Side Story : Julius, Andrew and Aluna

34.7K 1.9K 162
                                    

Chapter ini side story tentang Julius, Andrew dan Aluna. Dan segala hal yang membuat mereka saling terikat. Karena masih banyak yang bingung jadi saya tambahin side story biar plong-?-

Chapter ini lebih ke sudut pandang Julius dan Andrew. Akan lebih banyak narasi daripada dialog dan alurnya yang cepat, hati-hati ya :3

Itu di multimedia waktu usia mereka 9 tahun. Ayo tebak, yang mana Andrew, yang mana Julius? gemes #plak

Enjoy...

Side Story : Julius, Andrew and Aluna.
.
.
.
.

9 years old.

Julius hampir menutup mata birunya karena takut. Ia memegangi lengan saudara kembarnya dengan takut-takut dari belakang ketika suara dentaman benda keras seakan pecah terdengar dari balik pintu kamar mereka.

Julius memandang ke arah Andrew yang sedang memegang handle pintu kamar mereka dengan cemas. Ia bisa melihat raut wajah Andrew yang sekarang seakan mencoba memberanikan diri membuka handle pintu kamar, bermaksud untuk keluar dan memastikan bahwa rumah telah aman dari pertengkaran kedua orang tua mereka.

Ya. Sudah beberapa bulan ini kedua orang tua mereka selalu bertengkar dan terkadang melempar barang-barang di rumah. Entah karena masalah apa, yang jelas saat itu Julius dan Andrew hanya akan bersembunyi di dalam kamar hingga kedua orang tua mereka berhenti bertengkar dan kemudian saling beranjak pergi dari rumah meninggalkan dua saudara kembar itu sendirian.

Hingga kemudian di pagi harinya, ketika mereka turun dari tangga dengan mata yang mengantuk dan baju piyama yang kusut, mereka akan menemukan sarapan yang lezat dan dua gelas cokelat yang mengepul hangat di atas meja makan. Bersama dengan ibu mereka--Margareth yang tersenyum seraya membenahi meja makan. Dan tak lupa sang ayah-- Mr. Houston yang duduk di kursi meja makan menyantap sarapannya seakan-akan tidak terjadi apa-apa semalam.

Ya. Seperti itulah yang biasanya kadang terjadi beberapa bulan belakangan ini.

Namun entah mengapa malam ini pertengkaran kedua orang tua mereka tidaklah seperti biasanya, pertengkaran yang biasanya dashyat, dimulai dengan teriakan dan lemparan, hari ini tiba-tiba terdengar sepi hanya suara barang yang terlempar sekali lalu kesunyian yang tiba-tiba memenuhi rumah.

Andrew membuka pintu kamar hingga pintu terbuka dan berderit, dengan pelan-pelan ia melangkah maju keluar kamar diikuti Julius di belakangnya yang masih ikut berjalan dengan takut-takut.

Mereka baru membuka pintu dan berjalan menuju dinding penghalang di lantai dua rumah sampai suara langkah kaki yang melangkah terburu-buru terdengar dari tangga.

"Aku akan membawa Julius denganku!" Suara Margareth terdengar seketika ia sampai di lantai dua, ia bergeming sejenak seakan terkejut melihat dua putra kembarnya berdiri di luar kamar, dengan posisi Julius yang bersembunyi takut-takut di balik tubuh saudara kembarnya.

Margareth lalu menghela napas dan berjalan cepat menuju mereka, hingga sontak Andrew kemudian berdiri mencoba melindungi adik kembarnya, Julius, membuat ibu kandung mereka tersebut terdiam dan hanya memandang putra pertamanya itu dengan nanar, "Kau ikut dengan ayahmu, Andrew." Suaranya terdengar serak, ia lalu menarik tangan Julius untuk mendekat kearahnya.

"Andrew..." Julius menatap Andrew yang terlihat bingung dengan perkataan ibu kandungnya barusan. Dengan tergopoh-gopoh Julius mengikuti Margareth yang berjalan begitu cepat menuju tangga.

Anak laki-laki itu mengigit bibir bawahnya merasakan matanya yang memanas, airnya terjatuh dan segera ia menangis tersedu-sedu ketika pegangan tangan Margareth yang semakin mengencang di lengannya.

When The Devil Fall In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang