Chapter 10

160 18 1
                                    

Aido meringis pelan dan mengusap-usap kepalanya
"Galak sekali kau ini ... dan jangan sebut aku dengan kata itu!"

"Aku tak dengar ... Lalalala disebelahku ada burung koplak .. burung lalalalala"

"Ryuuka !!!!!!" Tiba-tiba saja Aido membentangkan sayapnya , dan mengeluarkan aura berwarna ungu. Borgol yang di pasang di pergelangan Yuna juga mengeluarkan aura ungu tetapi ungu yang lebih pekat .

Yuna langsung melihat Aido dengan tatapan kaget. Tetapi Ekspresi itu dengan cepat berubah menjadi tatapan datar

"Burung ungu ...."Ucapnya pelan yang seolah tak terpengaruh dengan kejadian ini .

Dor!

Dan entah darimana , sebuah peluru datang dan mengenai salah satu sayap Aido.

"Lepaskan gadis itu!" Suara yang dingin itu mampu membuat Aido langsung menatap seseorang itu dengan tatapan tajam.

Yuna masih diam dan memperhatikan seseorang yang masih diam di belakang semak semak

"Vampire Hunter? .. Aku harus segera kabur! aku tak mau terperangkap dua kali untuk kali ini" Ucap Yuna dalam hati . dia bisa merasakan aura vampire hunter saat ini .

Tanpa sepengetahuan Aido , Yuna mencoba untuk membuka borgol yang terpasang di pergelangan tangan nya sejak tadi siang. Dia tidak menggunakan kekuatan nya , karna saat borgol itu dipasang kekuatan nya di kuras habis ditambah mantra yang di pasang bersamaan. Itu sangat memperburuk kondisi Yuna saat ini.

"Isayama-nii Tolong aku .. aku ketakutan sekarang..."

"Isyama-nii...."

"Siapa kau beraninya datang kesini ? dan asal kau tahu .. gadis ini adalah santapan tuan ku" Jelas Aido seraya mengangkat tangan nya tinggi-tinggi

Seseorang itu menghela nafasnya pelan dan mulai maju menampakkan dirinya

"Alex!!!" Pekik Yuna saat mengetahui kalau yang datang menyelamatkan nya adalah Alex .

Alex mentap tajam Yuna dan tanpa disangka malah mengarahkan senapan nya ke arah Yuna

"Hei hei jangan arahkan pada ku! kau sudah gila ya?!" Gerutu Yuna yang masih berusaha melepaskan borgol nya

"Tugas ku membunuh vampire .. apa kau lupa ? .. Jangan berfikir aku akan menjadi pahlawan mu disini .. musuh tetaplah musuh tak akan berubah" Kata-kata itu sukses membuat Yuna membolakan matanya . Sedangkan Aido , dia perlahan melipat sayapnya kembali

"Jadi kau ingin membunuh gadis menyebalkan ini dengan mudah? Tapi maaf , mau tidak mau aku harus menjaga dia untuk tetap disini!" Ucap Aido dengan lantang

"Ayolah .. kenapa jadi seperti ini?.. Mimpi apa aku semalam ..."Gumam Yuna pelan

Suasana disini mendadak berubah menjadi mencekam.  Aido maju dan melindungi Yuna dengan kedua sayap hitam nya.  Iris matanya yang berwarna hitam berubah menjadi ungu pekat.

"Jika ingin mengambil dia, langkahi dulu mayat ku! " Tantang Aido dengan lantang

"Tch..  Tantangan mu di terima"
Timpal Alex , sembari mengkokang senapannya

Perlahan Yuna mundur kebelakang dan bersembunyi di balik semak -semak

Sementara itu Aido dan Alex sibuk bertarung.  Suara tembakan juga beberapa kali terdengar

"Isayama-nii..  A-aku mohon datanglah kemari..  Aku sangat ketakutan.." perlahan cairan bening keluar dari pelupuk matanya.  Sekarang Yuna hanya bisa memeluk lututnya dan menangis .

Detik selanjutnya,  terdengar suara tembakan yang beruntun "Mati kaauu!!! " ucap Alex

Beberapa peluru berhasil mengenai sayap dan tubuh Aido, Aido mendarat pelan di salah satu dahan pohon . Dan memegang pundak kiri nya yang terkena peluru,  "Tch..  Aku tak akan mudah terkalahkan hanya dengan senapan jelek itu!" seru Aido.  Detik berikutnya, Aido menghela nafasnya pelan dan bola cahaya muncul di telapak tangannya. "RASAKAN INI!!! " Teriaknya sembari melempar bola cahaya itu ke arah Alex .

Tapi entah mengapa,  tiba-tiba saja Aido ambruk dan terjatuh ke tanah.  Dan bola cahaya itu pun menghilang tepat sebelum mengenai Alex .

"Selesai..  Sialnya,  aku hanya mendapatkan bagian disaat seperti ini saja.. Pedahal aku berharap bisa bertarung dengan burung sialan ini! " Nada yang terdengar kesal itu berasal dari Isoya,  yang kini sedang duduk di atas tubuh Aido yang kini tak sadarkan diri.

"Kalian lama sekali? Peluru ku habis karna menunggu kalian datang kemari" Gerutu Alex sembari memasukkan senapannya ke dalam tempatnya

"Hutan ini L-U-A-S Tuan Alex... "Kata Isoya seraya menghela nafas pendek. 

**

"Sudah sudah..  Aku ada disini untuk mu adikku.. "Dengan perlahan aku mengelus-elus kepala Yuna. Aku bisa merasakan kalau sekarang dia sangat ketakutan. Tubuhnya saja masih sedikit bergetar. 

"Aku takut.. " lirihnya pelan .
Di belakang Yuna,  Isayama berdiri seraya terus menatap Yuna yang masih memelukku

Wajah Isayama terlihat sangat lega,  tetapi tersirat kesedihan di matanya. 

"Yuna..  Pergilah pada Isayama..  Bagaimana pun dialah yang menyiapkan semua ini.. "Kata ku.  Yuna sempat menadahkan kepalanya dan menganggukkan kepalanya pelan,  dan segera berlari menuju Isayama lalu memelukknya dengan sangat erat.

"Isayama-nii..  A--Arigatou.. Aku sangat takut disini.." Ucap Yuna pelan. 

"Aku disini..  Aku selalu akan berada disamping mu..  Aku akan terus menjaga mu..  Aku juga takut jika aku tak akan bisa bertemu dengan mu"ucap Isayama berturut. Dan tanpa ragu Isayama memeluk erat Yuna. 

BUGH!

Detik selanjutnya,  Isoya dan Isu tiba-tiba saja menabrak Batang pohon besar yang berada di belakang ku. 

Kami semua langsung tertuju pada Isoya dan Isu lalu aku langsung pergi untuk menemui Alex

'Apa yang terjadi? ' pikirku. 

Tapi seperti nya aku terlambat. Tepat di depan ku,  Alex telah terkapar di tanah,  tubuhnya penuh dengan luka sayatan. 

Segera aku menghampiri nya,  dan mengecek keadaannya "Alex? Apa yang terjadi dengan
Mu dan Twin? "Kata ku khawatir

Sebelum berbicara,  Alex membalikkan tubuhnya agar menghadap ku.  Aku bisa melihat dia merintih kesakitan saat menggerakkan tubuhnya itu.

"B-O-D-O-H..  Kemana naluri membunuh mu tuan muda? Apa kau sama sekali tak merasakan aura aneh di sini?  Burung sialan itu ternyata mempunyai teman . Teman nya jauh lebih kuat" Alex menatap ku sinis dan tajam, tapi,  bagaimana bisa aku tak mengetahui kedatangan makhluk lainnya disini.  Kejadian ini sungguh membuat ku bingung.

Tapi daripada memikirkan itu,  aku berinisiatif untuk menyembuhkan luka-luka yang ada di tubuh Alex "Aku sungguh tak merasakan apapun di sini.. Ini aneh..  Tapi sini tangan mu, aku akan menyembuhkan mu." Ucap dan pinta ku

"Aku tak butuh bantuan mu..!" Tolak Alex.  Dia mengatakan itu saja dengan susah payah terdengar dari suaranya yang seperti dipaksakan,

"Dengarlah..  Aku tak mau membopong mu seperti di film-film romance..  Jika kau menolak--"Sebelum aku selesai berbicara,  Alex langsung memasukkan lengannya tepat kemulut ku. Cairan hangat nan manis ini langsung memenuhi mulut dan tenggorokan ku. 

"Tuan muda.. Kau sangat pintar dalam berbicara. Aku melakukan ini bukan karna aku lemah..  Tapi karna aku tak mau menyusahkan orang disini"ucapnya

Detik selanjutnya aku langsung menarik tangan nya keluar dari mulutku "Tch .. Sama saja,  Istirahatlah dalam 5 menit.  Tenaga mu akan segera pulih" setelah selesai,  aku segera pergi dari tempat Alex,  dan menghampiri Twin yang ternyata tak sadarkan diri

.
.
.
.

#TBC

Run Devil RunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang