Part 8 >> Vampire

37 2 0
                                    

Sally's POV

"Pagi kak." ucapku saat menemukan kakak di dapur sedang berbincang dengan peter.

"Apa harimu menyenangkan?" kata kakak

"Kemana saja kau kemarin?"celetuk peter.

Aku bingung mau menjawab apa. "Hanya jalan - jalan, kurasa.."

"Jalan - jalan kemana hingga seharian?" peter mulai mendebatku.

"Yah.. bertemu teman baru juga, atau mungkin teman lama" kuteguk jus yang ada di tanganku.

Sesaat kulihat Peter menatapku heran, kemudian aku teringat akan suatu hal.

"Kak, apa kau mengenal laki laki bernama Steve?" tanyaku sedikit ragu.

"Steve? Hemm sepertinya tak asing buatku." ucap kakak tanpa menatapku.

"Laki laki? Baru berapa hari kau disini sudah berani bertemu laki laki seharian?" cerocos peter.

"Sepertinya ia mengenalku kak? Ia terlihat tak asing bagiku, dan dia juga tau nama lengkapku tanpa aku perkenalkan. Aneh bukan?." ungkapku tanpa jeda.

Tok .. Tok .. Tok ..

Tiba tiba terdengar suara ketukan di pintu depan. Entah kenapa jantungku berdebar. Selama beberapa hari kami di sini tak pernah ada yang mengunjungi kami. "Apakah vampire itu?" batinku ngeri.

Kami bertiga saling pandang dan Peter memutuskan untuk beranjak untuk melihat siapa tamu kami pagi ini, disusul aku dan kakak yg mengekor di belakang Peter. Aku komat kamit berdo'a agar sesuatu yang buruk tidak datang sepagi ini.

Peter tanpa ragu membuka pintu dan kami di hadapkan 2 orang yang sangat tak asing bagiku. Itu adalah dua orang yang menolongku kemarin. Yang satu wajahnya berbinar dan yang satu memutar bola matanya melihat kegilaan wanita disampingnya. Aku masih melongo melihat mereka berdua hingga Peter menyebut nama salah satu dari mereka.

"Stella?" panggil Peter dengan expresi bingung.

"Yes my brother" ucap wanita itu sambil lalu memeluk Peter didepan mata kakak ku. Oh tuhan aku lupa belum sempat menanyakan pertemuan Peter dengan seorang wanita malam itu. Sepertinya hal ini tidaklah baik.

"Sebaiknya kita masuk untuk menjelaskan semua ini" ucap kakak dengan sedikit penekanan pada kata 'menjelaskan'.

***

Kami semua duduk di meja makan yang langsung menghadap rindangnya hutan. Teh hangat yang tersaji di meja seakan menyaksikan pertemuan kami berlima di pagi yang dingin ini.

"Baiklah Peter, kami menunggu" ucap kak Sally sambil menatap lekat Peter.

"Maaf karena aku tak pernah bilang bahwa aku memiliki sepupu yang tinggal di kota ini Sally, ini Stella" ucap Peter sambil menunjuk wanita didepan Peter. "Ia memang sepupuku, tapi kami dulu besar bersama, jadi kami terlihat sangat dekat seperti kakak adik. Tapi percayalah aku berkata jujur Sally" ucap peter sambil menatap kak Sally.

Aku melihat kak Sally sedang mencari kejujuran didalam mata hitamnya Peter. Dan kurasa Peter memang berkata jujur.

"Yah kami memang sangat dekat dari kecil, perkenalkan namaku Stella. Dan namamu Sally kan? Gadis yang digilai Brother ku ini." ucap stella sambil mengulurkan tangannya. Stella ini memiliki pembawaan yang sangat ceria dan blak blakan.

"Yah aku Sally, senang berkenalan denganmu Stella" ucap kakak dengan senyumnya yang merekah.

Aku sedikit bingung akan kedatangan mereka berdua, dan aku sangat yakin mereka datang sepagi ini bukan lantaran hanya ingin saling berkenalan. Kulihat Steve juga menatapku dengan sorotan mata yang tak biasa.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 03, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Memory in My WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang