Chapter 1
Jangan salahkan hujan yang turun
Mereka jatuh bebas tanpa memikirkan rasa sakit
Hujan hanya membuat mu basah
Mereka tidak akan melukaimu
Pluviophile
Pagi ini mendung menyelimuti langit, tidak ada senyum sang mentari seperti biasanya.
Hari pertama masuk senior high school dan harus terjabak hujan. Bagaimana caranya sampai ke sekolah kalau hujan selebat ini.Dahyun terus memutar otak memikirkan cara tercepat untuk sampai kesekolah tepat waktu, tanpa basah kuyup tentunya. Tidak ada pilihan lain selain menaiki bus, ya hanya itu satu-satu nya cara. Tidak ada waktu untuk berfikir lagi 30 menit dari sekarang gerbang sekolah pasti sudah ditutup.
Dahyun memandang langit yang menangis dari balik kaca besar toko kue milik neneknya. Hari ini Dahyun harus membantu sang nenek untuk membuka toko, karena Nara eonni sedang mengambil cuti. Ahh lagi lagi eonni cantik itu mengambil cuti dihari yang tidak tepat.
Dahyun baru saja menginjakkan kakinya keluar pintu toko tapi, dia melupakan kenyataan bahwa halte bus masih terletak beberapa meter dari toko kue neneknya, bagaimana caranya bisa sampai kesana tanpa basah kuyup, Dahyun sedang tidak berminat untuk mandi 2 kali. Terlebih dia tidak ingin terlihat kacau dihari pertamanya masuk sinhwa senior high school. Sangat sangat tidak ingin.
Disaat seperti inilah Dahyun sadar kalau payung itu penting. Tapi sayangnya dia tidak membawa benda anti air itu. Ahh dahyun mendesah frustasi.
"aisshhhh, bisakah jangan hujan sekarang, Aku harus berangkat sekolah".
Dahyun mendongak keatas seolah olah bisa bicara dengan langit.
Dahyun mondar mandir didepan pintu toko sembari menggigiti ujung kukunya. Berfikir dimana dia harus menemukan payung untuk sampai ke halte bus yang terlihat semakin jauh disaat hujan seperti ini.
Dahyun berlari masuk lagi kedalam toko, menghampiri neneknya yang sedang sibuk menyiapkan kue kue cantik untuk ditata dietalase. Berharap neneknya punya sebuah payung yang bisa menyelamatkan nyawanya hari ini. Tapi sayangnya Dahyun harus kecewa lagi saat sang nenek datang dengan tangan kosong. Menandakan wanita tua itu tidak mempunyai payung ditokonya ini sang nenek malah menyuruh Dahyun bersabar karena mungkin saja hujan akan reda sebentar lagi. Yap itu patut dicoba tapi kemungkinan besar saat hujan reda Dahyun pasti terkunci diluar gerbang sekolah seperti para napi didalam sel.
Dahyun memutuskan kembali keluar, melakukan aktivitas mondar mandir yang entah sejak kapan membuatnya merasa lebih baik walaupun sebenarnya tidak banyak membantu. Dia masih sibuk mondar mandir saat matanya menangkap sebuah benda berwarna hitam dengan motif polkadot mirip payung di dekat pot bunga dihalaman tokonya.
Dahyun menyipitkan matanya, ya benda itu terlihat seperti payung....
"PAYUNGGG"
Dahyun bersorak gembira seperti anak kecil yang mendapat ice cream, matanya begitu berbinar binar. Tanpa pikir panjang Dahyun langsung membuka payung itu, dan berlari menuju halte bus. Dahyun mengabaikan rasa penasaran bagaimana payung ini bisa secara ajaib berada didepan toko kuenya.
Payung penyelamat
KAMU SEDANG MEMBACA
[Sehun&Dahyun] Pluviophile
RomanceAku jatuh cinta pada hujan. seperti aku jatuh cinta pada senyummu. Sehun akan selalu mengingat wajah gadis itu. Gadis yang merubah seluruh hidupnya. Tapi setelah menemukan gadisnya yang hilang akankah semuanya masih sama?