JIYEON POV
Kurasa kalian sudah tau aku kan? Aku bukan manusia dan tidak akan pernah menjadi manusia. Takdir menentukan aku untuk menjadi bangsa Vampir. Hidup berdampingan dengan manusia tidaklah mudah. Terkadang kami harus berpindah tempat ketika identitas vampir kami terbongkar. Tentu menjaga rahasia itu bukanlah hal yang mudah apalagi menyangkut hidup dan matimu. Tapi aku benar-benar ingin hidup seperti manusia biasa. Aku bahkan memiliki cita-cita seperti manusia pada umumnya. Huh! Konyol memang tapi aku tidak ingin terus hidup seperti halnya vampir biasa. Aku ingin hidup layaknya manusia, merasakan kebahagiaan, meraih impian, bahkan aku ingin mengenal cinta yang sebenarnya. Cinta seperti novel-novel remaja yang tidak masuk akal tapi terasa sangat indah.
Seperti saat ini aku melihat restaurant didepanku dengan bimbang.
"Huh~ tidak apa. Semua akan baik-baik saja"
Aku mendorong pintu masuk restaurant ini dan tak berapa terdengar bunyi yang menjadi ciri khas setiap restaurant.Kring..
Aku melihat restaurant ini masih sepi. Tentu saja karena ini belum waktunya buka.Huh~Syukurlah. Setidaknya disini tidak begitu menakutkan.
"Selamat datang direstaurant kami ^-^ tapi maaf ini belum waktunya restaurant dibuka."
Aku menatap gadis yang cukup cantik dengan pipinya yang chubby tapi kurasa dia cukup hangat."Anyeonghaseyo. Saya Park Jiyeon. Saya yang melamar pekerjaan kemarin"
Aku berusaha bersikap sopan setidaknya agar gadis ini tidak mencurigaiku.
"Ah~ Aku ingat. Kalau begitu aku akan mengantarmu kepada sous chef"
Aku hanya mengangguk dan mengikuti gadis itu. Sungguh dia sangat hangat, mungkin memang sifatnya yang sangat supel pada siapapun. Huh~ andai saja aku seperti gadis ini.
"Mark oppa~ ini orang yang melamar menjadi asisten chef kemarin"
Aku hanya diam dan menunggu orang yang dipanggil gadis itu. Kemudian aku melihat seorang pria lengkap pakaian chefnya menghampiri kami berdua.
"Ah~ kau sudah datang? Begini pemilik restaurant ini sedang ada pertemuan jadi aku yang menyambutmu. Dan satu lagi ada kekeliruan kemarin sebenarnya kami tidak membutuhkan karyawan baru"
Kulihat pria ini merasa bersalah dan membungkuk untuk meminta maaf. Aku hanya diam. Aku benar-benar butuh pekerjaan saat ini.
"Maaf. Tapi apa tidak ada pekerjaan yang lain. Saya tidak masalah kalau harus kerja dibagian bersih-bersih"
Pria itu terlihat berpikir sama seperti gadis itu. Aku menunduk berharap diberi pekerjaan.
"Kau diterima"
Sontak aku dan pria itu melihat gadis yang berbicara itu. Gadis itu malah memperlihatkan tampang polosnya.
"Kenapa? Kubilang kau diterima bekerja"
Gadis itu lagi lagi mengatakan hal polos. Apa aku harus senang? Aish ini membuatku bingung.
"Yakk Suzy apa yang kau katakan? Bagaimana kalau oppa mu marah?"
Lelaki yang tadi dipanggil Mark oleh gadis itu kembali berbicara. Sementara aku hanya menatap mereka berdua bergantian.
"Tidak usah takut. Oppa tidak akan marah. Lagipula aku juga pemilik restaurant ini"
Aku tersenyum senang dan menunduk.
"Terima kasih. Saya akan bekerja keras sekarang"
Mark dan Suzy tersenyum melihatku. Aku pun membalas senyuman mereka. Mark memberiku seragam khusus restaurant itu. Aku menatap seragam itu dengan berbinar seolah ini adalah benda berharga.
YOU ARE READING
BLOODY GIRL[HIATUS]
RandomKetika seorang gadis berkebangsaan vampir yang berambisi menjadi Chef terkenal. Halangan dan rintangan yang dilaluinya membuatnya hampir putus asa. Ditambah lagi seorang Head Chef yang begitu egois dan berambisi menjadi yang terbaik. Akankah gadis...