Niall POV:
Aku melihat jesey masuk ke kamarku dengan membawa nampan berisi sarapan dan susu.
Aku tersenyum padanya.
"Hey brother. How are you?"
Tanya jesey yg duduk di tepi ranjang ku setelah meletakkan nampan di meja samping ranjang ku.
Aku hanya membalas nya dengan senyuman.
"Oh im stupid. I know youre sick but i ask you.."
Aku mendengar suaranya seperti kecewa.
"C'mon, dont say that jesey. Youre smart gilr :) . And i okay. Thanks.."
Ucapku terkekeh pelan melihat ekspresi jesey.
Jesey adalah adikku. Dia sekarang kelas 9 SMP. Kelulusannya akan bersamaan dengan kelulusanku. Dan tentu saja nama belakang kami sama. Ya. Nama lengkapnya adalah jesey horan.
Iphone ku berdering.
Jesey mengambilkan untukku.
"Harry's calling.." ucapnya sambil memberikan handphone padaku.
Aku menjawabnya.
Via telfon:
"Hallo niall?Bagaimana keadaanmu? Apa kau sudah baikan? Aku akan ke sana sepulang sekolah bersama Elle.."
Aku terkekeh mendengar harry.
"Whoa whoa.. pelan pelan berbicara har.. Aku belum sempat menjawab pertanyaanmu satu pun.. haha"
"Em.. sorry"
"Ya. Kau mau ke sini sepulang sekolah bersama Elle? Apa tdk merepotkan?"
"Haha. Tdk. Untuk sahabat ku"
Aku terkekeh mendengar nya
"Baiklah.. akan ku tunggu curly.."
"Ya.sampai jumpa nanti sore pirang!!"
Belum sempat aku menjawabnya, tapi harry sudah memutuskan sambungannya.
Aku geleng geleng kepala akan tingkah sahabat ku ini.
Jesey yg melihat itu lalu tersenyum.
"Sebaiknya kau makan sarapanmu pirang..."
Ucap jesey terkekeh pelan sambil membantuku duduk.
"Dasar cerewet." Aku memutar bola mata malas.
"Haha. Dan jangan lupa minum obat mu gendut."
Ya. Jesey memang biasa memanggilku dengan sebutan pirang karna rambutnya hitam lebat. Dan dia juga memanggil ku dengan sebutan gendut, dan aku memanggilnya dengan sebutan cerewet.
"Haha. Aku akan ada di kamar ku jika kau membutuhkan bantuan ku."
Jesey lalu beranjak dari kasurku dan menutup pintu kamar.
NurAzizah2613 as jesey
KAMU SEDANG MEMBACA
Trouble maker
Diversos"Sebenarnya aku melakukannya karna aku selalu merasa kesepian di keramaian. Semua seakan menjauhiku dan sibuk dengan urusannya sendiri. Bahkan ibuku" Kenapa semuanya harus begini? Aku ingin kembali pada waktu kecil dulu yg hidup dengan kasih sayang...
