Two

353 40 3
                                    

Baca dari part 1 ya. Muah

AUTHOR POV

Mereka berdua lantas masuk ke rumah sakit itu. Harry dengan telaten membantu Mary berjalan masuk.

Mary terlihat menolak ajakan Harry untuk masuk ke rumah sakit besar itu.

Tapi,Harry tersenyum dan menarik pelan Mary.

Sekitar 45 menit kemudian mereka berdua keluar dari rumah sakit.

Dengan tenang.

Tidak ada kerumunan fans Harry.

Tidak ada paps .

MARY POV

"Terima kasih."

"Kau berterima kasih karena aku menabrakmu?"

Aku terkekeh pelan. "Maksudku, terima kasih sudah mengobatiku."

"Mary, kau di obati dokter. Bukan aku." ucapnya santai

Aku tertawa kecil mendengarnya.

"An! What is that supposed to mean?"

"Nothing."

Harry mendengus kesal. "Baiklah."

Aku tersenyum ke arahnya. "Aku hanya sedikit heran. Kau masih bertingkah seperti dulu, padahal penampilanmu lumayan."

HARRY POV

Aku mengacak rambutnya pelan. "Mary, aku senang kau tidak bicara dengan bahasa kaku mu lagi."

Mary merapikan rambutnya. "Tolong jangan mengacak-acak rambutku seperti ini."

"Jangan bicara dengan kaku lagi, Mary. Aku tak suka itu."

"Maaf jika itu membuatmu terganggu. Tapi, aku harus berbicara dengan sopan."

"Baiklah, bicara dengan kaku. Lakukan apa yang kau suka. Tapi, jangan lakukan itu denganku. Aku bukan orang asing bagimu kan?"

Mary menatap kearahku lurus.

"Bicaralah dengan biasa. Oke?" pintaku lagi

Dia mengangguk pelan. "O-oke."

Aku tersenyum mendengarnya. "Jadi, apa aku se tampan itu."

"Hah? Apa kau gi-"

Aku memincingkan mata menyelidik. "Kau bilang tadi cover ku lumayan,kan?"

Mary terkejut lalu memalingkan muka. "Dasar Womanizer!"

Aku tertawa terbahak-bahak menanggapinya.

MARY POV

"Dasar Harry. Siapa yang bilang dia tampan? Aku cuma bilang cover dia lumayan." Batinku

Harry melirikku dari kursi kemudinya, "Kau pusing?"

Aku terbangun dari lamunanku.

"Kau pusing?" tanyanya lagi

"Ah tidak. Aku hanya memikirkan sesuatu."

"Aku sudah bilang padamu untuk berhenti berbicara kaku kan. Hentikan itu."

"Ah. Oke. Maaf. Maksudku, sorry."

"Aku haus. Mau mampir ke Starbucks?"

"Aku jarang keluar di jam seperti i- Shit! JAM BERAPA SEKARANG?"

Harry terkejut karena bentakanku tapi dia malah berakhir tertawa kecil kearahku.

Aku menatapnya gusar. "Harry jam berapa ini?"

"Jam 9 malam. Apa kau ada janji?"

"Tidak. Tapi, tugas kuliahku sangat banyak malam ini."

"Ah. Aku tidak tahu kau ada tugas. Mau aku antar pulang?"

"Aku akan naik sepe- Ah sial sepedaku. Um. Aku akan naik taksi."

Aku berusaha membuka pintu mobil tapi terkunci.

"Turunkan aku Harry.Aku ada banyak tugas kuliah besok pagi."

"Kau serius,Mary?"

"YA TUHAN TURUNKAN AKU DISINI HARRY!"

Harry segera meminggirkan mobilnya. Aku meluncur keluar dari Range Rover-nya.

"Good luck untuk tugasmu,Mary!"

Aku bergegas masuk ke dalam taksi sambil melambai seadanya.

"Mary, sepedamu akan kuganti besok! See you tomorrow!" teriak Harry

Aku duduk dan menengok ke arah belakang. "Apa dia tadi bilang see you tomorrow?"

HARRY POV

Aku masuk ke dalam mobil dan melajukan kemudi ke arah Starbucks. Aku masuk ke dalam Starbucks dan membeli latte hangat.

Saat aku hendak membayar, seorang gadis Asian cantik berhijab datang ke arahku.

"Harry! Youre my favorite from One Direction! Can we take a picture?" ucap gadis itu menahan air mata

"Yeah,sure. You okay?"

"Sorry,I'M SHAKING. Can I hug you?"

"Ye-"

Belum sempat aku menjawabnya gadis itu memelukku erat. Aku membalas pelukan hangatnya dan dia menangis cukup kencang didadaku.

"Don't cry,sweety."

"It's just nice to see you. But, it's such a nightmare to let you go. I want to stay."

"Then don't go. Stay here." Balasku

Gadis itu tersenyum kearahku lantas segera melepas pelukannya dan mengeluarkan handphone nya.

Kami berfoto sebentar.

Dia juga memintaku untuk menyapa teman-temanya yang tidak ada disitu lewat video.

"Hi horxnpie and Fmaulvi ! Thank you for all your support to the band. So sad to know you guys aren't here. Hope you well. Take care!"

"Thank you,Harry."

Aku tersenyum ke arahnya dan melambaikan tangan saat dia keluar dari Starbucks.

"Harry!"

"Ya?"

"Remember my name. I have a feeling that we will meet again someday!"

"Sure, Niswa!"

Gadis itu tersenyum dan melambai sebelum akhirnya pergi.

Aku membayar lalu menyeruput minumku sedikit.

Aku menyetir ke arah rumah. Tapi, terhenti karena teringat sesuatu.

Aku menepikan mobil lalu menelpon Mom.

"Mom,bisakah kau tunjukan aku toko sepeda yang bagus?"

Berantakan y? Gue bakal rapiin lagi deh.

Btw, iya itu ada gue nyempil di cerita. Ada internet bestfriend gue juga. Semoga mereka baca HHH

Vote ya. Berharga banget untukku. Xoxo

Edited : 17-12-2016 / 2.44 am
Edited : 26-1-2017 / 2.37 pm

still the one : harry ✨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang