part 15

209 12 0
                                    


Khanza: Murph, hari ini lo ada acara atau apa gitu gak?

Rafa: enggak, emang kenapa Fir? Mau ngajak gue jalan ya? Lo inget kan hari ini tanggal berapa?

Khanza: kepedean ya lo, sorry gue gak ngajak lo jalan, gue cuman mau ngajak lo ke cafe bentaran doang, ada yang mau gue omongin. Hari ini? Tanggal 15 kan. Oke, ada apa emang?

Rafa: pede itu harus Fir, yaelah mimpi gue ketinggian ya? Oke lah. He em tanggal 15

Khanza: hmm oke Murph. Sekarang ya!

"Kok Fira gak inget sih kalo sekarang gue ulang tahun, kan gue berharap banget. Tapi gakpapa deh yang penting hari ini gue ketemu dia walaupun cuman ke kafe doang." Batin Rafa sambil mengerutkan dahi

Setelah itu, Rafa pun siap siap untuk pergi untuk menemui sahabat nya itu,

Saat Rafa berjalan masuk ke dalam cafe itu, Rafa sudah melihat Khanza yang sedang bergulat dengan ponsel nya dan mengembangkan senyum nya itu, cantik gumam Rafa tanpa sadar. Khanza duduk di tempat yang paling ia sukai saat berada di cafe itu, masih sangat pagi memang. Tapi Khanza sudah bekerja sama dengan pemilik cafe ini, yang tak lain adalah ayah dari Nanda, teman dekat nya Arthaka.

Rafa pun berjalan mendekati tempat yang menjadi saksi bisu kebahagiaan nya Rafa dan Khanza, maupun kebahagiaan Khanza dengan sahabatnya, Zahra.

Khanza tidak sadar bahwa selama beberapa menit ini, ada yang diam diam memperhatikannya, sungguh ia sangat bahagia di hari ini. "Rencana ku harus berhasil, harus!" Guman Khanza

Beberapa detik kemudian, ia merasakan ada hentakan kaki di belakang nya, persis. Ia akhirnya menoleh ke asal suara, tebakannya benar. Itu Rafa.

"Hai Murph! Sini dong duduk" sapa Khanza pada Rafa

"Yaelah gue kan mau ngagetin elo, tapi kok lo malah peka sih. Gue gak mau duduk ah" jawab Rafa dengan wajah yang Khanza lihat sebagai wajah terbodoh di dunia ini.

"Ayolah Murph, gak usah nampilin muka lo yang gebo itu deh! Jelek tau" Khanza jengkel melihat wajah sahabat nya itu.

"Ah elo mah jahat! Gak bisa diajak becanda" jawab Rafa dengan suara baby andalannya, saat Khanza sedang menguji kesabaran Rafa.

"Ih duduk dulu! Gue mau ngomong sesuatu nih" ucap Khanza sedikit membentak.

"Wah iya iya, jangan marah dong. Jelek" jawab Rafa masih terkekeh juga.

"Bodo" jawab Khanza sebal.

"Yaudah, my princess mau ngomong apa?" Rafa ingin cepat mengetahui nya.

"Ya lo jangan godain gue muluk lah" jawab Khanza ketus

"Oke, Fir, lo mau ngomong apa?" Ucap Rafa mulai serius

"Jadi gini, gue kan dulu pernah janji sama elo, gue bakal ngasih tau semua tentang gue di waktu yang tepat, dan gue rasa, ini waktu yang bener bener tepat. Di hari ulang tahun lo." Jawab Khanza benar benar serius.

"Hah?! Lo serius Fir? Menurut lo ini beneran waktu yang tepat?" Ujar Rafa sedikit kaget

"Lagian gue juga punya utang kan, dan gue janji bakal jawab pas lo ulang tahun, inget gak?" Ujar Khanza

"Iya Fir, gue inget." Jawab Rafa

"Jadi gini, lo tutup mata lo." Ucap Khanza serius

"Buat apa?" Jawab Rafa

"Udah, mau liat gak?" Ujar Khanza.

"Oke gue tutup mata," jawab Rafa mengalah

"Nih pake ini, lo gak boleh ngintip. Kalo ngintip gue doain lo gak bisa hafal qur'an. Eh enggak deng canda. Naudzubillah ya Murph," ujar Khanza tertawa, dan hanya di balas kekehan oleh Rafa

Friendship Is EnoughTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang