-Tangisan-

2.8K 126 0
                                    

Elle POV:

Saat sedang asyik menyetir, aku tiba tiba kepikiran neyla.

Terbesit di fikiranku untuk singgah sebentar ke rumah nya.

Sekitar 21 menit aku sampai di rumah nya.
dengan percaya diri aku memencet bel.

Ting nong..

Terdengar suara hentakan kaki orang yg berjalan dari dalam.

Tak lama kemudian ada seseorang yg membukakan pintu.

"Eh! Ada elle!" . "Silahkan masuk el!"
Aku hanya membalas dengan senyuman.

"Terimakasih.." ucapku sambil duduk di sofa.

"Oh iya, ada perlu apa el?" Tanyanya sambil tersenyum.

Dia kak scasie. Saudari dari neyla.
Kak scasie sangat mirip dengan Neyla ketika dia tersenyum.

"Tidak kak. Aku hanya ingin mampir sebentar.." . "Oh ya, kakak apa kabar?" Ucapku tersenyum.

"Baik kok." Kak scasie tersenyum.

"Kakak ambilkan minuman dulu ya"
Kak scasie berdiri dari duduknya

"Tidak usah kak! Ng.. Aku cuma mau ketemu Neyla saja.."

"Oh.. Neyla ada di kamarnya. Kalau bisa, kamu temani dulu di sini. Kakak ada urusan penting.."

"Oh. Tentu kak"

Neyla POV:

KREEK..

Siapa itu? Tidak mungkin kalau itu adalah scasie. Dia bahkan tdk pernah masuk ke kamarku sejak aku mulai SMA sampai aku kelas 12 sekarang.
Lagipula aku tak peduli.

Aku tdk menengok untuk memastikan siapa yg datang. Aku tak peduli.

Aku terus menangis sambil memeluk boneka stitch kesayanganku.

Aku merasakan ada seseorang yg duduk di sisi ranjangku.

"Hai Neyla!"

Aku tersentak kaget. Itu adalah elle.

..

Hiks..

"Neyla? Kamu nangis?"

Hening..

Aku langsung memeluknya.
Aku merasakan tangannya mengelus punggung ku.

"Elle..hiks.. kenapa semuanya harus begini? Hiks.."

"Aku tahu apa yg kau rasakan sekarang Neyla. Kehilangan ayah mmg hal yg menyedihkan. Apalagi sekarang ibu mu sibuk dan kau hanya tinggal bersama kakak mu. Tapi aku yakin kau bisa ney.."

Entah bagaimana caranya aku membalas perkataan elle.

Aku bungkam seribu bahasa.

"Sudahlah Neyla. Tidak ada gunanya menangis dan tak ada gunanya kau tangisi kepergian ayah mu. Walaupun kau memohon beribu kali pun ayahmu tak akan di kembalikan lagi."

Perkataan elle seperti es krim yg bisa membuat anak kecil yg menangis menjadi terdiam.

Elle sudah seperti motivator ku selama ini.

Tapi bagaimana pun aku pasti akan rindu pada ayah.

I love You dad<3

Trouble makerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang