One

840 57 2
                                    

Baca sampe part terakhir ya. Muah

Angin berhembus kencang sore itu. Alunan angin membuat dedaunan kering berwarna orange berterbangan.

Daun-daun itu dengan mulus menghias Apponi Park, sebuah taman di London.

Orang-orang bersantai di Apponi tanpa mempedulikan waktu.

Sedangkan, di seberang jalan ada seorang gadis berambut brunette pulang dari tempatnya bekerja.

MARY POV

"Sial! Aku terlambat pulang. Aku harus menyeselesaikan tugas mata kuliahku." Gumamku cepat

Aku mempercepat langkahku dan segera mengambil sepeda mini ku di belakang toko kue, tempatku bekerja.

Aku mengayuh sepedaku dengan cepat tanpa mempedulikan suara bising sepedaku yang kukayuh.

HARRY POV

Aku sangat kehausan. Aku sangat heran, bagaimana bisa aku masih kehausan padahal 20 menit yang lalu aku baru saja minum di rumah si blonde Niall.

Aku menyetir mobilku dengan kencang melewati jalanan utama london. Aku terus mempercepat laju mobilku. Aku berniat membeli minuman di Starbucks.

Sampai aku merasa menabrak sesuatu.

Sesua- Oh tidak ! Aku menabrak orang.

Aku segera keluar dari Range Rover hitamku lalu membantu orang yang kutabrak tadi.

Para pejalan kaki menatapku dengan tatapan nanar.

Tak percaya melihat Harry Styles di depan mereka.

Atau mungkin mereka tak percaya melihat Harry Styles menabrak seorang gadis.

Orang-orang itu mulai mendekatiku. Bukan untuk membantuku tetapi mereka malah memintaku berfoto.

Sudah gila?

"Uh! Sakit." rengek gadis itu kesakitan

"Maaf,Nona. Aku tak bermaksud. " ucapku sambil membantunya duduk

Gadis itu membalikkan badan dan aku bisa melihat jelas wajahnya.

"Mary?" ucapku terkejut

MARY POV

Mataku membelalak tak percaya melihat seseorang di depanku.

Tak percaya di depan aku ada seorang pop star Harry Styles dari One Direction.

Bukan.

Aku tak percaya di depanku ada Harry. Harold E. Styles.

"Annamarrie?" panggilnya dengan suara beratnya

"Har-"

Harry menarik tanganku kasar dan membawaku masuk ke dalam mobilnya.

Dia membuatkan jalan untukku ditengah kerumunan fans nya. Aku merintih kesakitan dan berjalan sedikit terpincang-pincang.

Kakiku sakit sekali.

Ia mendudukanku di samping kursinya lalu bergegas masuk dan menyetir kencang.

HARRY POV

"Maaf untuk tadi,Mary. Aku yakin itu sakit sekali. Aku akan membawamu ke dokter langgananku." ucapku

"Tidak. Tidak perlu. Kau tak perlu melakukannya. Aku harus pulang. Ada banyak tu- "

Aku memukul lengannya pelan dan dia menjerit merintih kesakitan. "Lihat. Kau harus ke dokter."

Mary mendengus kesal. "Maafkan ketidaksopananku. Tapi, aku sedang terburu-buru, Harry."

Aku terkekeh melihatnya, "Kenapa kau bicara sangat formal seperti itu?"

"Aku harus terbiasa dengan berbicara sopan dan sesuai kaidah."

"Ah. Kau akan jadi Pengacara?" tanyaku

"Secara hukum belum. Aku masih kuliah dan aku harus menyelesaikan ujian akhirku 6 bulan lagi." Jelasnya

"Jadi,kau benar-benar ingin mewujudkan mimpimu itu?"

"Tentu saja."

MARY POV

Harry mulai menyetir mobilnya pelan dan memasuki Beverly Hills Hospital. Rumah sakit terbesar di London.

Dan ya tentunya,termahal.

Harry membantuku turun dan memegangi bahuku saat aku berjalan.

"Dia sudah jauh lebih tinggi dari terakhir kali aku bertemu dengannya," gumamku

Aku tersenyum tipis, "ah sudah hampir 6 tahun sejak saat itu."

Masih acak-acakan banget ya? Maklumin aku yang newbie ya! Hihihi

Tolong vote ya. Berharga banget. Xoxo

Edited : 17-12-2016 / 2.04 am
Edited : 26-1-2017 / 2.30 pm

still the one : harry ✨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang