Chapter 7 - Unexpected Day

993 116 4
                                    



Mingyu POV

"Chagi-yaa kau tidak apa-apa? Aku sangat mengkhawatirkanmu."

"Eoh eoh aku tidak apa-apa Bomi-yaa." Aku membalasnya dengan senyuman.

Jangan berpikir macam-macam! Aku terpaksa meladeninya kali ini agar ia cepat kembali ke peradabannya. Ia akan mendengarkanku jika diperlakukan dengan manis. Untung saja Yeonghee keluar, aku tidak tahu apa yang akan dilakukannya padaku jika dia melihat ini.

"Aku membawakanmu buah-buahan. Kau mau memakannya?" Aku hanya bisa mengangguk menerima tawarannya.

"Aaa ... buka mulutmu."

"Masisseo?" Tanyanya.

Aku tidak betah dengan acara suap menyuap ini. Sebenarnya aku bisa makan sendiri dengan tangan kiriku. Tapi dia memaksanya untuk menyuapiku. Yeonghee-yaa maafkan aku, aku terpaksa melakukannya. Aku yakin seratus persen Yeonghee akan marah jika melihat ini. Syukurlah ia belum kembali.

Kurasa Bomi sudah lama disini. Dia terus saja berbicara sesuka hatinya. Aku menjawab sekenanya. Aku harus cepat-cepat mengusirnya dari sisni. Telingaku sudah panas mendengar suaranya yang cempreng.

"Bomi-yaa aku harus istirahat. Bisakah kau tinggalkan aku?" Tanyaku hati-hati.

"Kau ingin tidur? Eoh baiklah istirahatlah agar cepat sembuh. Aku akan pulang." Ucapnya dan beranjak dari kasurku. Ia duduk dipinggiran kasurku dari tadi.

Apakah ini benar-benar Bomi? Biasanya ia tak akan mau mendengarkan ucapanku. Sudah kuduga, ia hanya bisa diajak bermain halus. Tapi aku tidak mungkin meladeni ucapannya setiap hari. Aku benar-benar menahannya dengan baik hari ini.

"Bomi-yaa bisakah sekalian kau buangkan kulit buah tadi ke tempat sampah yang ada di depan? Akan bau jika dibiarkan disini."

Aku menyuruhnya membuang kulit buah yang dikupasnya tadi agar Yeonghee tidak mengetahuinya.

"Arasseo. Aku pergi." Dia mengucapkannya dengan suara yang dibuat-buat. Sungguh menjijikkan.

"Eoh gomawo."

Aaah pergi sudah malaikat pencabut nyawaku. Aku terselamatkan kali ini. Bagaimana dengan Yeonghee? Apa saja yang dilakukannya selama ini? Aku tidak tega membiarkannya sendirian. Yeonghee mengirimku pesan ternyata. Aku membacanya dan segera membalasnya. Tidak lama setelah itu Jisoo mrngirimku pesan.

From : HongJi

Kau tidak lupa kan hari minggu nanti?

To : HongJi

Aku tidak akan menjemputmu :p

Berada di dalam ruangan membuatku sangat bosan. Aku ingin menghirup udara segar di luar tapi eomma dan appa sudah datang, diikuti Yeonghee dibelakangnya. Untung saja Yeonghee bertemu mereka didepan. Mungkin saja mereka berpikir bahwa aku menduakan Yeonghee. Itu tidak akan pernah terjadi.

"Mingyu-yaa bagaimana keadaanmu? Eomma bawakan makanan kesukaanmu. Makanlah!" Eomma menghampiriku dengan khawatir.

"Aku baru saja makan buah. Nanti akan kumakan eomma." Jawabku.

"Buah?" Tanya Yeonghee curiga.

"Eoh suster memberikanku untuk sarapan." Ucapku berbohong.

Tatapannya seperti bertanya 'bukankah itu Bomi?'

****

Eomma dan appa Mingyu sudah pulang satu jam yang lalu. Kini Mingyu dan Yeonghee berada di taman karena permintaan Mingyu. Mereka duduk di salah satu bangku yang ada disana. Menikmati angin yang menghembus tubuh mereka. Sejenak tidak ada kata yang terucap diantara mereka berdua. Hingga akhirnya Yeonghee yang berbicara untuk mengajak Mingyu masuk.

Mingyu's Wedding [END]Where stories live. Discover now