Chapter 6

216 24 0
                                    

000

Suara keributan kecil terdengar di sebuah gang yang sedikit remang ,suasananya juga sedikit mencekam dan rintikan hujan juga turun dari langit

"Si..siapa pun .. tolong aku!!" Suara itu terdengar parau

"Tak akan ada yang bisa mendengar mu di sini .. hahahahaha" Pemuda berambut hitam itu tersenyum licik . pemuda itu memakai topeng mata berwarna hitam

pemuda itu sempat diam beberapa detik,dan selanjutnya diikuti kerlingan mata ke arah seorang pemuda yang sedang berdiri membelakanginya

"hei .. Kotaro.. kau mau duluan atau aku yang duluan ?"

Pemuda yang berdiri membelakangi itu hanya diam dan tak merespon ucapan pemuda berambut hitam itu.

sedetik
dua detik
tiga detik

yap! masih tak ada jawaban dari pemuda berambut merah yang sedang berdiri membelakanginya itu hingga pemuda-hitam itu mengucapkan sesuatu pada pemuda yang tampak ketakutan yang tepat berada di depannya.
"Amusthra !!" selanjutnya, pemuda yang berada di depannya itu berubah menjadi diam.

"Hei .... Koootaro... apa kau mendengar ku?" Kali ini Pemuda yang di maksud langsung mengerlingkan matanya ke arah samping dan menaikkan sebelah alisnya .

"Apa ? kau mengganggu saja deh!"

"Ya ampun .. Telinga mu di taruh di mana ? , berkali kali aku memanggil mu .. tetap saja kau tak menyahut" Grutu pemuda berambut hitam itu seraya menghela nafasnya pelan

Pemuda berambut merah membalikkan badannya dan menatap Sobat nya itu dengan tatapan datar "Mau bilang apa ?" Tanya nya datar

Pemuda-Merah itu mengalihkan pandangan nya pada Pemuda yang dijadikan patung oleh teman nya itu "Aku bilang---"

"Aku kenyang .. buat kau saja" Belum saja selesai berbicara , pemuda - Merah itu langsung merentangkan sayapnya dan langsung pergi begitu saja.

000

"Aku ingin mengenalkan kalian pada dua orang ini .. " Maeda menghela nafasnya terlebih dahulu, Sebelum akhirnya menepuk tangan nya beberapa kali

"Salam kami .. Maeda-sama"

Tepat dibelakang kami bertiga , muncul suara yang asing di telinga kami "Bau manusia yang lezat.." celetuk Yuna pelan .

Grabbbs!!!

Tiba-tiba saja ada yang menodongkan pisau ke leher Yuna dengan gerakan yang sangat cepat dari belakang

"Jaga ucapan mu Nona Muda.." Suara itu terdengar sedikit mengancam . tetapi gadis berambut biru itu menghela nafasnya dan seolah-olah ucapan itu hanyalah angin yang melewati dirinya

"Hahaha tenang saja .. kau ini terlalu serius" Dengan santai Yuna menyingkirkan pisau itu dari leher nya dan memberikan senyum manis pada seorang lelaki yang menodong nya barusan

"Senyum apa itu ? tch .. pureblood sombong"  Pemuda itu malah mencaci , dan lagi Yuna hanya mengabaikan cacian itu

"Haa.. Aku serba salah , Aku memasang wajah dingin .. Aku di bilang sombong .. lalu Aku memasang wajah Hangat .. tetap saja .. Keinginan Manusia itu membuat ku pusing" Timpal Yuna yang terkesan membalas sindiran pemuda itu

"Aku juga tak menegerti mengapa semua pureblood disini menyebalkan" Timpal pemuda itu

"Heii .. Tuan Muda .. Apa wawasan mu kurang ? Seenak nya saja menilai kami seperti itu?" Yuna tiba-tiba saja mendorong pelan tubuh pemuda itu dan menunjukkan mata vampire nya

Run Devil RunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang