Chapter 2.

503 32 0
                                    

.
.
.
.

"Matte.." Isoya dan Isu tiba tiba mendekat ke arah ku lalu menarik kedua tangan ku agar menajuh dari Alex.

chapter2

"Nii-chan apa kau mendqpat tawaran itu?" Kata Isoya pelan

"Nii-sama ... kau menjawab apa ?" Sambung Isu

Aku diam sejenak lalu mulai berbicara "hmm... aku menjawab ...- aku sedang malas bersekolah ..- " jawab ku pelan

"Tapi ... Tapi ... Tapi ... kurasa itu tawaran yang bagus..." Kata Isoya seraya memegang dagunya dan tampak sedikit berfikir.

"Jangan mudah percaya pada Vampire hunter ... Bisa saja dia menjebak kita..." Timpal Isu seraya memfokuskan pandangannya kepada Isoya

"Kita kan bangsawan.. dan Kouta-nii adalah pureblood .. kurasa .. kalau seandainya ini jebakan .. tak masalah .." Ucap Isoya memberikan argumennya yang terdengar masa bodo itu.

Isu menghela nafas panjang, merasa lelah menghadapi sifat Isoya yang terkesan tidak perduli itu. Isoya melirik Isu yang berada disebelah ku lalu memiringkan kepalanya sedikit.

"Aku benar kan Isu-chan? Kouta-nii ..?" Tanya Isoya . aku menghela nafas pendek, begitupun Isu

"Isoya-nii .... Jika ini jebakan, Habislah riwayat kita... Vampire hunter itu kan banyak, bagaimana jika kita terkepung? dan lalu ... Bang! , Bang! , Bang! . Mereka menembaki ke arah kita dengan senapan laras panjang mereka dan juga katana tajam mereka menebas kita hingga menjadi abu. lalu terjadi hujan peluru dan menembus otak dan jantung kita, lalu kita sekarat dan .. busssh ..jadilah kita abu" Suara Isu dipelankan dan memasang wajah yang menyeramkan, lalu seringai aneh muncul di wajahnya . Isoya sempat diam dan mengerjapkan matanya beberapa kali.

"Kau terlalu berlebihan Isu.."Ucap ku seraya melipat kedua tangan ku di depan dada, lalu menatap Isoya dan Isu secara bergantian

"Aku hanya memberikan pendapat yang ada di kepala ku ..." Timpal isu dengan nada datar seperti biasanya

"Ko...kowaiiiiii.... kalau begitu, aku tak akan menerimanya !" Isoya mengatakan itu dengan membrigidik ngeri . selanjutnya Isoya tiba tiba saja mengepalkan tangannya lalu menatap ke arah ku lalu ke arah Isu

"Humm..!! aku tak jadi menerima tawaran itu.."Ralat Isoya dengan nada yang serius

"Oi Oi .. sudah belum berdiskusi nya ? kalian membuang waktu ku saja.. Tenang saja ini bukan jebakan. Kalian bisa memegang janji ku ..."

Tapi tiba-tiba Isoya langsung membalikkan badannya lalu menatap Alex dengan mata berbinar-binar

"Huua.. Hountouni ? Hountouni ? Hountouni?"kata Isoya senang

Aku menghela nafas (lagi), dan Isu juga melakukan hal yang sama dengan ku . detik selanjutnya Isu menatapku dengan tatapan seperti -Isoya-nii memang baka ya .. Nii-sama-
Setidaknya itulah yang aku artikan dari tatapan yang diberikan Isu pada ku

Aku menepuk pundak Isu pelan "Sabarlah Isu.. Isoya memang seperti itu.." Kata ku.

"Iya benar Isoya.." Kata Alex malas . Isoya kembali menatap kami dengan memberikan Puppy eyes andalannya

"Kalian bilang saja Iya.. dan Setuju.. Tak usah banyak berfikir lagi.." Sambar Alex dengan nada sedikit berteriak. Hal itu membuat beberapa tamu undangan mendadak saja memperhatikan kami berempat . Selanjutnya aku mengerlingkan mata ku lagi ke arah dimana ayah ku berada . dan dia masih berada disana masih asik mengobrol dengan tamu yang lain.

Aku melirik jam tangan ku,kemudian melayangkan tatapan datar pada Alex.
"Yaa.. Alex, waktu mu telah habis, kau bisa pulang sekarang. Soal tawaran mu .. akan ku balas besok" Kata ku tegas.

Alex menghela nafasnya pelan , lalu berjalan ke arah ku . Dan dia berhenti tepat di depan ku , Alex memajukan kepalanya hingga tepat berada di dekat telinga ku

"Aku akan menunggu jawaban dari kau .. Tuan muda yang tampan.." katanya dengan nada yang sangat halus. Aku sempat membolakan mataku sesaat, sebelumnya aku tak pernah mendengar suara yang begitu halus keluar dari mulutnya .
Tetapi , detik selanjutnya aku kembali memasang wajah poker ku lagi ,dan mengaggukkan kepala ku pelan .

Alex kembali menarik kepalanya lalu , berlalu pergi begitu saja.

"Apa yang dibicarakan oleh nya Nii-chan?"Tanya Isoya, tetapi aku hanya menggelengkan kepala ku "Bukan apa apa"

"ohya .. Nii-chan , apa disini ada Ice cream ?.."
Aku melihat sekeliling ku lalu, aku menunjuk salah satu meja yang menyediakan Ice Cream , Isoya langsung mengikuti arah telunjukku lalu langsung berlari "Arigatou Nii-channn..." Kata Isoya sedikit berteriak.

Sedangkan si kembarannya hanya diam di sebelahku. Dia lebih memilih diam daripada bersikap seperti Isoya. Kepribadian yang berbanding terbalik kan?

Suasana mendadak hening. aku dan Isu sama sama diam . "Nii-sama .. apakah kau pernah melihat makhluk ini?.." setelah terjadi keheningan diantara kami, akhirnya Isu kembali berbicara . Isu menunjukkan sebuah gambar yang berada di ponselnya , aku langsung memfokuskan pandangan ku pada layar ponsel milik Isu

Foto itu hanyalah sebuah bayangan hitam tetapi menyerupai seperti burung raksasa. Aku melirik Isu yang ada di sebelah ku

"ini ... Avhestian (Manusia burung bersayap putih) ?.. atau ... apa ?" Tanya ku sedikit ragu

"Bukan ... bukan Avhestian. aku menemukan makhluk ini saat aku berada di Italia... itu pun saat malam hari.. Aku melihat makhluk ini sedang memakan Vampire, disebuah gang remang-remang. tapi saat aku mencoba memfoto nya ... aku hanya dapat bayangan nya saja... Tapi ... bayangan ini cukup jelas kan?" Jelas Isu panjang lebar. Aku terdiam sejenak lalu meneliti lagi gambar yang didapat oleh Isu.

Sebelumnya aku belum pernah melihat bayangan ini.
"Tunggu .. Memakan vampire , kata mu?" tanya ku saat menyadari kalau aku melewatkan sesuatu hal yang penting , yang baru saja aku lewati. Dengan cepat Isu menganggukkan kepalanya.

"Iya .. Dewan vampire di Italia sedang melakukan investigasi mengenai kejadian yang terjadi beberapa bulan terakhir . di Italia beberapa vampire common telah menjadi korbannya ... Tubuh mereka tidak menjadi abu dengan cepat.. tetapi Membiru lalu saat disentuh  barulah akan menjadi abu.." Isu menghela nafasnya kembali "haa.. ntahlah .. aku juga tak mengerti dengan masalah ini" Jelas Isu lagi. Aku mencerna semua ucapan Isu barusan. lalu pandangan ku kembali pada gambar yang berada di ponsel milik Isu.

Walaupun aku sering keluar saat malam hari. tapi hingga saat ini aku belum pernah menemukan makhluk semacam ini.
atau bisa jadi aku memang belum menemukan makhluk ini. Aku terus mengamati gambar itu, tetapi tetap saja aku tak bisa menebak makhluk apa itu sebenarnya

"Ini seperti ... Avhestian .. atau lucifer .. atau Demon .." kata ku ragu ragu
Isu menghela nafasnya lagi lalu memasukkan ponsel nya ke dalam saku jas nya.

"Semua masih teka-teki Nii-sama .. aku yang melihatnya secara langsung saja , aku tak tahu makhluk apa itu "

"apa yang kau lihat disana?" Aku langsung memfokuskan pandangan ku pada Isu. Isu sempat diam beberapa detik sebelum dia akhirnya membalas pertanyaan ku

"Aku tidak terlalu melihatnya dengan jelas.. Di depan gang itu seperti dipasangi sebuah mantra... mencegah siapa saja untuk melihat apa yang sedang di lakukan oleh makhluk itu.." Jelas Isu

.
.
.
#Ryuu
misteri baru! Isu menemukan makhluk bersayap .. kira kira , makhluk itu apa ya? ..
hehe .. tunggu update-an selanjutnya ya

Update: 20:41 PM

Run Devil RunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang