1. DREAM

10.8K 628 16
                                    


~ Suzy Side ~


Kurasakan sebuah benda kenyal sedang mencumbu mesra seluruh wajahku, terutama bibirku. Entah kenapa mata ini sulit untuk membuka karena saking terbuainya aku akan cumbuan lembutnya. Lenguhan-lenguhan manja terus aku ucapkan tanpa aku sadari sama sekali.

Saat dia menjauhkan wajahnya, aku merasa hampa dan kecewa. Walaupun aku tidak membuka mataku tapi aku bisa merasakan sebuah mata sedang menatapku dalam yang berada di bawahnya. Sedikit demi sedikit aku membuka mataku untuk memandang wajahnya.

Seketika mataku membulat sempurna melihat siapa yang sedang mencumbu ku saat ini. Aku tidak mengenalnya, tapi aku merasa kalau dia adalah seseorang yang begitu dekat denganku. Dia bukan Myungsoo, tapi aku merasa jika aku ini adalah wanitanya dan saat ini aku tidak peduli siapa dia yang sedang mencumbuku karena aku begitu menyukai setiap perlakuannya padaku.

Selama beberapa saat kami hanya saling pandang. Mataku seperti dikunci oleh mata hitamnya. Kemudian dia tersenyum padaku dengan sangat mempesonanya. Dan entah kenapa aku juga ikut tersenyum ke arahnya.

Tangannya dengan halus membelai setiap inci dari wajahku. Kembali aku menutup mata guna menikmati setiap sentuhannya. Kurasakan dia tersenyum bahagia melihat responku pada setiap sentuhannya.

"Kau sangat sempurna." Katanya dengan suara seraknya yang menandakan bahwa gairahnya masih dipuncak. "Aku selalu memimpikan hari ini akan datang." Tambahnya yang mana membuatku kembali membuka mata dan tersenyum padanya.

"Mau kah kau menikah denganku, Bae Suzy?" pintanya sambil menatapku dalam tapi aku tidak merespon sama sekali. Aku hanya terdiam memandangnya, tidak tahu harus menjawab apa. Aku kembali teringat akan pertunanganku dengan Myunsoo, tapi entah kenapa aku tidak bisa menolaknya sama sekali hingga akhirnya ku anggukkan kepalaku tanda setuju akan permintaannya mengabaikan statusku dengan Myungsoo.

"Ya, aku mau." Jawabku sambil tersenyum bahagia kepadanya, kulihat dia juga tersenyum sama bahagianya denganku.

"Terima kasih. Aku berjanji akan menjagamu selamanya." Jawabnya dan setelah itu dia kembali mencumbu diriku yang aku terima dengan senang hati.

Saat ku buka mata kembali, aku sudah berada di sebuah taman yang sudah di dekorasi untuk sebuah pesta pernikahan dengan beberapa meja bundar putih lengkap dengan kursi putih yang mengelilinginya. Kutolehkan wajahku ke samping kananku, dan terlihat seorang pria muda dengan stelan jas berwarna putih dengan rambut pink yang dia naikkan ke atas sedang tersenyum padaku. Menggenggam erat tanganku yang tersampir pada lengannya.

Saat ku lihat tampilanku, ternyata aku sudah memakai sebuah gaun pengantin tanpa lengan dengan hiasan beberapa untaian berlian di bagian atas dari gaunku. Bagian bawah gaunku berbentuk bunga yang bertumpuk-tumpuk membentuk sebuah gelombang yang indah hingga menjuntai ke bawah sampai menutupi kedua kakiku.

Rambut coklatku di kepang satu di punggung dengan beberapa helai dari rambutku menjuntai keluar sedikit dari kepanganku, dan sebuah mahkota dari bunga melingkari kepalaku. Sebuah anting berlian agak panjang berbentuk bunga aku kenakan saat ini.

Aku sedikit heran dan bingung dengan tampilanku saat ini, tapi saat melihat wajahnya yang sedang tersenyum sayang padaku, semua rasa keluh kesahku hilang sudah. Tapi bukankah aku tadi sedang memadu kasih dengannya? Lantas kenapa sekarang aku sedang berada di sebuah pesta pernikahan? Aku bingung, tapi aku tidak mempedulikannya.

Dia memapahku untuk mulai berjalan menuju ke altar yang sudah disiapkan. Saat ku lirikkan pandanganku ke segala arah, bisa kulihat semua orang yang mengenalku sedang tersenyum bahagia ke arah kami berdua.

DREAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang