Aku berjalan dikoridor sekolah sambil sedikit menyeret kakiku. Memang sudah tidak terlalu sakit sih, tapi tetap belum bisa berjalan seperti biasa setelah 4 hari berjamur didalam rumah.
Kulihat beberapa pasang mata sedang memperhatikanku sambil sesekali berbisik satu sama lain.
Hm. Ada apa nih baru 4 hari ditinggal udah jadi bahan obrolan sekolah gue
Akhirnya aku memilih untuk mengabaikan dan justru malah melemparkan senyum ke arah mereka.
Sabar sabar, Dis. Sebentar lagi sampe kelas kok
Anak-anak kelasanku sepertinya mulai tertarik melihatku ketimbang dengan aktivitas yang sebelumnya sedang mereka lakukan.
Odi pun langsung berdiri dari tempat duduknya dan menyamperiku
"ASTAGA DISTI. IH SAKIT GABILANG-BILANG" teriaknya heboh
Gila. Baru masuk malah diuji gini gendang telinga gue
"Lo bikin gue panik tau gak tiba-tiba guru piket dateng ke kelas, bilang lo izin pulang duluan karna sakit"
"Gue mau tanya tapi pulsa sama kuota gue abis, Dis" lanjutnya sambil memelas
Dasar temen kere. Pulsa gak punya, kuota gak punya. Gimana mau fangirling coba?
Oiya lupa, Odi kan anti fangirling-an.
"Udah sembuh, Dis?" Akupun langsung menoleh kearah suara itu. Dylan si mini.....menyapaku?
"Eh, Dylan. Udah enakan kok" balasku sambil menatap kakiku dan sedikit menggerakannya
"Oh syukur deh. Jadi kemarin gak masuk beneran karna jatuh dong ya, Dis?"
Aku mengangguk.
Dia terlihat seperti sedang berpikir, tapi kemudian memilih untuk setengah tersenyum dan berjalan ke tempat duduknya dan sibuk dengan bukunya. Aneh.
"Dis, ini perasaan gue aja atau---"
"Apa?" Ujarku kepada Odi
"Si Dylan aneh" balasnya to the point
"Gak tau. Gue kan jarang ngobrol kalo dikelas"
"Iya. Kerjaan lo kan mantengin hp. Baca wattpad. Lo gaksadar aja kalo lo nangis atau ketawa-tawa gitu pada merhatiin lo. Mereka mikirnya lo gila tau"
"Di, itu tuh namanya menghayati. Seni, Di, seni!"
Enak aja maen bilang anak orang gila gila
"Terserah ah! Yang penting lo udah masuk sekarang" katanya sambil duduk dibangkunya
Akupun melakukan hal yang sama dan mengeluarkan handphoneku. Dan bersiap untuk memasang earphone.
"Oiya, Dis" kata Odi sambil menyenderkan wajahnya dimeja
"Hm"
"Kakak kelas ada yang nyariin lo tau. 2 kali dateng ke kelas tapi lo nya kan gak masuk tuh"
Aku pun langsung menoleh dan melepas earphone yang sudah terpasang ditelingaku.
"Namanya---- tunggu-tunggu!"
"Eh, Shafina! Kemaren kakak kelas siapa yang nyariin Disti?" Dengan itu, Fina dan....Harry? Eh Harry kok juga ikut-ikutan nengok kearah kami?
"Kak Ashton, Di. Anak futsal" kata Fina.
"Oke-oke makasih, Fin." Fina menjawabnya dengan anggukan dan mengangkat ibu jarinya.
Odi membalikan badannya kearahku dan....... "Kak Ashton, Dis-----JANGAN BILANG ITU KAK ASHTON YANG ANAK FUTSAL?!"
Seisi kelaspun kembali menatap kearah kami.
Bener-bener dah si Odi. Minta di tempeleng nih anak.
"KOK BISA SIH, DIS?! IH DISTI GAK CERITA-CERITA IH!!"
YaTuhan... dia malah melanjutkan kehebohannya.
"Odi! Sshh!! Diliatin sekelas tau!" ujarku yang kemudian disadari olehnya
"Ah! Yang penting cerita dulu!" Katanya ngotot
Akupun menarik nafasku, sejujurnya aku belum ingin menceritakan hal itu kesiapa-siapa kan.
"Singkat cerita, dia yang nolongin gue pas jatuh beberapa hari lalu" kataku sambil memainkan handphoneku.
Diapun melongo mendengarnya
"Gila----lo beruntung banget."▲▲▲▲▲
Hellaw hellaw bukan dijah yellow disini!!!
Disti ketje dimari:3
Weheew enak ya dicariin gebetan
Gue mah gebetan aja nga punya hmDah ah
Vomment ya guys!!!! Macih
KAMU SEDANG MEMBACA
Kak Ashton 》A.F.I [On Hold]
Fanfiction"ye ni sape emang?" "orang tolol yg sampe detik ini nunggu lo." ©2016 disti, zara.