E

86 5 0
                                    

Hai Maddie..."sapa Luke sambil membuka pintu ruang rawat maddie yang tidak tertutup.

Namun saat Luke membuka pintu, Luke melihat Maddie dengan laki-laki yang ia kenal sedang berpelukan, dan laki-laki itu adalah Dave pacar Maddie. Luke hanya mematung melihat kejadian itu, hatinya benar-benar perih melihat Maddie lebih nyaman bersama Dave yang sudah jelas-jelas menyakitinya.

Maddie tersadar akan kehadiran Luke di ambang pintu.

Luke, kau sudah datang? Sejak kapan? Kenapa kau hanya berdiri disana?.."tanya Maddie dengan senyumnya.

Tidak, aku baru sampai. Aku takut menganggumu. Aku akan kembali lagi jika kau sudah selesai dengan Dave.."jawab Luke dengan senyum paksa.

Tidak Luke, masuklah. Dave juga akan pulang, dia ada urusan. Bukankah kamu mau menemaniku?..''jawab Maddie dengan senyumnya.

Ya Luk, aku akan pulang. Tolong jaga pacar kesayanganku ini, jangan sampai terluka sedikitpun..."ucap Dave sambil memakai jaketnya.

Luke hanya tersenyum, untuk membalas ucapan Dave.

Luke masuklah, apa kau akan disana terus?.."ucap Maddie dengan terkekeh.

Oh ya, aku butuh toilet. Dimana toilet?..."tanya Luke gugup.

Wajahmu kenapa Luke? Menahan ya? Disana toiletnya.."jawab Maddie sambil menujuk arah pojok kiri ruangan, Luke pun langsung bergegas menuju kesana tanpa menjawab pertanyaan Maddie.

Dave adalah lelaki beruntung dapat memiliki Maddie namun sayang dia tak pernah menjaga perasaan Maddie, entahlah hati Maddie terbuat dari apa mampu bertahan untuk Dave. Aku juga selalu berharap Maddie melihat hatiku yan mencintanya dengan tulus, aku muak dengan tingkah laku Dave yang benar-benar menyakiti Maddie. Maddie harusnya kau sadar dengan cintaku untukmu, aku benar-benar ingin menjagamu Maddie harusnya kau tau itu.

Saat Luke keluar dari toilet, suasana ruangan rawat Maddie hening. Tidak terlihat Dave berada disana, hanya ada Maddie yang sedang berbaring memainkan ponselnya. Kini sudah pukul 9 malam, seharusnya Maddie tidur.

Maddie beristirahatlah, sudah malam.."ucap Luke dengan mengelus kepalanya.

Aku belum mengantuk, aku akan ceritakan apa yang aku janji kan.."jawab Maddie dengan senyum dan berpaling dari ponselnya.

Apa yang kau lakukan Maddie? Apa kau sudah gila, membunuh dirimu sendiri?.."tanya Luke dengan suara tegas namun khawatir.

Maaf aku sangat kacau saat itu, aku tau kalau Dave berselingkuh dengan perempuan lain. Aku lari kembali kerumah, rumah kosong. Mom and daddy pergi ke rumah nenekku. Disaat itu pikiranku sedang kacau, aku menangis di kamar hingga aku memutuskan untuk menyilet tanganku. Kau tau rasanya sakit sekali melihat Dave bersama perempuan lain.."jawab Maddie dengan suara lemahnya dan isakan tangisnya.

Kau benar-benar bodoh, apa yang kau lakukan itu akan membunuhmu. Tolong maddie jangan lakukan itu lagi, apalagi demi Dave bajingan itu. Kau tau, aku akan sangat menderita melihat kau seperti ini. Kalau aku tau kau begini karena dia, sudah habis dia ku pukuli tadi.."ucap Luke dengan nada kesal.

Cukup sudahlah Luke, aku memang bodoh. Aku sangat mencintainya, aku mohon lupakan masalah ini. Aku tidak apa-apa..."jawab Maddie sambil menahan tangisnya.

Baiklah maafkan aku Maddie aku hanya khawatir denganmu, jangan kau ulangi lagi kejadian ini. Aku sangat sayang padamu Maddie..."jawab Luke sambil memeluk kepala Maddie di dadanya.

Maddie hanya mengangguk pelan, dan membenamkan kepalanya di pelukan Luke.

Luke benar-benar semakin membenci Dave, lelaki itu semakin membuatnya marah. Perlakuannya atas Maddie tidak bisa di biarkan begitu saja.

Beside You• lrh.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang