I'm Sorry

666 84 5
                                    

..oOo..

Joshua tidak mampu untuk berkata, lidahnya kelu dan tubuhnya membeku.

Hari itu dia hanya diam, bahkan ketika malaikat kecilnya menangis.

..oOo..

Joshua tidak bisa menghentikan senyumannya. Kei itu makhluk paling menggemaskan dalam hidupnya, satu - satunya yang berhasil menggerakan hatinya untuk melindunginya dengan punggung tegapnya.

Rasanya, mencintai Kei adalah hal yang tidak pernah membuatnya bosan.

Tapi sampai kapan?

Sampai kapan dia akan terus mencintai Kei? sedang gadis itu saja hanya menyayanginya sebatas teman.

Sampai kapan? Sampai dirinya menjadi perjaka tua?

Joshua menghela napas, iris hitamnya bergulir memandang sepasang kekasih yang sedang berjalan di trotoar.

Mendadak, Joshua merasa pria paling melankolis. Sejak kapan dia mempermasalahkan perasaan Kei padanya?

Bukannya tanpa alasan, Joshua hanya merasa khawatir. Rasa percaya dirinya luntur seketika sejak kemarin malam.

Ya, kemarin malam,

.....

Joshua baru saja mengantarkan Kei membeli beberapa keperluan di super market dan diperjalanan dia bertemu dengan seseorang yang mengejutkan.

Joshua mengingat jelas siapa dia, namanya, Seok Jin sunbae.

Seniornya yang kini telah lulus dan masuk jenjang perguruan tinggi, ya, dia pria yang pernah nyaris menjadi kekasih Kei. Yang memalingkan perhatian gadis itu darinya.

Tanpa sadar, Joshua meremas kaleng soda kosong djgenggamannya.

"Hei, kita bertemu lagi." Jin tersenyum ke arah Joshua, sedang pria yang disapa hanya tersenyum kikuk.

"Hai, sunbae," sapa Joshua singkat.

Jin tertawa ringan. "Tidak usah se-formal Itu, panggil hyung saja."

Jin memandang Joshua sejenak. "Bagaimana hubunganmu dengan Kei sekarang? Ah, gadis manis itu. Kau tahu? sulit sekali untuk pindah hati darinya. Andaikan saat itu kau tidak ada, Kei sekarang sudah pasti menjadi kekasihku."

Joshua tidak mengerti kenapa, tapi gejolak amarah tumbuh dalam dadanya.

"Kami...seperti apa yang hyung lihat terakhir kali," tukas Joshua.

"Maksudmu?" Jin memandang Joshua. "Kalian masih bersahabat?"

"Ya," kata Joshua, meski lidahnya terasa bergetar mengiyakan pernyataan Jin.

"Jadi, Kei juga tidak mencintaimu ya?" Jin tertawa pelan. "Kalian sudah lama bersama, dan Kei masih tidak menanggapi persaanmu?"

Entah mengapa, Joshua menemukan nada mengejek terselip dalam penuturan Jin.

Semua perkataannya benar dan semua itu berhasil menohok hatinya.

Little apple & Choco Pie [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang