Part 1

113 11 2
                                    

Hai hai.. ini cerita pertama aku. Rada gaje ya? Hehehe. Maaf untuk typo yg bertebaran dimana-mana~~

Oya, aku mau berterimakasih banget buat temen aku yg udh ngeluangin waktunya buat bikinin cover ini cerita:v
Thank's my sistah😘

Oke, Happy Reading^^
______________________________________________

Sinar matahari mulai masuk lewat celah-celah jendela yang membuatku harus bangun dari tidur nyenyakku.

Terdengar pembicaraan dari arah bawah. Aku tahu siapa mereka. Setelah kejadian kemarin yang mungkin akan aku bilang tidak mengenakan, membuatku harus bersabar saat berada di rumah.

Mungkin, julukan 'rumahku surgaku' atau 'home sweet home' atau julukan lainnya, tidak berlaku padaku. Sama sekali bahkan. Semua yang aku rasakan tidak ada yang tau

Dengan malas, aku beranjak dari tempat tidurku yang menyaksikan keadaanku semalam.

Kulirik cermin disebelah pintu kamar mandiku. Kalau di dalam novel, tokoh utama akan kaget saat bangun tidur, yang melihat diri mereka menyeramkan karena menghabiskan malam Dengan menangis. Aku selalu bergumam itu lebay saat membaca kata-kata itu.

Aku menunduk saat berjalan ke arah cermin. Saat tiba di depan cermin, kudongakkan kepalaku agar aku dapat melihat wajahku dengan seksama. Tapi sepertinya.. itu tidak sama sekali benar. Aku tidak seperti itu.

***
Kulangkahkan kakiku di lorong sekolahku. Aku terbilang cuek, dingin dan menyebalkan. Ya, itu kata mereka yang sedang berbisik-bisik. Tapi, menurutku? Entahlah. Aku tidak bisa menilai diriku sendiri

Jangan kira karena sifatku, aku tidak punya masalah. aku punya masalah. banyak bahkan. masalah keluarga, masalah disekolah. bahkan, aku dibilang perusak hubungan orang. aku tidak seperti itu. sungguh. karena pacarnya menyukaiku, aku menjadi sasaran disini.

Dengan malas, aku masuk ke ruang kelasku. Ya.. bisik-bisik lagi Yang Kudengar. Kulangkahkan kakiku ke arah bangku paling pojok yang ada disana. Aku duduk sendiri, wali kelasku lah yang menyuruh seperti itu

Kugunakan earphone yang sedari tadi menyangkut dileherku. Kudengarkan musik kesukaanku. Musik yang selalu bisa membuatku tenang.

'Brak'

Ya, aku sudah tau siapa yang menobrak pintu seperti itu. Tatapan mataku tidak beralih dari buku novel yang setia menemaniku.

"MANA RENATA!!"

Teriakan itu. Aku malas mendengarnya. Dengan enggan, kututup buku novelku, kulangkahkan kakiku keluar kelas. Mencari tempat yang tenang.

"HEY KAU RENATA!"

Teriak orang itu, sambil mencekal bahuku. Kulirik dia dengan tatapan tajamku.

"Singkirkan tanganmu dari bahuku. Secepatnya"

Ucapku dengan nada tenang. Aku tidak suka menjadi pusat perhatian. Apalagi berhubungan dengan wanita ini. Wanita yang sangat menyebalkan untukku

"Tidak akan ku lepaskan, hingga kau harus membayar semua ini!!"

Teriak dia dengan nada marah. Ya, aku sudah tau, akan terjadi hal yang seperti ini. dengan kesal, ku acuhkan dia, dan melanjutkan jalanku ke tempat kesukaanku. Pohon.

Ya, itu tempat kesukaanku. sering kali, kuhabiskan hariku dengan berada diatas pohon itu. dibilang feminim entahlah, tomboy pun entahlah. kemungkinan, aku keduanya
***
ku naiki pohon, yang ku beri nama kayla. ya, dia yang menjadi penenangku

kulanjutkan membaca novel yang tadi sempat menggangguku, dan kembali mendengarkan musik kesukaanku.

'kresek kresek'

kuacuhkan suara itu, tidak ada orang yang akan mau menaiki pohon ini, kecuali aku tentunya

"HEY!!"

teriak orang itu, kulirik dia dengan tatapan tajamku. hal yang paling aku tidak suka, mengganggu disaat jam santaiku. dan aku membenci orang yang menggangguku

"Okey, maafkan aku karna telah mengganggumu. aku juga tau, ini jam santaimu nona" jawab orang itu dengan cengiran kudanya

dari mana dia tau dia menggangguku? dan siapa dia? aku tidak pernah melihatnya. kenapa dia bisa tau ada aku disini. membingungkan.

"Oke Oke, jangan dipikirkan kenapa aku tau aku mengganggumu. dan, maafkan aku tidak memperkenalkan diriku sebelumnya. Namaku Revano Leatune panggil aku Vano saja. ya, kau tidak pernah melihatku, karna aku sekolah disebrang sekolahmu nona. aku bisa tau kau ada disini, entah karna apa"

jawab dia, maksudku bryan dengan tersenyum. oh manisnya dia. dan, kenapa dia bisa tau isi pikiranku? kuhapus pikiran dan pertanyaan yang sempat singgah di otakku. dan melanjutkan membaca novelku

"Terimakasih telah memujiku nona, kau juga cantik. dan siapa namamu?"

kenapa dia percaya diri sekali. aneh. ya, dia orang aneh yang pertama ku temui.

"Renata Symphsons. terserah kau mau memanggilku apa. aku tidak peduli"

jawabku dingin. oh tidak, dia terlalu manis hanya untuk tersenyum seperti itu. kuhapus pikiran pikiran yang singgah diotakku. pikiranku menjadi berantakan setelah bertemu dia. dan kuharap, aku tidak bertemu dia lagi.

kuturuni pohon dengan melompat yang membuatku kenal dengan pria yang membuat isi kepalaku berantakan sedari tadi

kulangkahkan kakiku ke arah ruang kelasku. bel sudah berdentang sedari tadi. dan ini, akan menjadi hari yang membosankan untukku

***
Kenapa kepalaku selalu terisi oleh dia? apa yang terjadi padaku?

namanya..
senyumnya..
matanya..
suaranya..
cara dia menatapku..
dia yang selalu membaca pikiranku..

tanpa sadar, aku tersenyum. hanya senyum kecil. mungkin, aku mulai menyukai dia.
'stop renata. fokus kedepan' batinku bicara.
tapi, aku tetap tidak bisa fokus. mungkin kah, aku bisa bertemu dia lagi? mungkin saja tidak? entahlah

"RENATA SYMPHSONS!!"

Teriak Mrs. zoe yang sedang menerangkan tadi. bagus renata, karena dia kau menjadi pusat perhatian. hebat!

"Ya?"

jawabku acuh tak acuh. jangan sangka, aku bermuka datar tapi aku tidak ketakutan. aku sangat ketakutan disini. tapi topengkulah yang bisa menutupinya.

"terangkan kembali yang baru saja saya terangkan! sekarang!"

ucap Mrs.Zoe. ya, aku tidak suka dia, aku tidak suka pelajarannya. Pelajaran yang membuatku muak. Matematika.

"Ya mrs"

jawabku tenang. dan, ini akan melelahkan untukku. karena 'dia' aku harus berhadapan dengan guru ini. karena 'dia' pikiranku menjadi kacau. good Vano. kau membuatku muak!

Believe It !!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang