Part 5

70.4K 1K 15
                                        

Guys, mampir juga ya ke ceritaku yang lain berjudul: Saddam & Kayla. Mumpung belum aku private, cus langsung kesana dan berikan vomment hehe. Ditunggu ya para sayangku :)

********

"Iya benar. Jadi kau tidak usah menjemput ke rumahku."

"........"

"Kita langsung ketemu di pintu masuk saja, Bagas. Soalnya aku ingin pergi ke Aldys Club sebentar, karena kartu identitasku ketinggalan disana. Kau masih meninggalkan kunci cadangan di tempat ganti baju ruang belakang, bukan?"

"......."

"Iya aku janji tidak akan macam-macam dan cepat sampai
disana."

"......."

"Okay, Bagas. Dadah! Sampai jumpa disana!" Lana pun memencet tombol merah tanda mengakhiri percakapan.

Dan tadi yang berbicara dengannya ialah Bagas, teman sewaktu SMA sekaligus karyawan yang bekerja di Night Club kemarin. Mengingat sebelumnya Bagas mengajak Lana untuk naik Dufan, membuat gadis itu pasrah serta mengiyakan.

Tapi sebelum dia pergi kesana, Lana menyempatkan diri untuk menjalankan rencana pembalasannya.

Ah! Tentu kalian ingat kan perkataan Lana waktu lalu, mengenai balas dendam pada CEO club malam itu? Karena jam masih menunjukan sepuluh pagi, sementara masih menyisakan banyak waktu sebelum pergi bersama temannya, membuat Lana menyelesaikan perencanaannya terlebih dahulu.

Memasuki mobilnya, Ia pun menyetir dengan kecepatan penuh, berharap bahwa ide yang akan ia ciptakan dapat berjalan dengan lancar.

Lana menamai ide ini dengan sebutan 'Dendam Lana!'

Hanya membutuhkan waktu sekitar 30 menit. Lana sudah sampai di Night Club daerah Jakarta, tempat dimana Noah tinggal. Ya, Lana mengetahui bahwa pria tersebut tinggal disana.

Kemudian Lana mulai mengambil segala peralatan yang ia jadikan satu di dalam tas lumayan besar. Dia berharap bahwa kelak rencana gila ini akan berhasil.

Lana melangkahkan kakin pelan, berharap kedatangan dia tidak diketahui oleh sang owner. Setelah kaki-nya sudah menapaki lantai ruang belakang, Lana mencari sebuah kunci pintu untuk masuk ke dalam. Mata kecoklatan itu melihat ke kanan dan ke kiri, berharap kunci tersebut segera di temukan.

Dan—, itu dia!
Kunci tersebut ada di atas salah satu lemari karyawan yang bekerja di tempat ini. Entah itu lemari milik siapa, tapi Lana masa bodoh. Karena yang terpenting kunci itu sudah di ketemukan.

Setelah meraih kunci tersebut lalu menggenggam dengan erat, Lana kembali melanjutkan langkah tuk menuju pintu masuk yang tentunya berada di depan. Dimasukan anak kunci tersebut hingga terdengar bunyi 'Klik' , tanda pintu sudah berhasil terbuka.

Pelan-pelan Lana mengendap lagi untuk masuk ke dalam. Bau minuman keras yang terasa jelas di ruangan ini, membuat Lana menahan napas. Pasalnya, bau ini sangat menyengat dan sepertinya tercampur aroma yang tidak sedap.

Tapi itu semua tidak di permasalahkan Lana. Karena satu hal yang ia harus ingat adalah misi balas dendamnya.

Ketika dirinya sampai di meja bar, Lana langsung menaruh tas di atas. Ia pun membuka resleting, lalu mengambil pilox di dalam sana. Lana juga  mengambil penyemprot cream, botol lem perekat, kelereng, serta benang tipis panjang.

Sesudah semuanya di keluarkan, Lana mulai mengguncangkan pilox terlebih dahulu. Ketika sudah tercampur dengan benar, Lana menyemprotkannya ke dinding Night Club ini. Segala coretan demi coretan ia torehkan tanpa merasa takut.

THE S*X TAPETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang