07 Desember 2014
Di atas bukit, terlihat sebuah keluarga sedang asiknya tertawa. Bisa kalian tebak siapa mereka?
Yap, mereka adalah Zayn Malik, Selena Gomez dan juga Madison Malik, anak mereka berdua.
"Bagaimana, menurut dad dan mom?" Ucap Madison di tengah-tengah tawa mereka.
"Bagaimana apanya?" Tanya Selena sambil menaikkan kedua alisnya.
"Ish, cerita yang aku buat mom." Madison memajukan bibir bawahnya beberapa centi kedepan.
"Hmm... menurut dad, ini bagus tetapi endingnya mengapa kau buat seperti itu?" Zayn menatap putri tunggalnya, menggunakan ekspresi bingung.
"Ya, tidak kenapa-kenapa. Aku hanya ingin mendalami cerita ini saja, siapa tau ada orang yang berbaik hati ingin mengangkat ceritaku ini menjadi film." Madison tersenyum penuh arti, Zayn dan juga Selena saling memandang satu sama lain.
"Tetapi, mom kasihan kepada Harry itu dia selalu di siksa oleh Taylor. Walaupun, ujungnya mereka menikah tetapi ayolah ini menyedihkan. Oh yah, dan anak mereka yang mereka angkat dari panti asuhan, dia kasihan sekali."
"Yep, betapa menyedihkannya bukan menjadi Kylie Styles di cerita tersebut. Dia masih kecil, tetapi sudah memiliki penyakit kanker." Madison tersenyum, sambil sesekali membayangkan nasib dirinya di dalam cerita yang dia buat sendiri.
"Oh yah, tambahan dari dad. Mengapa dadmu ini suka mabuk, dan lebih parahnya lagi dadmu ini membunuh anaknya sendiri dikarenakan tidak sengaja menumpahkan wine kepada anak bayinya tersebut. Padahalkan aslinya dad tidak pernah mabuk sekalipun."
"Sudahlah, kalian ini sedari tadi hanya bisa berkomentar saja. Daripada kalian berkomentar terus-menurus. Lebih baik, kalian berdoa agar ada seseorang yang mengangkay ceritaku ini menjadi film." Madison menatap kedua orangtuanya dengan tatapan jengkel, sedangkan yang ditatap memasang wajah tanpa dosanya.
"Baiklah, baiklah, kami akan mendoakan agar cerita yang kau buat di angkat menjadi sebuah film." Ucap Selena dan juga Zayn, Madison tersenyum lalu bangkit dari duduknya.
"Thanks mom and dad. Kalau begitu, aku pergi dulu ke kampus. Kalian tau, sebentar lagi aku telat. Bye." Madison mencium pipi ibunya dan juga ayahnya, lalu ia berlari menuruni bukit menuju kampusnya yang tidak jauh dari bukit tersebut.
"Bye."
+++
Bugh!
"Awww!" Teriak Madison, ketika ada seseorang menabraknya hingga ia jatuh tersungkur tepat pada jalanan beraspal.
"Aku minta maaf, aku benar-benar tidak sengaja. Sini aku bantu." Ucap seorang pria paruh baya, sambil memberi tangannya kepada Madison dan Madison tanpa ba be bo dia menggapai tangan tersebut.
"Terima kasih." Madison tersenyum, kepada seorang pria paruh baya tersebut dan juga Madison tersenyun kepada dua orang yang berdiri di belakang pria tersebut.
"Kau tidak apa-apa?" Tanya wanita paruh baya, yang tadi berdiri di belakang pria paruh baya yang menabrak Madison tadi.
"Iya, tidak apa-apa. Oh yah, terima kasih, tuan." Madison berbungkuk sedikit.
"Tak masalah, bagaimana jika kami mengajakmu makan siang bersama di café terdekat. Hitung-hitung, sebagai permintaan maaf dariku. Bagaimana?" Tawar pria paruh baya itu. Dan, terlihat Madison sedang memikirkan jawaban yang tepat untuk menjawab tawaran pria paruh baya tadi.
"Hmm... baiklah." Madison menyetujuinya. Lalu, mereka bergegas menuju café yang dimaksud.
+++
"Siapa namamu?" Tanya wanita paruh baya tadi.
"Madison, Madison Malik." Jawabku sambil tersenyum tentunya. Disinilah, aku di café cukup terkenal di kota london. Bersama dengan, sebuah keluarga yang baru beberapa menit bertemu denganku.
"Nama yang bagus. Oh yah, perkenalkan, nama saya Taylor Swift, suami saya Harry Styles, dan juga anak kami yaitu Kylie Styles." Ucap pria paruh baya tadi, Taylor Swift. Aku diam sejenak, mencoba mencerna kata-katanya barusan, mengapa namanya bisa sama dengan cerita yang ku buat? Tidak mungkin.
"Ka... kali... kalian serius?" Ucapku terbata-bata, dan mereka menatap diriku heran.
"Kau kenapa, Madison?" Tanya Harry, pasti aku sedang bermimpi. Tidak, tidak mungkin.
"Coba kalian lihat ini." Ucapku sambil mengambil sesuatu di dalam tasku.
"My Idiot Boyfriend?" Harry dan juga Taylor membaca judul cerita yang aku buat, dan terlihat raut wajah mereka semakin kebingungan ketika mereka melihat pemeran yang ada di dalam cerita tersebut.
"Harry Styles..."
"Taylor Swift..."
Dan juga,
"Kylie Styles..."
Kami saling menatap satu sama lain, ini benar-benar aneh. Sangat aneh.
A/N:
Okayyyy, gue pengen kasih tau. Kalo bonus chapter ini adalah ending yang sebenarnya. Yeay! Sorry, guys kalo endingnya ga&ta. Plis gue mumet.
Okay, vote(s) & coment(s) guys...
Oh yah, baca juga ss gue yang 'superstar ❌ M.E' yoo, and vote(s) & comment(s) guys....
Join our line group! 'Lobang Idung Hayes.'
Invited ID Line: yeahitsnazz or swaggygurlxx, thanks.
Fyi, Black Cat (Narbara) & Alone (Shawn Mendes) by me COMING SOON! Stay tuned guys!!!
-arnestshafanasywa'
KAMU SEDANG MEMBACA
My Idiot Boyfriend || h.s
Fanfictie[COMPLATED] [ON EDITING] a stupid person. --- "If you think you can wear that outfit, you're an idiot!" Copyright© 2016 by arnestshafanasywa All Rights Reserved