My Idiot Boyfriend (10)

1K 82 6
                                    

Hyhyhy.... i'm comeback guys! Sorry baru bisa next chapter ini #meskipunabalabal

***

Taylor menatap dirinya di cermin yang berada tepat didepan dirinya. Taylor menyisiri rambutnya yang lama-kelamaan menjadi tipis dan kepalanya nyaris tidak memiliki rambut, taylor sangat sedih dia juga berharap jika tuhan cepat-cepat mengambil nyawanya agar dia tidak banyak merepotkan orang lain. Terlebih-lebih dengan harry, taylor yakin dengan keadaannya seperti ini harry tidak mencintai dirinya lagi dan malah akan menjauh dari wanita berkepala botak seperti dirinya.

Taylor sudah mengetahui tentang penyakitnya, pertama kali ia mendengar kabar ini langsung dari mulut harry. Taylor sangat terpukul mendengarnya, sampai-sampai ia tidak ingin makan, minum, ataupun bertemu dengan orang lain, ia hanya ingin sendiri dan menikmati sisa hidupnya dengan kesedihan.

"Harry, aku mohon kau keluar dari kamarku ini! Aku tidak ingin kau melihat monster sepertiku ini. Pasti kau malu mempunyai kekasih berkepala botak sepertiku... aku rela melepasmu harry dan aku berharap kau mendapatkan yang jauh lebih baik dari diriku ini, karena tidak lama lagi nyawaku akan diambil oleh tuhan" taylor menatap lurus kedepan jendela membelakangi harry, terdengar sangat lemah dan tidak berdaya. Harry yang mendengar perkataan dari mulut taylor hanya bisa mengepal kedua telapak tangannya dan terlihat mata indahnya berubah menjadi menyeramkan.

"Apakah kau tau taylor? Kau melukai perasaanku dengan cara perkataanmu itu! Kau tau aku rela mati untukmu taylor! Lalu apa balasanmu padaku? Kau ingin melepasku begitu saja? Kau ingin menyerah begitu saja? Apakah kau tidak kasian pada diriku ini dan keluarganu taylor? Kau begitu egois taylor! Kau tidak menyadarinya, bahwa aku sangat takut kehilanganmu! Apakah kau bisa menyadarinya? Hah?!" Harry terengah-engah sehabis melepas semua perkataan yang selama ini ia pendam sendiri, ia sangat sangat marah dan matanya memerah, terlihat sangat menyeramkan dan juga tidak seperti harry yang dikenal. Harry memeluk erat taylor dari belakang dan memutar balikan badan taylor agar menghadap pada dirinya, mata taylor sudah banyak meneteskan air matanya. Dia tidak sanggup untuk menatap mata milik harry dia terlalu lemah untuk itu, taylor mempunyai banyak kesalahan jahat pada harry tetapi harry tidak pernah membalasnya. Harry malah menyayangi taylor setulus hatinya bagaimana pun caranya.

"Tolong jangan bicara seperti itu lagi taylor, aku mohon...." dalam sekejap suara harry melemah, matanya terlihat sayu tidak seperti tadi. Apakah harry menangis? Jika iya, kapan itu terjadi? Tidak terdengar suara tangisan dari harry. Harry memeluk taylor lebih erat lagi ia benar-benar tidak ingin kehilangan taylor, taylor sangat berarti untuk dirinya.

"Baiklah harry, aku berjanji padamu" taylor mulai mengembangkan senyum manisnya yang beberapa hari lalu tidak terlihat dari dirinya. Benar hanyalah harry yang bisa mengembalikan senyuman indah taylor, taylor membalas pelukan dari harry. Taylor sangat menyukai pelukan ini karena terasa nyaman dan hangat.

"Kalau begitu, lebih baik kau makan lihatlah dirimu menjadi kurus kering seperti lidi. Hahahahaha" candaan harry dapat membuat taylor mengerutkan bibirnya kedepan, harry terus menerus menetawai taylor. Taylor yang merasa jengkel kepada harry akhirnya mencubit perut harry dengan sangat keras, sampai-sampai harry meringis kesakitan dan terlihat bekas merah pada perut harry.

"Berani mengataiku lagi, harry? Atau mau tambah lagi?" Taylor menaikan sebelah alisnya dan memperlihatkan tangannya yang siap untuk mencubit perut harry untuk kedua kalinya, harry yang melihat keganasan seorang taylpr sudah keluar hanya bisa mengelengkan kepalanya dengan mantap yang berarti 'tidak'.

"Anak pintar, sebagai hukuman kau harus menggendongku kemana pun yang aku inginkan. Tidak ada kata lelah, kau mengerti harry?" Kau sangat cerdik taylor! Harry mendengus frustasi, dan langsung menganggukkan kepalanya dengan ragu-ragu.

"Baiklah putri, akan aku antarkan kemana pun putri inginkan" taylor mendapatkan kemenangan. Dan lagi-lagi harry yang selalu kalah dengan taylor, harus kau tau harry bahwa wanita selalu benar.

"Jadi kau mau kemana?"

"Untuk saat ini aku tidak ingin kemana-mana, aku ingin tidur aku benar-benar lelah. Jadi apakah kau ingin menemaniku tidur harry? Kau harus membacakan cerita untukku, kau harus menyanyi untukku, dan kau harus tetap disampingku selama aku tidur, jangan coba-coba untuk meninggalkanku! Jika kau ketahuan meninggalkan diriku aku akan tambah hukumanmu, dengan cara kau menjadi kudaku!" Taylor memperlihatkan senyum miringnya, seketika harry menjadi takut dengan taylor. Harry ingin menelan ludahnya saja tidak bisa karena mendengar perkataan taylor 'kau menjadi kudaku!'. Dasar tukang mengancam, umpat hati harry

"Yayaya, dasar bawel" ucap harry pelan. Tetapi masih bisa terdengar oleh taylor

"Apa katamu! Harry kau benar-bena... aaaaa!" Taylor berteriak ketika harry dengan tiba-tiba mengendongnya dan membawanya ketempat tidur, dengan sigap harry duduk disamping kasur tersebut dan langsung membacakan cerita kepada taylor. Taylor tersenyum dengan sekejap taylor menutup matanya dan menuju alam tidurnya. Harry tersenyum melihat wajah polos taylor saat tertidur, sungguh sangat terlihat cantik.

"Selamat tidur dan mimpi yang indah, taylor" harry memasangkan selimut kepada taylor, setelah itu harry mencium pipi taylor sekilas dan melangkahkan kakinya menuju pintu kamar taylor dan memutuskan keluar. Apakah harry melupakan ancaman dari taylor? 'Jika kau ketahuan meninggalkan diriku aku akan tambah hukumanmu, dengan cara kau menjadi kudaku!'.

Oke guysss! Gimana chapter ini? Nggak jelas yah? Maklumin aja yah guys! Btw tinggalkan vomments kalian yah! Oh yah jangan lupa juga baca story baru aku yang judulnya 'GAME OVER'. Oke sekian dulu, bye.... - arnestshafanasywa

My Idiot Boyfriend || h.sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang