Salty

111 6 0
                                    


"Bad night ever!!"
Aku menghempaskan tubuhku ke atas kasur mencoba menenangkan pikiranku yang semula berada diambang ketidakstabilan.

Bodohnya aku kenapa aku mau datang dan ditunangkan dengan pria dingin dan kaku? Bodohnya aku kenapa aku tak punya keberaniaan untuk menolak permintaan Grandpa?

Hidupku kini bak putri di negeri dongeng yang harus menikah dengan pria bukan pilihannya, bahkan menikah dengan seorang pria yang ku idamkan kini semua hanya omong kosong belaka.

"Aaaaaaaaa..." aku menekankan suaraku dan membenamkan wajahku ke arah bantal yang kini kupegang.

***

Cahaya matahari yang menembus melalui celah jendela menyilaukan kedua mataku. Perlahan-lahan mataku terbuka oleh pancarannya, Kulihat jam beker sebelahku menunjukkan pukul 07.45

"Okay, masih jam 8.45," kembali aku menarik slimut dan menutupi tubuhku.

"What!! Oh Shit, 08.45
15 minute again class will start".

Dengan sigap aku meluncur ke arah kamar mandi. Tak menghabiskan waktu lama untukku, segera aku memakai kaos polos putih ketat yang bisa memperlihatkan sedikit bentuk tubuh indahku dengan setelan grey jeans serta sepatu grey kets favoritku. Entahlah, apa aku tidak terlihat aneh dengan guratan wajah dan mata sebesar ini.

"Morning darl"

"I'll go now, bye Mom" Kataku sambil memakan apel yang kuambil paksa dari tangan Mommy dan berlari keluar rumah.

"Heiii minumlah susu pisang favoritmu dulu sayang". Oh Mom, ini bukan waktunya memikirkan susu pisang, andaikan aku tidak dikejar-kejar waktu. Tanpa diingatkan pun aku akan menghabisknnya.

"No Momm, i'm late. Byee.. i love you"

White Peugeot Sportku melesat melewati pagar rumah. 'Buzz buzz' kurasakan getaran ponsel disekitar pahaku. Aku segera menggeser tombol hijau kemudian meletakkan ponsel ditelingaku.

"Hello"

"Morning babe"
Suara keras Ansel yang cukup untuk membuatku menjauhkan ponselku dari telinga.

"Bisakah kau memelankan suaramu Ansel!"

"Uh i'm sorry babe"

"No Ansel, kau harus mentraktirku makan break time kali ini".

"Wohoo with pleasure babe, by the way where are you? Apa kau akan melawatkan kelasmu hari ini?"

"Please Ansel, my name is Jesslyn not babe. Aku sedang dalam perjalan, sebentar lagi aku sampai".

"Kau kesayanganku jadi aku tetap akan memanggilmu dengan babe".

"Huh, dasar kau pria penuh omong kosong"

"I don't care, Take care babe da-ah" terdengar suara tawa Ansel sebelum dia mengakhiri teleponnya.

"Yea, da-ah" aku hanya tersenyum kecil mendengarnya.

Selang beberapa menit kemudian, aku sampai di Cambridge University. You know University yang terkenal elit dan tersohor di Britaniaraya. Aku adalah mahasiswi di Faculty Of Art, i don't know because i do love Art so much.

Aku berniat untuk keluar dari mobilku, Baru setengah badanku yang keluar dari mobil aku melongo kaget. Pandanganku tertuju pada pria tak jauh didepanku yang kini ikut menatapku dengan ekspresi datar.

"Kau!!" Aku mengayunkan jari telunjukku ke udara yang berhenti tepat didepan wajahnya. Dia hanya menatapku sekilas tak meresponku dan pergi meninggalkanku.

Secret Relationship (Zayn Malik Fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang