Nam Joo not Nam Joon

19.8K 1.5K 16
                                    

Namjoo POV.

Seperti biasa, aku harus menjadi penjaga ruang kesehatan pada jam pelajaran terakhir ini. Aku tergabung didalam unit kesehatan, aku berperan sebagai wakil ketua unit kesehatan. Aku bisa menghabiskan seluruh hari hariku ditempat ini. Aku biasa meracik obat disini dengan dibantu oleh Yoon SaRae si nerd yang baik hati, ia juga bergabung dalam unit kesehatan.

Siang ini aku menjaga ruang kesehatan seorang diri. Tak ada siapapun kecuali diriku. Kalau sepi seperti ini biasanya aku akan tertidur pulas hingga jam pelajaran usai. Mataku mulai terasa berat, tubuhku juga mulai lelah. Ranjang pasien ku gunakan untuk berbaring, melemaskan otot otot ku yang ku gunakan untuk aktifitas hari ini.

Aku akan tidur sebentar.

Baru beberapa detik aku memejamkan mata, tiba tiba saja suara pintu ruangan dibanting keras. Mataku terbuka lagi dan mendapati seorang laki laki bertubuh tinggi sedang berjalan menuju ranjang pasien yang lain, ia berbaring disana dengan tangan sebagai bantalan.

"Kau sakit?" Tanyaku menghampiri namja itu. Ia membuka sebelah matanya lalu menutupnya lagi.

"Iya." Jawab namja itu singkat.

"Kau sakit apa?" Tanyaku lagi.

"Aku sakit karena mendengarmu mengoceh. Bisakah kau diam? Aku ingin tidur!" Bentaknya yang berhasil membuat nyali ku menciut.

"Tapi, ini bukan tempat untuk orang yang sehat sepertimu." Aku mencoba membuka suara setelah 45 detik terdiam. Ia membuka kedua matanya yang sipit lalu tersenyum.

"Bukankah kau sehat? Lalu kenapa kau ada disini? Bae.Nam.Joo?" Ia melirik nametag yang terpasang diseragamku sambil mengangkat sebelah alisnya. Ia menekan suaranya saat mengeja namaku.

"Tapi, aku-" Belum selesai aku menjawab, dia sudah membungkam mulutku dengan sebuah permen lolipop.

"Makan itu dan jangan berisik. Aku mau tidur." Sahutnya lalu kembali menutup kedua mata sipitnya dan mulai memasuki alam bawah sadarnya. Aku hanya menggeleng tak mengerti dengan sikap orang sepertinya.

Ku langkahkan kakiku menuju rak buku disana, aku mengambil buku yang berjudul 'All About Indonesia'.

Aku memang jago dalam berbahasa Indonesia karena saat kecil aku pernah tinggal disana selama 6 tahun disana. Beruntung disekolah ini ada pelajaran tentang bahasa Indonesia, jadi aku tak perlu susah susah untuk mendapatkan nilai sempurna dalam mata pelajaran itu. Ku dudukkan bokongku kasar ke sofa berwarna hijau yang berada di sebelah ranjang yang ditiduri oleh namja tadi.

"Indonesia terdiri atas 5 pulau besar dan beribu ribu pulau kecil dengan kekayaan alam yang melimpah. Salah satu pulau yang terkenal adalah pulau Jawa yang terdapat banyak sekali kekayaan alam. Disana juga-"

"Bisakah kau mengecilkan suaramu??!" Bentak namja yang tadi memberiku permen lolipop.

"Oh maaf." Ucapku dalam berbahasa Indonesia. Ia mengernyitkan dahi lalu menatap buku bacaan yang kubaca.

"Kau bisa berbahasa indonesia?" Tanya namja itu, aku hanya mengangguk membenarkan.

"Daebak! Apa boleh aku privat padamu? Ani, bukan hanya aku saja tapi teman temanku juga."

"Oh? Aku bukan seorang ahli. Kau bisa privat dengan seorang guru." Sahutku bingung.

"Guru? Kami tak pernah mengerti belajar dengan guru. Siapa tau kalau belajar denganmu, kami langsung mengerti. Karena kita sama sama masih pelajar, jadi komunikasi kita mungkin lebih baik." Jawabnya tersenyum.

"Ayolah, Nam Joo. Tolong bantu kami. Kami sangat kesulitan dalam pelajaran bahasa Indonesia." Lanjutnya lagi.

Aku berfikir sebentar lalu mengiyakan permintaan pria itu. Kulirik nametag yang tertempel didadanya.

[1] MINE [Jeon Jungkook] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang