Hello Appa!

2K 181 8
                                    


~

Saerin pov.

Tetesan air hujan yang masuk dari celah atap terdengar sangat berirama ditelingaku.Diluar hujan sedang turun, tidak lebat, hanya saja membuat udara sedikit dingin.

Aku sekarang berada di ruang TV, berbaring diatas sofa coklat yang nyaman.

Menonton drama favoritku, Romance Town.Entah mengapa Aku lebih suka drama bergenre komedi-romantis.

"Ah, Ini sungguh menyenangkan!"Seruku.

Tak lama aku mendengar suara pintu depan tergeser.Yah, Aku tinggal disebuah rumah tradisional.Warisan dari kakekku.

"Eomma!"

Yak! Bisakah ia tenang sedikit uh? Lagipula tak ada wanita lain dirumah ini yang dipanggil 'eomma' selain aku.

Aku segera beranjak dari sofa dan berjalan menuju garasi.

Sesampainya disana, Aku mendapati tiga jagoan kecilku sedang tertidur pulas didalam mobil.

Seharian ini mereka menghabiskan waktu menemani ayah mereka ke tempat kerja.Ah, semoga ayahnya tak memberi fast food saat makan siang.Pria itu selalu begitu meski sudah membawa bekal dari rumah.

Setelah menurunkan beberapa barang, Aku menggendong Manse, anakku yang paling bungsu, menuju ke dalam.

Dan, dua lainnya, Saejun dan Junseok, biar ayahnya yang membawanya kekamar.

"Oppa! Cepatlah diluar dingin!"Seruku dari dalam kamar triplets.

"Aish! Iya, Aku tahu!"Balasnya dari kamar mandi.Itu memang menjadi kebiasaannya, Ia lebih suka buang air dirumah daripada diluar.

***

"Yeobo?"

"Uhm?"

Pria bernama Koo Junhoe itu mulai lagi, yah, Ini selalu terjadi jika Ia terlalu lelah menjaga triplets.

"Tunggu sebentar"

Aku terus keluar dari kamar kami menuju dapur dan membuat teh untuknya serta coklat hangat untukku.

"Kau tahu, hari Ini mereka mengacau paman-pamannya lagi.Dan, kurasa kali Ini Manse bisa lebih menikmati bersama dengan para rekanku.Ia tadi bahkan membantu Chanwoo untuk menemukan ponselnya yang terselip disofa"Cerita Junhoe padaku.

Aku hanya bisa tersenyum mendengarnya.

"Entah mengapa, Kau selalu terlihat lebih cantik saat tersenyum"

Ia tiba-tiba memujiku.Astaga, Ini hal yang sangat langka Junhoe katakan.Itu berarti, Ia sangat bahagia sekarang Ini.

"Are you sure Mr.Koo?"Candaku.

Junhoe hanya mengulum senyum seraya menyeruput tehnya.

"Apa kita harus punya seorang putri, agar kau selalu seperti ini padaku, uh?"Lanjutku dengan mendongak melihat bintang yang bertaburan diatas langit sana.

Bam!

Ekspresi Junhoe bak melihat sosok hantu yang selalu diceritakan mengerikan itu.

"Tentu...?"

"Haha, itu hanya keinginanku saja.Aku tahu, mengurus tiga orang putra sekaligus sudah sulit.Aku tak mau membebanimu"

Junhoe menaruh cangkir tehnya, segera mendekatiku dan memelukku dari belakang.Rasanya, Aku seperti memiliki seorang superhero.

"Tidak.Aku sama sekali tak merasa terbebani, semua yang kau berikan padaku, Aku tak yakin bisa menggantinya atau membalasnya.Kau yang terbaik"

Tak lama kami mendengar suara tangisan dari kamar sebelah, yah, pasti salah satu dari mereka ada yang mengompol.

miso -kjhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang