-who?-

1.7K 68 0
                                    

Niall POV

Dalam perjalanan pulang, aku menelfon jesey.

Via telfon

"Hallo jes. Aku sudah membelikanmu buku yg kau maksud"

"Oh. Iya niall, thank you. Kalau kau sudah sampai di rumah, simpan saja buku itu di kamar ku. Tepatnya di meja belajarku"

"Kenapa? Memangnya kau tdk di rumah?"

"Tdk. Aku di rumah sakit--"

"Apa? Kenapa kau ada di sana? Memangnya siapa yg sakit? Apa kau yg sakit?",

"Tidak Niall. Bukan aku yg sakit. Tapi adik dari temanku"

"Oh.. Aku akan kesana sebentar."

"Tak perlu"

"Tidak jesey. Kau adikku. Aku harus menjaga mu"

Terdengar suaranya terkekeh dari sana.

"Baiklah kalau begitu. Sampai jumpa"

Jesey langsung mematikan sambungannya.

Memangnya siapa yg sakit? Teman kenalan jesey? Siapa adiknya itu? Sebegitu pentingkah dia bagi jesey?

Bosan dengan suasana di dalam bus kota, aku mencoba melihat pemandangan di luar.

--apa itu?
Aku memicingkan mataku untuk melihat lebih jelas.

--apa? Tidak! Ada seseorang dgn penyamaran yg mengambil secara paksa tas milik seorang gadis.
Dan-- ternyata gadis itu memakai seragam yg sama dengan seragamku.

Tanpa berfikir panjang lagi aku langsung menyetop sang supir dan turun dari bus.

Aku langsung berlari mengejar sang pencuri meninggalkan pemilik tas yg terisak dalam tangisnya.

Damn! Pencuri itu sangat cepat berlari. Aku susah untuk menyeimbangi jarak ku yg bisa di bilang cukup jauh dari pencuri itu.

Aku terus berlari.

BRUK!!!

Pencuri itu menabrak seseorang hingga ia tersungkur di lantai teras cafe.
Ini kesempatanku untuk mengambil tas yg di curi oleh pencuri itu.

Hap!

Aku merampas tas gadis tadi yg di curi oleh perampok ini.

"Lepaskan tas saya!"
Ujar pencuri itu berusaha untuk merebut kembali tas yg di rampoknya.

"Tidak! Anda tidak seharusnya mengambil tas yg bukan milik anda"
Ucapku dengan nafas terengah engah. "Saya permisi"

Aku langsung lari ke tempat gadis itu menangis.
Untung saja gadis itu tidak meninggalkan tempat nya yg tadi.

"Permisi. Ini tas mu"
Ucapku sambil memberikan tas nya.

"Terimakasih.."

Tunggu. Sepertinya aku mengenal suara nya.

Ia pun mendongak.

"Niall?"
Aku tersentak kaget saat melihat siapa gadis itu

"Ka-kau?"
Ucapku dengan terbata bata.

Ternyata dugaan ku benar. Orang yg ku tolong adalah Neyla. Ya. Dia bad girl sekolah itu-_- menghancurkan mood ku saja-_-

"Terimakasih"
Ucapnya dan kembali menunduk.

"Ya, sama-sama. Aku permisi dulu"

Aku langsung pergi berjalan kaki kerumah.
Aku memilih berjalan kaki karena rumahku sebenarnya sudah tidak jauh dari starbucks.

...

Sesampainya di rumah aku langsung mengganti baju ku setelah meletakkan buku jesey di meja belajar nya.

Aku langsung pergi ke rumah sakit.

Tunggu-- aku lupa menanyakan kepada jesey tentang rumah sakitnya.
Aku menepuk jidat ku sendiri.
Tanpa memikir panjang lagi, aku langsung menelfon jesey.

Via telfon

"Hallo jesey. Aku lupa menanyakan mu rumah sakitnya. Bisa kau beritahu aku?"

"..."

"Oke. Kamar berapa?"

"..."

"Oh okay. Kau sudah makan?"

"..."

"Apa?! Oke, akan ku bawakan makanan. Dan.. Aku tdk terima penolakan."

"..."

"Sampai jumpa"

                                                                     

Maaf telat update ya^^
Banyak tugas. Huhu:'

Trouble makerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang