Kiss Me or I Kiss You.

18.6K 1.2K 12
                                    

Myunji POV.

Sudah genap dua minggu, Yoon Hye tak menyapaku. Aku masih tak tau letak kesalahanku dimana, dan kenapa dia bersikap seperti itu padaku.

Aku mulai menatap langit biru mengikuti Seolji yang sudah terlebih dulu menatapnya.

"Myunji-ah." Lirih gadis disampingku yang masih terus menatap langit cerah.

"Kau sepertinya ada masalah." Ucapku menanggapi lirihannya. Ia menghela nafas panjang.

"Aku mencintai Taehyung. Maaf jika aku memberitahumu tentang ini. Tapi aku tak rela jika kalian terus bersama." Ujarnya sambil menatapku datar. Aku tertawa melihatnya. Terlihat matanya yang sedang cemburu.

"Kenapa tertawa?" Tanyanya dengan wajah heran.

"Seolji, kau ini lucu sekali!" Aku masih tertawa, kali ini hingga terbahak bahak. Ia makin heran.

"Ternyata kau sangat mencintai oppa ku ya?" Tanyaku pura pura sedih. Matanya kini berkaca kaca.

"Ah, jadi kalian sudah pacaran ya." Ujarnya sedih. Setetes air mata jatuh dari matanya. Aku menghapus air matanya lalu tersenyum.

"Aniya. Aku ini adalah adiknya Taehyung, jadi aku menyebutnya dengan sebutan oppa." Ucapku sambil tertawa. Ia merespon perkataanku dengan membesarkan matanya seperti burung hantu.

"A-apa? Kalian bersaudara?" Tanyanya gagap. Aku menjawabnya dengan anggukan.

Wajahnya memerah, entah karena malu atau marah. Aku terkekeh sambil terus menatap wajahnya.

"Ma-maafkan aku Myunji-ah." Ujarnya tersenyum malu.

"Iya, tidak apa apa. Oiya, nanti belajar bersama ya dirumahku." Ucapku tersenyum jahil. Ya, aku ingin mempertemukan Seolji dengan Taehyung dirumah nanti.

"Ah, belajar dirumahku saja." Jawabnya menolak.

"Tenang saja, tak ada Taehyung! Dia pergi bersama Bangtan nanti." Ucapku meyakinkan lawan bicaraku itu.

"Kalau begitu, baiklah."

Akhirnya, ia percaya padaku. Aku harus berbicara pada oppa agar ia tak akan kemana mana setelah pulang sekolah nanti.

.
.
.
.
.
.

Author POV.

Senja sudah mulai tiba, Myunji dan Seolji melangkahkan kakinya keluar dari area sekolah. Mereka mengobrol sambil sesekali tertawa. Ini adalah saat yang paling menyenangkan jika mereka bersama.

Myunji menghentikan langkahnya, begitu juga Seolji.

"Seolji-ah." Ucap Myunji ragu ragu. Yang merasa namanya dipanggilpun menoleh.

"Kau duluan saja. Aku lupa mengunci lokerku. Kau tau rumahku kan? Pintunya tak dikunci, didalam juga ada pembantuku. Kau bisa langsung masuk saja kekamar ku ya." Myunji berlari memasuki sekolah, sebelum tubuhnya menghilang dibalik tembok ia melambaikan tangannya kepada sahabatnya itu. Seolji mendengus kesal, lalu berjalan menuju rumah Myunji sendirian sambil memghentak hentakkan kakinya kesal.

Rumah bercat biru laut itu terlihat besar namun sepi. Tanpa ragu Seolji pun memasuki rumah milik Myunji.

"Selamat sore, nona Jung!" Sapa salah seorang pembantu sambil memamerkan deretan giginya yang rapih. Seolji membalasnya dengan senyuman.

"Kamar nona Myunji ada dilantai 2. Pintu kamarnya berwarna cokelat." Ujar si pembantu lagi. Tanpa ragu, Seolji melangkah menaiki tangga menuju lantai 2 tempat dimana kamar Myunji berada.

[1] MINE [Jeon Jungkook] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang