Tzuyu mengigit bibirnya pelan.
Matanya memanas melihat apa yang ada didepannya.
Entah karena marah atau cemburu.
Bagaimana tidak? Sekarang didepannya.
Jungkook dan wendy sedang tertawa bersama.
'Sejak kapan mereka mengenal' batin tzuyu.
Samar-sama tzuyu mendengar percakapan mereka.
"Jungkook. Apa kau tidak kasihan kepada tzuyu?" Tanya wendy.
Bisa tzuyu lihat jungkook hanya terdiam.
"Kalian sedang berkencan tapi kenapa kau tidak menolak bertemu denganku juga? Apa tzuyu mengetahui nya?"
Jungkook hanya menggeleng.
"Sudahlah. Ayo kita pergi" ajak jungkook.
"Hei lalu bagaimana dengan tzuyu?"
Wendy menatap jungkook ragu.
"Aku akan memberinya pesan kalau aku ada urusan."
Setelah mengatakan itu jungkook langsung menarik tangan wendy pergi menjauhi taman itu.
Tzuyu jatuh terduduk.
Hatinya sesak.
Sangat.
Bagaimana tidak?
Kekasihnya lebih memilih pergi bersama dengan yeoja lain.
Padahal ini kencan pertama mereka tapi.
Apa yang tzuyu dapatkan?
Sebuah kejutan.
Yah, kejutan yang membuat hatinya tergores.
Tes
Perlahan air mata turun dipipinya.
Tzuyu terisak.
Dia tak kuat menahan rasa sakitnya.
Terlalu sesak.
Tzuyu menepuk dada nya keras.
Sore itu. Pohon-Pohon ditaman. Menjadi saksi tangisan tzuyu.
.
.
.
Hari ini tzuyu datang siang.
Yah, sebenarnya ia tidak ingin masuk hanya saja
Apa yang akan ia katakan pada ibunya nanti?
Dengan lemas tzuyu memasuki kelas.
Wajahnya pucat.
Ah, tzuyu baru ingat dia belum makan apapun sejak kemarin.
Tzuyu hanya berharap ia baik-baik saja.
Yah, baik.
Saat berjalan menuju bangkunya.
Ia menatap jungkook sekilas.
Wajah jungkook terlihat cerah sambil menulis sesuatu diponselnya.
Tzuyu tersenyum getir.
Bahkan kemarin jungkook tidak memberinya pesan apapun.
'Kau kuat' ucap tzuyu dalam hatinya.
Saat ia menduduki dirinya dibangkunya.
Sana datang langsung memeluk tzuyu erat.
Tzuyu hanya terdiam.
"Kau baik-baik saja?"
Tzuyu masih terdiam.
Sana menghela nafas "kita ke uks sekarang."
KAMU SEDANG MEMBACA
Dream Of You
Random"Jangan pernah berhenti bermimpi, aku akan selalu berada disampingmu. " ㅡ Tzuyu.
