, dan langsung menuju dapur. Huuuhhhh dasar abang nyebelin, kalo ada parang dah aku lempar kalik dari tadi.

"MAMA ABANG MAAAAHHH, MINTAK DIPARANG BANGET TUHH, HWAAAAA"teriak-ku dengan cemprengnya ke Mama.

"Adittt kamu itu yaaa, jahat banget sama adek sendiri"kata Mama, dan aku bisa denger abang tersayang ku itu meringis kesakitan, sepertinya Mama nyubit-nyubitin dia. HAHA rasain lu.

ConfusedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang