"Kim Mingyu?"
"Park Bomi?"
Mingyu dan wanita yang bernama Park Bomi itu saling berpandangan. Mingyu mengenalnya dengan sangat jelas. Bomi adalah teman sekolahnya dulu yang sangat menggilainya. Setiap hari Bomi menghampiri Mingyu ke kelasnya dan menggodanya. Tetapi Mingyu tidak tertarik sedikitpun, lebih tepatnya ia jijik melihat wanita seperti Bomi. Ia kasihan melihatnya yang tidak mempunyai harga diri yang dimiliki oleh wanita pada umumnya. Cukup senang Mingyu dengan kenyataan bahwa ia sudah lulus. Itu berarti tidak ada gangguan lagi dihidupnya. Tapi apa yang dilihatnya sekarang? Sebuah kebetulan yang tidak tepat. Bomi muncul ketika ia bersama Yeonghee.
"Kemana saja kau chagi-yaa? Aku mencarimu kemana-mana."
"Aku tidak menyuruhmu untuk mencariku. Carilah namja yang benar-benar menyukaimu! Tidak ada gunanya jika kau terus menggangguku." Mingyu mengucapkannya sambil menggandeng tangan Yeonghee.
Dengan cepat Bomi menarik lengan Mingyu. Yeonghee yang melihatnya sedikit risih, ada rasa cemburu juga didalam hatinya. Tapi mau bagaimana lagi? Ia tidak bisa berbuat apa-apa.
"Aku mencintaimu Mingyu-yaa. Jangan menghilang lagi dari pandanganku. Kumohon."
"Dasar wanita jalang!" Ucap Mingyu lalu pergi meninggalkan Bomi.
'Bagaimanapun caranya aku akan terus mencarimu Mingyu-yaa. Tidak peduli apapun yang terjadi.' Batin Bomi.
****
Sesampainya di rumah, Yeonghee tidak berbicara sama sekali dengan Mingyu. Mingyu yang menyadari perubahan Yeonghee merasa bingung bagaimana menjelaskan kejadian tadi. Mungkin Yeonghee salah paham, tapi memang benar tidak terjadi apa-apa diantara Mingyu dan Bomi. Keduanya pun saling diam sampai akhirnya Mingyu yang berbicara terlebih dahulu. Bukan namja namanya jika ia tidak memulainya dulu, pikirnya.
"Yeonghee-yaa apa kau marah?" Tanya Mingyu.
"Tidak!" Jawabnya singkat dengan membelakangi Mingyu.
"Kau salah paham. Bomi bukan siapa-siapa ku."
Tidak ada jawaban dari Yeonghee.
"Apa kau tidur?"
Masih tidak ada jawaban darinya.
"Jalja Yeonghee-yaa." Ucap Mingyu pasrah.
Sebenarnya Yeonghee masih belum tidur. Ia hanya memejamkan matanya saja. Ia sedang tidak ingin berbicara dengan Mingyu setelah kejadian tadi meskipun ia tahu bahwa Mingyu memang tidak menyukai Bomi. Entah mengapa perasaan cemburunya masih besar. Mungkinkah ia terlalu mencintai Mingyu? Ya! Yeonghee memang sudah mencintainya. Wajar saja bukan kalau ia cemburu?
Yeonghee membalik tubuh mungilnya menghadap Mingyu. Dipandangnya wajah Mingyu yang sudah terlelap. Saat tidurpun kau tetap tampan Mingyu-yaa, ucapnya dalam hati.
"Jalja Mingyu-yaa." Bisiknya pelan.
****