Kak Ashton (5)

269 42 4
                                    

Kak fuckin' Ashton is in front of me. Ah rezeki anak shalehah emang gak kemana. Gaberhasil dapetin tiket konsernya, malah disamper deket pohon mangga gini. Gadeng curhat.

Aku menggeleng, "Nggak, Kak. Nih" kataku sambil menunjukkan kakiku yang masih dibungkus perban.

"Ohh masih sakit". "lama juga ya, Dis" lanjutnya.

"Iya, padahal udah diurut kak---eh?"

Tunggu, tunggu

Barusan dia panggil gua siapa?

Distination permanent vacation?

Alah bye receh lo.

Kak Ashton pun tertawa. Kenapa malah tertawa?

"Kok lo ketawa sih?"

"Ya nggak, lucu aja ngebayangin lo diurut. Ditambah lagi kakinya lagi sakit"

"Lo tau--gue?" Tanyaku dengan ragu-ragu. Kalo dia jawab enggak kan malu.

Diapun mengangguk, sedangkan aku benar-benar berpikir keras bagaimana dia bisa mengetahuiku.

"You know.. i kinda saw your...." dia mengarahkan tangannya ke name tag-nya. "This" katanya, "and it says Keira Adisti. So.....thats why i know you. If you ever wonder"

Udah ganteng. Pengertian pula.

Kalo kata Mamanya Boy sih, Cocok.

"Ah I see" kataku. Diapun langsung tersenyum seperti anak kucing yang menggemaskan.

"Eh, tapi kita belom pernah kenalan beneran kan ya?"

Modus dikit boleh lah ya.

Sksd dikit boleh lah ya.

Kan kata orang kalo mau sesuatu harus ada usahanya HAHAHA.

Kak Ashton pun mengulurkan tangannya, "Gue Ashton Fletcher Irwin kalo lo belom tau"

Aku pun dengan senang hati menjabat tangannya, "Keira Adisti, Kak"

"I know. Dipanggil Disti kan?"

Aku mengangguk.

"Thats why it's so hard looking for you as Keira. Gue sempet salah tuh" katanya.

Dari apa yang dia ucapkan, aku sudah bisa menyimpulkan kalau yang sedang dia maksud adalah kedatangannya kekelasku beberapa hari lalu.

Kalo sampe gua bener berarti fix kita jodoh, Ash.

Ea sksd abis manggil Ash.

"Padahal Keira bagus dah. Boleh gua panggil Keira aja gak?"

"Boleh-boleh! Boleh banget kok, sayang" kataku dengan semangat.

hAH

NGOMONG APA GUA BARUSAN?

"Maksud gue, sayang-sayang emang kalo ga dipanggil itu, Kak. Menurut gue juga Keira bagus" mampus, ngeles macem apa itu? Untung aku pintar.

"Ohalah hahaha"

Jika tadi aku mengatakan kalau tawanya benar-benar garing dari jarak jauh, sekarang, dengan jarak dekat ini, aku benar-benar bisa memastikan kalau tawanya memang benar garing dan renyah. Ah.....gemeeezzz

"Kok lo gak dikelas sih, Kak?" Aku baru sadar, seharusnya kan dia berada dikelas, bukannya berkeliaran seperti sekarang ini.

"Emang ya?" Katanya

"Iyalah. Sekarang aja baru masih jam ke-2. Bolos lo yaaaaa?"

"Ah masa sih harusnya gue dikelas?" Katanya sambil melihat kearah kekelasnya

"Wah iya gue harusnya belajar ya? Tapi gak sopan ah guru lagi ngajar gue ganggu telat masuk gini"

Weh

Ini sih gua fix banget dia cuma ngeles

Dasar badboy. Jadi makin cinta.

"Kekantin bisa, stay dikelas gabisa" aduh mulutku, kenapa berbicara seenteng ini sih?

Syukurlah Kak Ashton menanggapiku dengan tawanya. "Ya bisalah. Dikantin gak ganggu guru, Kei"

"Oh iya, ya"

"Lo enak ya, guru olahraganya Pak Roger, si guru swag" kata Kak Ashton sambil menunjuk Pak Roger dengan dagunya.

Ya ampun teman-teman, aku baru ingat kalian sedang berjuang hidup dan mati. Plis bertahan...... Bah

"Iya. Tapi tetep aja sih, tuh liat aja materinya kayak ginian" kataku

"Loh emang kenapa? Basket sama futsal kan?"

"He'eh"

"Teeeeerus?"

"Gue cemen soal olahraga lapangan. Kalau senam dan lari sih gue gapapa dah"

"Jadi maksud lo, lo gak bisa main basket sama futsal?" Tanyanya

"Plus Voli" jawabku memperjelas

"Terus lo bisanya ap-"

"Badminton. Tau gue tau gembelehe kan?"

"Banget" jawabnya sambil tertawa

Nih orang emaknya ngidam apa sih sampe anaknya gampang ketawa gini?

Dirumah gak diajarin apa ya gak baik kebanyakan ketawa? Kalo gini caranya satu sekolah bisa suka sama dia semua woi.

Kalah sebelum berjuang yang ada gua.

Teeet teeet

Bel tanda pergantian jam pelajaran akhirnya berbunyi.

Yahh. Kenapa sih? Gatau gua lagi asik apa ya?

Ya tuhan..

Pak Roger meniup peluitnya dan menyelesaikan pendinginan yang sedang dia dan anak kelasanku lakukan.

Kak Ashton menghentak-hentakkan kakinya tapi bertempo. Ngapain nih dia?

"Udah bel, Kak" kataku padanya

"Udah tau. Ini gue mau balik ke kelas. Duluan ya"

Aku mengangguk.

Sepertinya aku benar-benar lebih senang mengangguk daripada mengatakan "iya" ataupun "oke" ckckck.

Aku memperhatikan Kak Ashton yang sedang berjalan menuju kelasnya, disaat yang bersamaan pintu kelasnya terbuka dan memperlihatkan Pak Frans.

Hayolo..........

this is too much

▲▼▲▼▲▼

Disini ada yg suka nonton Gangaa gak?

Masa. Seru........ wekekek

Kak Ashton 》A.F.I [On Hold]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang