ALENA -4

88 6 0
                                    

Alena -4

---
Alena pulang ke rumah..
Padahal waktu baru menunjukkan pukul 16.00,dia tidak biasanya pulang jam segini,tetapi karena dia mengetahui ayah & ibu tirinya sedang pergi ke bali tadi pagi setelah ia pergi sekolah,ia jadi mau pulang cepat asalkan tidak ada ayah&ibu tirinya,apalagi sindy sedang pergi ke apartemen chacha,karena chacha baru pindah.

Sebenarnya alena sangat ingin pergi ke rumah chacha karena ia juga rindu pada chacha,teman baiknya dan sindy..tetapi itu dulu,jadi lebih baik alena mengurung niatnya untuk menemui chacha sekarang dan selamanya.

Alena melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah....sepi,itulah satu kata yang terlintas di benak alena saat memasuki rumah ini,tidak ada satupun manusia dirumah ini karena semua nya punya urusan masing-masing,bahkan pembantu di rumah ini pun sedang pulang kampung,hanya devan yang tak diketahui keberadaannya sekarang.

Alena menghempaskan tubuhnya di sofa yang berada di ruang tamu,devan..sosok yang selalu alena rindukkan tetapi saat ada kesempatan untuk bertemu mereka malah di pertemukan sebagai....adik & kakak.

"Bunda...aku rindu padamu"kata alena dalam hati,lalu dia mengambil hanphone dari tasnya,dia membuka fotonya dengan ibunya,ia hampir menangis saat melihat foto itu,dia benar -benar merindukan ibunya,tapi tak lama setelah itu ada nomor tak di kenal menelponnya,alena langsung mengangkatnya.
"Anak bunda lagi ngapain?"terdengar suara dari sana.
"Baik bun.."jawab alena pelan.
"Bunda kok nelpon pake nomor ini,ini kan nomor indonesia"tanya alena pelan,alena memang selalu bersikap lembut pada ibunya,dan hanya ibunya.
"Iya..bunda sekarang lagi di surabaya nih..,besok baru bunda ke jakarta,bunda bakal ketemu kamu..,bunda kangen banget sama anak bunda yang cantik ini"kata bunda antusias,bunda-alika,memang selalu seperti itu pada alena,sangat bersemangat karena selama ini hanya ada alena dihidupnya,anak yang paling dia cintai,bukan maksud ingin membedakan alena dengan sindy,hanya saja saat alika terpuruk dalam semua masalah yang di hadapinya hanya ada alena yang berada di sampingnya dan menguatkannya.

"Besok bunda mau al jemput?"tanya alena lembut.
"Engga usah,soalnya bunda nyampe di jakarta waktu kamu masih sekolah,jadi lebih baik bunda aja yang jemput kamu sayang"jawab alika tak kalah lembut.
"Oke deh bun."jawab alena sambil tersenyum lebar.
"Oh ya.. alena,kamu nggak lupa minum obat kamu kan,sayang?"tanya ibunya pelan.
"Engga ko bun,aku selalu minum obat ku,sehabis makan!"jawab alena antusias.
"Sayang..bunda ingin bertanya."kata ibu pelan pada alena.
"Tanya apa bun?"
"Bagaiman dengan ayahmu?,apa dia memperlakukan mu dengan baik sayang?,dan juga bagaimana dengan 'ibumu?'"tanya ibu lembut,pertanyaan itu sukses membuat alena diam seribu bahasa.
"Alena?"
"Ayah memperlakukan ku dengan baik bun,dia selalu menungguku saat aku pulang,dan tentang mama dia juga memperlakukan ku layaknya anak sendiri kok."jawab alena lembut,alena memang memanggil renata dengan sebutan 'mama' di depan alika,tetapi jika di kehidupan sehari-hari...kalian juga taukan alena selalu menghindar dari 'mamanya'.

"Ya sudah..,bunda masih ada urusan penting sayang..,bunda tinggal dulu yah..bye"kata alika sambil menutup telpon.
"Bye bunda.."kata alena pelan,....walau alena tau sambungan telponnya sudah putus.
alena menghela nafas panjang.

"ehhmm"terdengar suara dari arah pintu,alena yang mendengar itu pun memutar kepalanya dan menghadap ke arah pintu,sungguh kagetnya alena,karena suara tadi berasal dari...devan.

Devan berjalan santai ke arah tangga.
wajahnya datar,bahkan terlihat angkuh..
dia tak melirik alena,atau mungkin tak ingin melirik alena.

ALENA POV
"Ehhmm"aku mendengar suara seseorang,refleks aku langsung melihat dari mana suara itu berasal.

'DEG'

Devan....,dia disini.
dia masih memakai seragam sekolahnya.
Dia berjalan santai menuju tangga,tapi dia bahkan tak menoleh padaku sama sekali..
SAKIT.itulah yang saat ini aku rasakan,entah sakit dimana tapi aku merasa tertusuk saat dia sama sekali tak menganggapku di sini.

Dia menaiki tangga dengan santai.
Dan aku masih saja diam dan menatap punggungnya yang sudah tak terlihat lagi,aku menghempaskan badan ku ke sofa,jika boleh...
aku ingin sekali...Memeluknya saat ini,dan mengatakan "tetaplah bersamaku".

Aku memang bodoh,seharusnya aku sudah bisa melupakannya karena ini sudah lewat 2 tahun aku menjauh darinya,tapi aku tak bisa,aku selalu terbayang-bayang sosoknya yang sangat aku sayangi.

AUTHOR POV
alena jalan menuju kamarnya,saat sudah sampai di depan kamar,di membalik tubuhnya dan menatap pintu yang berada jauh di depannya,ya.....itu adalah pintu kamar devan,pintu kamar itu tertutup rapat,alena bingung,"apa yang dia lakukan yah"tanyannya dalam hati.
lalu alena membalik tubuhnya lagi dan masuk ke dalam kamarnya.

---
waktu sudah menunjukkan pukul 22.00,dan alena masih membuka matanya lebar-lebar,bahkan dia masih duduk di meja belajarnya dengan buku tebal di depannya,dia membolak-balikkan kertas di buku itu,karena bosan dia pun menutup buku itu dan keluar dari kamarnya dia berjalan menuju balkon yang ada di lantai 2,dia menatap langit lalu tersenyum sendu.
"Gimana kabar lo?gw kangen banget tau na sama lo"ucap alena pelan.
"Udah lama gw ga ngunjungin lo"mata alena berkaca-kaca.
"Na...,lo tau nggak?gw udh ketemu sama k'devan...ya walau kita emang bersikap nggak saling kenal tapi gw yakin dia pasti kangen banget sama gw"ucap alena sambil tersenyum,dan air mata yang sudah ia tahan pun jatuh juga.
"Dia dingin...tapi gw bersikap gak peduli juga sama dia..."
"Dia juga berubah banyak na,rambutnya,tingginya,bahkan sorot matanya"ucap alena terisak.
"Gw kangen banget na, sama dia,tapi gw juga kangen sama lo"ucapnya sambil terkekeh.
"Na...gw minta maaf..."ucapnya sambil tersenyum sedih.
"Gw minta maaf karna gw udah ninggalin lo 2 tahun ini"
"Gw cuma mau bilang na...."ucap alena,sambil menumpahkan semua air mata yang di tahannya.
"Tunggu gw....gw.. gw bakal nemenin lo kok di atas sana...,dan gw akan ninggalin k'devan lagi..."tetesan air meluncur dengan derasanya.
"tapi kita kan bisa liat dia dari atas sana yakan na?"
"Jadi gw bisa mantau dia dimana pun dia berada,dan gw bakal mantau dia sama lo..."
"Ya udah deh na gw masuk dulu yah...ngantuk"ucap alena dan masuk ke dalam sambil menghapus jejak air matanya.

Alena berjalan menghampiri pintu kamarnya,tetapi sebelum masuk dia melihat kamar devan,kamar itu terbuka,ya.. walaupun sedikit,karena penasaran alena berjalan menghampiri kamar itu,seingatnya saat tadi dia ke balkon kamar itu tertutup.

Saat sampai di depan pintu,alena mengintip ke dalam,dia melihat devan tertidur di kasurnya tetapi tidak memakai selimut,dengan perlahan dia membuka pintu kamar itu dan masuk,dia pun menghampiri tempat tidur devan dan menarik selimut di kaki devan perlahan,dia menyelimuti devan lalu tersenyum ke arahnya.
"night ka,sweet dream"ucapnya pelan,lalu berjalan meninggalkan kamar devan dan masuk ke dalam kamarnya.

Sedangkan devan,perlahan dia membuka matanya dan manatap pintu yang tertutup rapat.
"Maksud kamu bakal ninggalin aku lagi apa sih al?"pikir devan dalam hati.
"Hana tuh udah ga ada...maksud kamu mau nemenin dia apa?"pikirnya lagi.
"Terus maksudnya obat juga apa?"
"Terlalu banyak yang aku nggak tau tentang kamu..sebenarnya apa yang udah terjadi sama kamu al?"
"Kamu nggak mungkin ninggalin aku lagi kan?apalagi ninggalin aku kayak hana..yang nggak akan pernah balik lagi"

---
Alena berjalan santai di lorong lantai 1,tidak seperti biasanya,karena biasanya dia akan pulang jika sekolah sudah sepi,tetapi sekarang dia melangkahkan kakinya di keramaian,di antara semua anak yang juga baru pulang sekolah.

"Al?mau pulang bareng gw?"hadang sindy,alena hanya menatap nya dingin.
"Gw pulang bareng bunda"jawab alena datar.hening sejenak terlihat sindy sedang berpikir.
"Bunda?...BUNDA?!!,bunda ada di jakarta?kok lo nggak bilang sama gw sih"rengek sindy.
"Kan lo udah punya 'mommy'"balas alena dingin,sindy terdiam.akhirnya alena memilih untuk meninggalkan sindy dan berjalan menuju gerbang.

"BUNDA!!"teriak alena saat melihat alika sudah menunggunya.
"Ah.. sayang nya bunda"teriak alena pelan sambil membuka tangannya lebar-lebar,sontak alena langsung memeluk bunda,orang yang sangat di rindukannya.

"Bunda nyampe jakarta jam berapa?tanya alena saat dia dan alika sudah di dalam mobil.
"Jam 12.45"jawab alika yang masih fokus menyetir.
"Kita mau kemana sekarang?tanya alena pada alika.
"Ke rumah sakit"jawab alika santai,alena hanya bisa ber-oh-ria saja.
"Kamu kenapa sih pengen cepet-cepet pergi tadi?,padahal bunda pengen banget ketemu sama sindy tadi tau"Kata alika cemberut.
alena terdiam.
"Justru itu...aku tak ingin ibu menemuinya"jawab alena dalam hati.
"Aku hanya tak ingin berlama-lama di sekolah itu"jawab alena pada alika.
"Kau harus belajar menerima ini semua sayang,sekarang ibu tak punya tanggung jawab atas mu lagi."lirih alika sedih.
"Sudahlah bu..aku yang jadi merasa bersalah sekarang,karna aku yang meninggalkan mu sendirian.
"kau tak pernah meninggalkan bunda sayang,dan tak akan pernah"lirih alika.
"Ya semoga saja"balas alena tersenyum sedih.

---
Voments nya guys..

ALENATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang