Chapter 5: Madame

16.1K 1.1K 29
                                    

Biasakan VOTE sebelum dibaca ya.

-----------------------------------------------

.

Yeho POV

.

Aku takut saat aku tidak bisa lagi lari darimu

.

Aku mengerang dengan pelan dan menggenggam ujung tempat tidur dengan kuat. Mataku menatap langit-langit, di belakang bahuku, tubuhnya ikut bergetar saat tubuhku gemetaran. Nafas berat Kaisar menyentuh tengkukku dan sesuatu yang basah menyentuh leherku.

.

Aku memejamkan mata dan menoleh seraya menggigit bibirku. Aku merasa sedih bahwa kehangatan itu menyerap kedalam hatiku. Aku memindahkan pinggangku tanpa sadar saat mendengar namaku dipangilnya dengan suara rendah dan rasa panas merasuk ke dalam tubuhku.

.

"Ughhh..."

.

Aku melonggarkan pelukannya  dan membiarkan erangan kecil terdengar. Aku masih menghadap ke arah lain dan dahi basah ringannya menyentuh leherku, sedikit beristirahat disana.

.

"Yeho." Dia memanggil namaku lagi. Entah bagaimana aku merasa ingin menangis mendengar panggilannya. Telunjuknya menyentuh lenganku dan mengusapnya naik-turun dengan gerakan lembut.

.

"Aku mendengar kau melewatkan makan malammu lagi." dia mengatakan itu saat tanganya semakin turun dan menyentuh tanganku.

.

"Aku makan terlalu banyak saat makan siang. Jadi jangan memarahi siapa pun." aku nyaris tak bisa membalasnya dan suaraku terdengar serak, mataku melihat siluet kami yang kabur karena pantulan cahaya bulan dari balik tirai. Aku ingat dia pernah marah pada kepala pelayan karena membiarkanku melewatkan makan malam.

.

Dia tertawa dibalik bahu telanjangku mendengar apa yang ku katakan seraya beranjak berdiri setelah selesai dengan urusannya. Tubuhnya yang hangat terpisah dari tubuhku, dan udara dingin semakin menusukku. Aku berbalik dan terjatuh diatas bantalku, menggigil karena itu dan segera selimut tipis membungkus tubuhku sampai ke bahuku. Dan tepukan kecil dikepalaku.

.

"Aku tahu. Aku mendengar itu juga. Kau menghabiskan hampir sebagian besar makan siangmu. Kau masih harus mengambil setidaknya satu sendok saja. Kau
mungkin akan merasa lapar sekarang."

.

Aku tidak tertawa mendengar suara menggodanya. Aku hanya menutup mata dan mengangkat bahuku. Lalu ia mengusap bahuku dan tertawa lagi.

.

Aku menghela napas dalam-dalam di dalam diriku. Dia membuka mulutnya lagi.

.

"Minggu mendatang akan menjadi awal dari musim semi. Kita akan melakukan upacara pada hari itu. Kau harus datang dengan Ratu."

Aku segera bangkit bangun mendengar apa yang dia katakan. Selimut yang kukenakan bergeser jatuh sampai ke pinggangku, tapi aku tidak memperdulikannya.

.

"Yang Mulia, apa maksudmu?"

.

"Kau Madameku. Selir lainnya akan keluar dan merayakannya. Akan jadi hal yang tidak masuk akal jika kau tidak datang."

[Complete] King Lovers "YEHO" Indonesia Vers.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang