28. Second Marriage

1.8K 205 31
                                    


"Ceraikan Suzy."

Hening seketika. Semuanya terlalu mendadak bagi Baekhyun dan Suzy. Bahkan kedua orang tua Baekhyun juga lebih memilih diam karena tidak tahu harus menjawab apa. Ini masalah rumah tangga Baekhyun dan Suzy, keduanya tidak mempunyai hak untuk ikut campur ke dalam masalah mereka.

"Maafkan saya. Menceraikan Suzy adalah satu hal yang tidak akan saya lakukan selama saya menghembuskan napas." Jawab Baekhyun memecahkan keheningan.

"Pilihannya hanya dua, Baekhyun-ssi. Ceraikan puteri atau batalkan pernikahanmu."

Baekhyun sangat bingung dengan pilihan yang diberikan oleh ayah mertuanya itu. Ini bahkan lebih sulit dari soal kalkulus sekalipun. Ia tidak bisa menceraikan Suzy begitu saja karena Suzy adalah wanita yang sangat dicintainya, tapi di sisi lain ia juga tidak bisa membatalkan pernikahannya dengan Sejeong. Ah, sial! Rutuk Baekhyun dalam hati.

Baekhyun mengalihkan pandangannya ke arah tempat dimana Suzy duduk. Tatapan Suzy yang seperti akan menangis membuat luka tersendiri di hati Baekhyun saat menunggu jawaban seperti apa yang akan diberikannya. Baekhyun terlihat menghembuskan napasnya dalam dan Suzy tahu arti dari gerakan tubuh Baekhyun itu apa. Tanpa sadar ia meneteskan air matanya yang sudah sejak dari awal ia tahan.

"Maafkan saya." Jawab Baekhyun sambil menundukkan kepalanya.

"Kalau begitu, silahkan kalian tinggalkan rumah kami dan jangan temui Suzy sampai kau benar-benar menceraikan salah satu dari wanitamu itu."

Suzy langsung mebelalakkan matanya mendengar usiran ayahnya kepada keluarga Baekhyun. "Appa...."

"Diskusi kita telah selesai, Suzy-ya. Sebaiknya kau masuk ke kamarmu sekarang juga."

"Tapi appa..." Suzy kembali mencoba untuk membantah tapi terputus saat ibunya menarik ia untuk berdiri dan meninggalkan ruang tamu. Ia mencoba mengeluarkan protesannya lewat tatapan kepada sang ibu, tapi ibunya tetap bergeming tidak terpengaruh sama sekali.

Suzy mengalihkan tatapannya pada Baekhyun, mencoba mencari bantuan lainnya. Tapi hatinya kembali mencelos saat Baekhyun tidak berani menatapnya sama sekali. Suzy tahu Baekhyun juga terluka akan hal ini, tapi tidak seharusnya ia melakukan hal ini padanya disaat pria itu sudah melukainya begitu dalam.

Dengan langkah gontai Suzy mengikuti ke mana pun sang ibu membawanya. Ia menangis dalam diam. Semuanya terlalu rumit hingga membuat kepala sakit. Tidak hanya kepalanya yang sakit, tapi hatinya jauh lebih sakit.

Tidak lama setelah Suzy memasuki kamarnya, suara deru mobil yang meninggalkan halaman rumahnya membuat Suzy berlari ke arah tempat tidurnya dan bergelung dengan selimut. Ia menyembunyikan tangisannya dengan bantal yang ia meliki hingga pada akhirnya ia jatuh tertidur dengan sendirinya.

Tidak jauh beda dengan Suzy, Baekhyun langsung mengurung dirinya sendiri di kamar penthousenya begitu ia tiba di sana. Kedua orang tuanya membiarkan ia sendirian dengan tidak merecokinya dengan berbagai macam pertanyaan setelah mereka keluar dari rumah Suzy.

Baekhyun merebahkan tubuhnya di tempat tidurnya. Ia berbaring terlentang sambil menatap langit. Tekanan yang dialaminya beberapa hari terakhir ini membuat kepalanya sakit. Perlahan ia memijat pelipisnya pelan berharap semua beban yang dipikirkannya akan sedikit terangkat dengan hal itu.

Lalu ia mengangkat tangan kanannya ke depan wajahnya. Dipandanginya cincin pernikahannya dengan Suzy begitu lekat. Memori saat-saat kebersamaan mereka beberapa waktu yang lalu berputar dengan sendirinya di dalam benak Baekhyun. Tanpa sadar ia tersenyum sendiri saat memikirkan hari di mana ia menikah dengan Suzy.

Baekhyun mengangkat tangan kirinya dan ia sejajarkan dengan tangan kanannya. Disana juga tersemat sebuah cincin pasangan di jari manis. Mata Baekhyun menatap lekat cincin pertunangannya dengan Sejeong. Seperti saat memandang cincin pernikahannya, memori saat kebersamaannya dengan Sejeong dari bagaimana mereka bertemu sampai bertunangan pun berputar dengan sendirinya di dalam otaknya.

DREAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang