Telah tiba saat yang ditunggu Setelah sekian lama menantikan penerus pemimpin land of thousand trees ini. Ya, penerus itupun akhirnya lahir. Anak pertama dari pasangan Abercio seorang peri dan Greece seorang manusia. Seperti yang pernah ditebak oleh Greece. Anak pertamanya adalah anak perempuan. Berita ini semakin tersebar di seluruh negri ini. Bahkan pemimpin iblis pun mengetahuinya.
-Alastor
"Takkan ku biarkan penerus itu kembali memimpin negeri ini"
***
Di negeri ini ada sebuah peraturan. Yang mana jika sebuah kelompok mendatangi suatu tempat yang belum berpenghuni, maka kelompok itu dapat memiliki tempat tersebut. Dan bertanggung jawab atas tempat itu.
Negri seribu pohon ini pertama kali ditemukan oleh para peri. Yang kemudian mendapat hak untuk memiliki negri ini dan membuat peraturan sendiri dengan dipimpin sang Fairy King.
Pada suatu malam sekelompok iblis datang, dan meminta sebagian wilayah tersebut. mereka para iblis yang dibuang karna dianggap telah mengkhianati bangsa iblis.
Dengan perjanjian "para iblis hanya akan keluar jika pada malam hari ataupun jika ada yang keluar pada pagi hari tidak akan mengganggu aktifitas para peri. Lalu Fairy King mengizinkan para iblis untuk tinggal di negri ini dan tidak boleh mengganggu para peri. Tanpa memberikan wilayahnya kepada Iblis tersebut. Tapi dengan aturan yang memimpin negri ini hanya lah seorang Peri, dan para iblis harus mematuhi setiap aturan yang dibuat oleh para peri.***
-Greece
"Kau benar, Greece. Anak kita perempuan" Ucap Abercio senang. Aku yang telah diajarinya bagaimana cara menggendong Bayi. Perlahan dia mempraktekannya. Dia memperhatikan wajah bayi kecilnya. Dengan mata setengah terpejam bisa dilihat bahwa bayi nya memiliki mata yang sama dengannya. Biru kehijauan.
"Ada apa?"
"Dia mempunyai mata yang sama denganku" ucapnya senang.
Aku tersenyum.
"Bagaimana kau tau jika anak kita ini nantinya adalah seorang anak perempuan?""Itu hanya firasat seorang ibu"
"Benarkah?" ucapnya antusias meminta penjelasan lebih.
"Ya, didunia manusia seorang ibu yang sedang mengandung dapat merasakan apa saja pergerakan yang dilakukan sang bayi. Karena itu dia bisa menebak laki laki atau perempuan kah yang dilahirkannya nanti" jelasku.
Abercio mengangguk angguk paham. Lalu tiba tiba keadaan menjadi hening.
"Hei" Abercio membuka pembicaraan
Aku menoleh "ada apa?"
"Apa yang kau pikirkan untuk nama anak kita?"
Oh Yaampun, aku hampir lupa.
"Emm aku setuju dengan nama yang kau usulkan waktu itu"
"Allister?" aku mengangguk "fairyne Allister?"
"Nama yang bagus Abercio. Aku setuju"
"Baiklah, nama anak kita adalah fairyne Allister. Seorang peri penjaga dan suka menolong"
Aku mengangguk senang.
Keheningan mulai mengambil alih situasi ini. Aku menyusun kata kata yang tepat untuk bercerita bagaimana perasaanku saat ini. Antara senang, sedih dan bingung. Melihatku melamun sambil menunduk, Abercio menghampiriku. Dan duduk disampingku. Sebelumnya dia sudah menaruh Si kecil Allister keranjang kecil yang disediakan untuknya."Apa yang kau pikirkan Greece?" ucapnya sambil mengelus pundakku. Aku menggeleng, dia tersenyum.
"Aku tau kau sedang memikirkan sesuatu. Kau ingat perjanjian kita? Jangan menyembunyikan apapun dariku" dia mengangkat wajahku sehingga aku bisa menatapnya "kau menangis, Greece. Kau tak bisa membohongiku lagi. Sebenarnya apa yang sedang kau pikirkan?" ucapnya mulai khawatir.
Aku mulai sesenggukan, mencoba mengatur nafasku. Menatap mata biru kehijauannya yang membuatku damai. Dia menungguku untuk bercerita.
"Hhh.. Aku tak tau harus memulai dari mana. Tapi kau tau bukan, aku hanya manusia biasa. Aku masih mempunyai ibu dibumi. Aku sangat rindu padanya" dia mengangguk angguk memahami setiap perkataanku. Aku melanjutkan " ibuku telah lama menantikan kehadiran seorang cucu dariku. Dia tak punya siapa siapa lagi yang menjadi harapannya, selain aku. Dan kau tau, aku bi-"
Dia memotong perkataanku dan tersenyum "Aku tau Greece. Kau boleh tinggal bersama dengan ibumu lagi dan-" dia melirik ke keranjang bayi kecil kami berada "bawalah dia bersamamu, rawatlah dia sebaik mungkin untukku. Aku akan menjaganya dari sini. Maafkan aku tak bisa ikut denganmu. Tapi kau masih bisa berkomunikasi denganku melalui telepati" Jelasnya dengan penuh keyakinan yang terpancar dari matanya.
Aku terbelalak mendengar sahutannya itu. Sungguh, ia selalu mengerti bagaimana perasaanku. Aku tak percaya dia dengan mudah mengatakan hal itu.
"Terima kasih, Abercio. Aku sangat mencintaimu. Aku berjanji akan merawatnya dan menjaganya sampai dia benar2 bisa melakukannya dengan sendiri"
Dia mengangguk dan tersenyum, aku memeluknya erat. Dia membalas pelukanku dan mencium pucuk rambutku
"Aku juga sangat mencintaimu, Greece dan jangan lupa, besok perkenalan anak kita kepada rakyat kita"
Aku mengangguk. Tiba tiba air mataku mulai membasahiku.
-Abercio
"Aku takkan membiarkanmu membunuh anakku, Alastor"
***
—Author"Hai Adena, Adrein" sapa Alyssa sambil berjalan mendekati si kembar yang sedang membuat kerajinan dari ranting kayu. Si kembar tersenyum.
"Apa kalian tak mendapatkan kabar apapun tentang penerus negri ini?" ucap Alyssa yang kini sudah duduk diantara si kembar.
"Apa maksudmu?" sahut Adena menghentikan aktifitasnya.
"Kita sudah mendapatkan penerus negri ini"
Adrien menggeleng "kau bicara apa lyss? Aku masih tak faham"
Alyssa mendengus kesal "rupanya masih ada seorang peri yang belum mendapat kabar baik ini. Hmm baiklah, kalian memang si kembar yang kompak. Dengarkan aku, Queen telah melahirkan anak pertamanya. Dia seorang perempuan"
Adena dan Adrien terbelalak.
"Perempuan?" mereka mengulang perkataan Alyssa. Alyssa mengangguk mantap, adena bertepuk tangan dan tersenyum girang."Hei, kau kenapa?" tanya Adrien dengan tatapan tidak sukanya.
"Yeah, akhirnya. Aku sudah lama menantikan kehadiran seorang putri di negri para peri. Semua negri para peri kebanyakan laki laki semua. Karna itulah aku berharap suatu saat Queen Greece melahirkan anak perempuan. Dan doaku terkabul" jelas Adena bangga diikuti senyuman Alyssa.
Adrien menggeleng geleng. "Hei, seharusnya yang pantas memimpin itu seorang laki laki. Bukannya seorang perempuan"
"Itu tak menjadi halangan, Adrien" sahut Adena.
"Oo.. Kali ini kalian tak sependapat yaa" Ucap Alyssa menyindir.
"Diam kau Lyss!!" bentak Adrien.
"yaya, baiklah. Maafkan aku Adrien Adena. Setiap peri yang kembar sekalipun bisa berbeda pendapat bukan?" Alyssa melirik si kembar. Menarik nafas berat laku melanjutkan "Mmm oya, besok pagi sang penerus akan diperkenalkan oleh King Abercio dan Queen Greece di depan istana. Semua peri diperbolehkan berkumpul di depan istana untuk melihat putri pertama negeri ini. Aku akan datang kesana. Apa kalian mau ikut?"
"Yaya, aku mau ikut" sahut Adena antusias. Menyadari Adrien hanya diam saja, Alyssa dan Adena memberikan sorotan tajam padanya.
Adrien menghembuskan nafas kesal "baiklah aku ikut"
Alyssa dan Adena berteriak kegirangan.
—Adrien
"Huh, dasar perempuan"
***
Hayy author datang lagi, lanjutin nih chapter 2nya.
Jangan lupa vomment nya guys, biar tambah semangat :D
Go follow me :D
KAMU SEDANG MEMBACA
State With Two Worlds
FantasyNegeri dengan seribu pohon, dan dua alam yang berbeda pada waktu tertentu. Kisah antara kehidupan para iblis dan peri yang hidup dalam satu tempat yang sama. **** "Perjalanannya akan dimulai saat putri Allister beranjak dewasa, dan sudah benar benar...