..oOo..
Kalau begitu caranya,
ayo berhenti menjadi teman.Rekomendasi
K.will - Love blossom
*catatan : Maaf ya, disini kayaknya Joshua agak alay.
..oOo..
Joshua menaikan satu alisnya, memandang Kei dengan pandangan aneh. "Let's stop being friend? What do you mean?"
Kei tertawa mendenger perkataan Joshua, gadis itu memandang Joshua lekat - lekat -yang tentu saja membuat pria itu salah tingkah. "I Mean, let's be something more then friend."
Kei mengedipkan sebelah matanya.
"I Want you to be my boy friend."
.
..oOo..
.
.
."Kau bercanda?!"
Kei meringis mendengar Joshua berteriak, tapi gadis itu tetap tertawa melihat wajah Joshua yang memerah padam. Diam - diam Kei menahan gugupnya dengan jantung yang bergebar kencang.
Kei merubah posisinya, gadis itu duduk menghadap Joshua yang sudah lebih dulu duduk dengan mata yang membulat.
"Aku tidak," gumam Kei pelan, mendadak Kei merasakan kedua pipinya menghangat diikuti semburat kemerahan. Padahal dia sudah mempersiapkan diri untuk tidak gugup, tapi tetap saja mengatakan perasaanya seperti ini membuatnya canggung.
Mau tidak mau, melihat Kei yang malu - malu ini membuat Joshua tersenyum. Meski benar - benar terkejut dengan pernyataan Kei yang benar - benar berani itu, Joshua tidak bisa mengelak bahwa Kei tetaplah Kei,
Makhluk mungil paling menggemaskan dalam hidupnya.
"Sebenarnya Kei sudah menyukai Joshua sejak lama." Kei memainkan jari - jari tangannya untuk mengalihkan rasa gugupnya. "Tapi, Joshua saja tidak pernah mengerti," katanya diringi nada kesal.
Alis Joshua menukik.
"Joshua itu tidak peka sekali!"
"Ya! Kau yang tidak peka Kei! Bagaimana aku tahu tentang itu? Kau saja hanya mengatakan menyayangiku, dan lagi pula kau itu suka sekali dekat - dekat dengan pria lain. Bagaimana aku mau peka?!" sahut Joshua tidak terima dikatakan 'tidak peka'.
Sebenarnya selama ini siapa yang tidak peka?!, Joshua mencibir dalam hati.
Kei mencebikkan bibirnya sebal. "Harusnya Joshua memakai logika! Untuk apa Kei tetap bersama Joshua? Mengajak Joshua ini - itu, Kei selalu bergantung pada Joshua! Kei juga perhatian pada Joshua! Kalau bukan begitu apa namanya?!"
"Yak! Kei juga seperti itu 'kan?! aku bahkan selalu mengorbankan segalanya untuk Kei! Pulang malam, selalu menemani Kei, ini - itu hanya untuk Kei! Oh, tuhan! Rasanya aku nyaris gila bahkan ketika kau senang sekali dekat dengan pria lain!" Joshua mengerang frustasi sambil menjatuhkan tubuhnya kembali ke atas ranjang.
Harusnya Kei marah ketika Joshua membentaknya seperti itu, tapi nyatanya kedua pipinya memerah. Bukankah itu mengatakan bahwa Joshua memang benar - benar cemburu pada saat itu?
Kei tersenyum begitu lebar. "Joshua sayang sekali ya pada Kei?"
Joshua melirik Kei sejenak, rasa kesalnya luntur melihat wajah Kei yang tersipu. "Kalau aku cemburu?"
"Tandanya Joshua benar - benar menyayangi Kei!" seru Kei seraya mengangkat tangannya antusias.
Joshua tertawa melihat kelakuan Kei. Astaga, bagaimana seorang gadis SMA terlihat manis seperti itu?!
"Kenapa kau benar - benar percaya diri, huh?"
Kei mengembungkan pipinya kesal. "Ya sudah, Joshua jadi tidak menyukai Kei? Kalau begitu Kei mau pergi menemui Woohyun sunbae saja!" serunya.
Kei mencibir ke arah Joshua lalu beranjak pergi, sedang Joshua tersenyum lebar melihat tingkat Kekasihnya satu itu.
"Ya-yak! Joshua!"
Bugh
Kei meringis ketika Joshua menarik tangannya lalu menjatuhkannya ke atas ranjang. Joshua tertawa seraya menyelipkan wajahnya di dekat bahu Kei. Suara tawa Joshua menggelitik Kei.
"Yak! Joshua! Geli~"
"Hahaha, Joshua~ Hentikan~"
"Joshua!"
Joshua menghentikan tawanya, pria itu memandang lekat Kei yang berada di bawahnya.
"A-apa?" tanya Kei galak, dengan wajah memerah.
Pria itu kembali tertawa, kemudian mengecup lama kening Kei.
"Aku mencintaimu kekasihku~"
..oOo..
Kei memandang ke arah Jus miliknya, ramainya kantin tidak membuatnya terganggu untuk melamun. Kemarin itu adalah hari paling bersejarah dalam hidupnya, dan sifat manja-agak alay- Joshua yang terpendam meledak saat itu juga.
Tapi, Kei tidak ilfeel, kok.
Hehehe.
Mengingat kemarin....
Minkyung menatap Kei bingung, gadis di hadapannya tampak melamun sambil tersenyum aneh. "Kei? Kau baik - baik saja?" tanya Minkyung khawatir.
"Huh?"
Kei memandang Minkyung di hadapannya dengan mata yang membulat lucu.
"Kau melamun, kau baik - baik saja?"
Kei tersenyum kikuk, lalu berdeham pelan. "Iya, aku baik - baik saja," katanya gugup.
"Tapi, wajahmu memerah, kau sedang sakit?"
"Ti - tidak, kok."
"Bohong, dia sedang memikirkanku." Joshua yang baru saja datang dengan tiba - tiba merangkul Kei seraya tertawa ringan.
Minkyung memandang kedua orang di hadapannya. "Jadi?"
"Sekarang kami sepasang kekasih!" seru Joshua bersemangat, sedang Kei di sampingnya menutup wajahnya malu.
Sejenak Minkyung menganga, tapi dengan segera gadis itu bertepuk tangan. "Akhirnya~ aku bebas dari sifat kekanak - kanakan kalian," katanya lega.
"Eh? Maksudmu?"
Minkyung mengangkat bahunya. "Kalian itu, kalau sedang bertengkar menyusahkan semua pihak, egois dan saling tidak peka," tukasnya sambil tertawa.
Kei memandang Minkyung sebal. "Jahatnya~ teman Kei ini~" kata Kei dengan nada imut, membuat Joshua dan Minkyung tertawa.
"Sepertinya aku harus pergi, tidak baik mengganggu kencan pasangan baru, dah~"
Kei memandang Minkyung yang menghilang dengan begitu cepat. "Memangnya kita sedang kencan ya?" tanyanya pada Joshua.
Joshua terlihat berpikir beberapa detik, kemudian memandang Kei dengan senyum lebarnya.
"Bagaimana jika kita kencan sungguhan?"Joshua tampak berpikir sebentar. "Besok hari libur 'kan? Uh, bagaimana dengan pergi ke Lotte world?"
"A-apa?"
Wajah Kei kembali memerah, sedang Joshua sibuk menggodanya sambil menaik - turunkan alisnya.
"Ba-baiklah." Pada akhirnya Kei mengangguk seraya menundukan wajahnya.
"Okay, see you tomorrow, babe."
Kei meringis ketika Joshua tersenyum begitu tampan ke arahnya, wajahnya sudah memerah, dan jantungnya terus berdegup kencang.
Rasanyaaa~
Kenapa segugup ini?
KAMU SEDANG MEMBACA
Little apple & Choco Pie [Complete]
FanfictionKei dan Joshua . . . . "Makhluk mungil paling menggemaskan dalam hidupnya."