Part. 3

44 1 0
                                    

~Author~

"Eh eh lo tau nggak sih katanya ada anak band masuk sini loh" ucap beberapa siswi saat Blue berjalan menuju kelasnya. 'Lebay banget sih cuma anak band aja. Coba kalo yang masuk sini Liam sama kak Mark. Kan baru keren tuh' batin Blue dalam hati.

"Pagi, Blue!" Sapa Flower saat Blue baru memasuki kelasnya. "Ada apa sih, Flo di sekolah ini? Kok belakangan ini kayaknya pada heboh banget cuma gara-gara anak baru? Katanya anak baru nya itu anak band? Emang se-keren apa coba kalo anak band masuk sini?" tanya Blue sambil mengambil headset-nya dari tas nya. "Ya iyalah heboh secara anak band-nya keceh-keceh gitu. Kalo lu nggak percaya ke ruangan kepala sekolah deh. Lu pasti juga terpesona deh ngeliatnya. Gue jamin mereka lebih keceh dibandingkan si Clay" jelas Flower.

Flower menarik tangan Blue. "Ih lu mau ngapain?" tanya Blue sedikit kesal karna waktu nya untuk mendengar musik diganggu oleh teman dekatnya yang menariknya tiba-tiba. "Mau ke ruang kepala sekolah" jawab Flower. Blue menyerngit dan berusaha melepas genggaman Flower di tangan kirinya. Sementara ponsel-nya ia taruh di kantongnya.

"Lu ikut ajaa.. Temenin gue, Blue. Pokoknya temenein!" Ucap Flower saat mereka sudah di depan ruang kepala sekolah yang sudah dikerumuni oleh siswi-siswi penasaran. "Yaudah lu aja yang liat. Gue duduk sini aja"Blue duduk di bangku koridor sekolah. Flower mengangguk dan ikut menjijit agar bisa melihat anak baru itu.

Tak lama, semua siswi yang berada di depan ruang kepala sekolah minggir untuk memberi jalan kepada si anak baru.

Blue membulatkan matanya saat melihat anak baru itu. "Tuh kan, Blue.. Gue bilang apaa.. Pasti lo bakalan terpesona juga liat dia" ucap Flower saat anak baru itu baru saja melewati Blue. "Eh? Duh bukan bukan, Flower.. Bukannya gue terpesona atau gimana. Masalahnya, gue kenal orang itu!!!" Blue segera menatap Flower agar Flower yakin apa yang dibicarakan oleh Blue. "Apaan sih, Blue? Lu kenal darimana coba?" Flower merangkul Blue menuju kelasnya. "I-Itu tuh member Solidex! Kan gue sering cerita, masa lo lupa sihh???? Kalo nggak percaya gue panggil dia, pasti dia nengok" ucap Blue berusaha meyakinkan Flower dan juga meyakinkan dirinya yang masih tak menyangka impiannya menjadi nyata.

"Kak Mark Jared!!!!!" Blue berlari menghampiri Mark yang masih dikerumuni oleh siswi-siswi. "KAK MARK JARED VOKALIS SOLIDEX BAND!!!!!!!" Blue berusaha teriak sekeras-kerasnya saat sudah berada di kerumunan itu.

Mark berhenti berjalan dan mengedarkan pandangannya mencari sumber suara. "Kak Mark!!" Blue melambaikan tangannya dan menjijit agar Mark melihatnya.

Mark menyipitkan matanya agar bisa melihat jelas siapa yang memanggilnya. Mark berjalan menghampiri orang yang melambaikan tangannya. Saat Mark sudah mengetahui pemilik tangan itu, Mark tersenyum manis. "Blue kan?" tanya Mark. Blue mengangguk mantap dan tersenyum penuh semangat. Mark mengedarkan padangan ke sekitar dan melihat siswi-siswi itu menatap Blue tajam. Hanya saja Blue tak menyadari nya. "Nanti ya" ucap Mark. Blue menangguk paham.

Blue berlari kecil ke Flower yang melihatnya dari jauh. "Gimana? Percaya kan lo?" Senyum Blue penuh kemenangan. Sedangkan Flower masih tak mengerti. "Kok bisa sih band yang lo suka masuk sini? Kok lo nggak bilang member-nya se-keceh ini?". Kini giliran Blue yang merangkul Flower menuju kelas mereka. "Kan gue udah pernah bilang kalo member-nya keceh. Tapi lo nggak mau ikut gue liat mereka sih. Yaudah gapapa, kan sekarang lo udah tau vokalis nya. Ya nggak?". Flower hanya mengangguk.

***

"Kak Mark!" Blue menghampiri Mark yang duduk di kantin. "Hei, Blue!" Mark tersenyum melihat Blue. Blue duduk di hadapan Mark, yang diikuti Flower. Flower duduk di sebelah kanan Blue. Blue mengedarkan pandangan ke sekitar dan menatap Mark bingung. "Kenapa?" tanya Mark. "Gapapa, kak. Cuma tumben aja sepi" jawab Blue. "Kantin rame gini kok dibilang sepi?" tanya Flower. "Eh nggak maksudnya tuh tumben aja kak Mark sendirian, nggak sama cewek-cewek itu" jawab Blue.

SILENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang