Part 2

59 9 0
                                    

Halo~~ aku kembali.. lama gak sih aku ngilangnya? Hehehe. Ide ngilang gitu aja pas mau ngetik. Maaf ya:D

Jangan lupa vote atau coment. Buat nambah semangat aku nulis:D

Happy Reading Guys
______________________________________________
Disini.. tempat yang sangat aku rindukan. Rumah Pohon kesayanganku. Tempat yang penuh oleh kenangan-kenangan yang sangat indah. Pohon yang menjadi saksi bisu kebahagiaan masa kecilku

Aku duduk ditempat biasa aku duduk. Terukir senyum kecil di wajahku. Ingat, senyum kecil! Disana, di dinding pohon itu terukir nama yang aku rindukan. Nama kecilku.. 'nesy'. Samar-samar terlihat kilasan masa laluku...

'Nesy... mari kesini, bantu ibu. Jangan mengganggu ayahmu sayang'

'Siap bos'

Dengan gaya hormat dan senyum yang terus mengembang diwajahku, aku berlari kearah ibuku.

'Ibu, nanti kalo nesy sudah besar rumah pohonnya akan hancur tidak?'

'Tidak donk sayang'

'Ayah, rumah pohonnya masih lama kah?'

Aku tidak sabar untuk menempati rumah pohon buatan ayah. Aku akan menjaga rumah pohon itu demi ibu dan ayah

'Sebentar lagi sayang. Sabar sedikit'

'Baiklah yah'

'Rumah pohonnya selesai. Ayo nesy, kita naik ke rumah pohon kita!'

'Benarkah yah? Hore selesai. Nesy keatas yaa'

Dengan semangat, aku menaiki tangga yang sudah ayah buat

'Bruk'

'Aaa ayah.. sakit'

'Makanya kamu hati-hati'

Dengan sabar, ayah mengangkatku yang sedang menangis karena terjatuh. Bokongku sangat sakit. Entah, merah atau tidak nantinya. Dan tidak lama kemudian, aku sudah sampai diatas. Dengan ceria, aku melompat-lompat kegirangan. Kulihat, paku karat diujung sana.

Dengan iseng, aku tulis nama 'nesy' didinding pohon ini. Dengan senang kutunjukkan kepada ayah dan ibu. Mereka tersenyum melihatnya. Aku berlari ke arah balkon. Dan melihat pemandangan dari atas sini. Sangat indah.

'Ayah ayah ayah.. nesy kalau sudah besar kesini lagi gapapa kan yah?'

'Gapapa sayang..'

'Benarkah? Horee'

Kenangan yang sangat indah. Aku merasa beruntung bahwa ayah membuatkan rumah pohon ini untukku. Tempat yang menjadi kenang-kenanganku.

'Wush'

Angin berhembus membelai kulitku. Tunggu.. ini bukan angin biasa. Kutolehkan kepalaku ke arah kiri. Kosong. Dengan slow motionnya, kutolehkan kepalaku kearah kanan.

"AAAAAA"

Dengan wajah tanpa dosanya, dia tersenyum manis kearahku. Bukan, bukan senyum manis. Senyum yang menyeramkan! Kenapa dia tiba-tiba ada disini. Tempat ini kan sudah tertutup. Tidak mungkin ada yang tau. Ah dia seperti hantu yang selalu mengikutiku. Bukan, dia memang hantu

"Hai manis. Jangan mengumpat seperti itu. Apa yang salah dengan senyumku? Aku juga bingung kenapa aku ada disini, hanya ada tarikan kuat saja yang membuatku datang kemari. Memang. Tempat ini sudah tertutup, tapi lihat keatas. Diatas tidak tertutup cantik. Dan ingat, aku bukan hantu oke! Jangan berpikir macam-macam tentangku!"

Ucap dia dengan satu tarikan nafas. Dia ini orang atau bukan? Menyebalkan! Aku tahu diatas tidak tertutup. Jelaslah, diatas langit. Tunggu.. apa hubungan dia dengan langit? Apa dia punya kekuatan magic? Oh ayolah itu hanya ada dalam buku yang sering kubaca. Tidak mungkin oke!

"Jangan salah sangka manis"

"Terserah"

Kuacuhkan dia. Dengan enggan, aku berdiri dari dudukku, dan melangkah menuruni rumah pohon ini. Sudah cukup waktu bersantainya. Apalagi ada dia. Makin berantakan isi kepalaku. Tidak tidak tidak, memang sudah berantakan saat pertama kali bertemu dia.

"HEY!! Tunggu aku!!"

Teriak dia dari arah belakangku. Huh! Menyebalkan. Bisakah dia berhenti ada disekelilingku? Kenapa aku harus bertemu makhluk seperti dia. Tampan tapi menyebalkan. Tunggu.. apa yang aku pikirkan? Tampan? Oh.. mungkin aku sudah gila

"Terima kasih manis atas pujianmu."

Teriak dia dari arah belakangku. Oh tuhan, lain kali aku harus menjaga pikiranku. Menjaganya dari makhluk seperti dia yang bernama Vano.

"Kau tidak perlu melakukan itu manis"

"Berhenti membaca pikiranku, dan pergilah!"

"Aku tidak membaca pikiranmu manis"

"Terserah kau!"

Aku pun berlari. Menjauh dari dia. Aku tidak mau berada di sampingnya.
__________
Gimana? Rada gaje ya? Maaf ya. Masih amatir soalnya. Hehehe

Believe It !!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang