Drama Korea & Joshua

673 86 2
                                    

..oOo..

Kebiasaan paling buruk Kei adalah menonton drama Korea.

Dan kebiasaan paling memalukan Joshua adalah ketika menemani Kei menonton drama korea.

..oOo..

Joshua paling bingung dengan kebiasaan Kei satu ini. Memaksanya mengayuh sepeda butut milik pamannya.

Bukannya tidak punya sepeda bagus, hanya saja Joy -nama sepedanya- sedang berada di bengkel setelah menabrak pohon mangga di dekat sekolah.

"Joshuaa! Cepatlah! Kita bisa ketinggalan dramanya!"

Wajah Joshua berubah pucat.

Drama korea + Kei = kiamat.

Tamatlah riwayatmu Joshua! Hahahaha.

..oOo..

Sepanjang drama berlangsung, Joshua hanya dapat duduk tegang dan gelisah, sedang Kei di sebelahnya sibuk menghabiskn tisu dan membuangnya ke lantai.

"Aku...hiks...tidak percaya pria sejahat itu...hiks."

"Y-ya, begitulah," sahut Joshua gugup. Tangannya berkeringat dingin, rasanya dia ingin mati sekarang juga.

Duh, jangan lagi tatapan itu!

Kei memicingkan matanya yang sembab. "Joshua...."

Joshua menjilat bibirnya yang terasa kering.

"A-apa?"

Kei mengendus - endus ke sekitar, alisnya bertaut lalu beralih memandang Joshua menyeramkan.

"Joshua?"

"Y-ya?"

Joshua tidak bisa berpikir kenapa Kei terlihat seolah menahan tawa.

"Kei?"

Tawa Kei pecah saat itu juga, saking tergelaknya, air matanya sampai keluar.

"Kau mengompol, Joshuaa! Ya tuhan berapa umurmu?" sahut Kei tanpa menghentikan tawanya.

Joshua terdiam dengan mulut menganga lebar. Pikirannya kosong dengan wajah konyol.

Ketika tersadar, pandangannya bergulir ke bawah dan setelah dua detik wajahnya memerah seperti tomat busuk.

Satu hal yang terlintas dipikirannya saat itu hanya,

mati sekarang juga.

..oOo..

"Sudah?" tanya Kei yang muncul dari balik pintu dengan senyum lebar.

Joshua mencibir. "Kumohon jangan tertawa lagi, Kei," katanya memelas.

Kei hanya tertawa pelan, tapi dia mengangguk. "Lagi pula Kei sudah puas."

Joshua tetap enggan melihat Kei, rasa malunya mengalihkan segalanya.

"Joshuaa~"

"Hn?"

"Joshuaa!"

"Ya?"

Kei mendengus. "Joshua kenapa melihat ke dinding! Kei ada di sini!"

Joshua mengusap kasar wajahnya. "Ya tuhan, Kei! Aku malu!"

Kei tertawa. Jika bukan dalam keadaan malu, Joshua tidak akan sungkan mengagumi suara tawa Kei saat itu.

"Joshua!" Kei tersenyum lebar ke arah Joshua.

Gadis itu cantik sekali ketika tersenyum, Joshua saja selalu terpana karenanya.

"Joshua tetap tampan kok bagi Kei! Jadi Joshua tidak usah malu," kata Kei dengan senyuman  paling tulus yang dimilikinya.

Joshua ikut tersenyum melihat senyum Kei, hatinya menghangat melihat senyum tulusnya.

Meski sebenarnya perkataan Kei agak out of topic.

Joshua semakin membulatkan tekad, bahwa bagaimana pun caranya dan setidak peka apapun Kei,

dia harus benar - benar menjadikan gadis itu sebagai pendamping hidupnya kelak.

Joshua tersenyum ke arah Kei. "Ya, aku tahu itu," katanya diiringi tawa kecil.

aku tahu, bahwa aku semakin mencintaimu.

Little apple & Choco Pie [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang