Bagian 10 - Keinginan Changmin

294 21 4
                                    

-Author POV-

Seluruh perhatian orang-orang di café itu tertuju pada keempat sosok yang hampir melangkah keluar dari sana. Junsu menatap produsernya dengan tak percaya. Menawari mereka sebuah kontrak untuk bersatu lagi? Apakah ini nyata? Junsu sangat berharap keempat rekannya itu tidak membuang kesempatan berharga ini. Ia sangat berharap mereka akan mengatakan iya tanpa harus berpikir panjang. Tapi nyatanya, keempat sosok itu tidak merespon sama sekali. Mereka hanya diam dan saling berpandangan. Tak ada yang bisa menebak apa yang ada di pikiran mereka saat ini. Bahkan mungkin diri mereka sendiri juga tak bisa menebaknya.

"Bukankah kalian berlima ingin bersatu lagi?" tanya Lee Junki setelah mereka semua tak menjawab pertanyaan pertamanya.

"Kata siapa kami ingin bersatu lagi?" Jaejoong angkat bicara. Kalimat yang baru saja dikeluarkannya membuat semua orang tercengang. "Jangan sok tahu kalau kau belum me-ngenal kami. Aku tahu kau pasti sengaja memanfaatkan situasi ini untuk mengajak kami bekerja sama, dan setelah itu kau dan semua staff-mu bisa memperbudak kami seperti SM."

"Kau tidak bisa menuduhku seperti itu! Aku berbeda dengan produsermu di SM!" ucap Lee Junki, amarahnya terpancing karena ia merasa Jaejoong telah menghinanya.

"Oh, begitu ya?" Jaejoong hanya mengucapkan kalimat itu sebelum akhirnya melangkah pergi keluar dari sana. Ketiga member lain masih berdiri di ambang pintu. Tak ada yang bisa mereka lakukan kecuali menatap punggung Jaejoong yang sudah mulai menjauh menuju tempat di mana ia memarkir mobilnya. Sulit dipercaya, sosok bernama Kim Jaejoong itu meninggalkan sebuah kesempatan besar di mana ia bisa bergabung kembali dalam grupnya tanpa melibatkan SM.

"Kukira, Dong Bang Shin Ki tidak bisa terbentuk jika lead vokal kami tidak ada di dalamnya." Ucap Yoochun sambil menarik tangan Yunho dan Changmin keluar dari sana.

"Aku beri waktu sampai kalian menyelesaikan persidangan dengan SM! aku akan menunggu!" teriak Lee Junki. Entah ketiga sosok yang sudah beranjak pergi itu mendengarkan kalimatnya atau tidak. Tapi yang jelas, mereka bertiga pasti mendengar kalimat itu.

Kini suasana di dalam café menjadi sunyi. Junsu masih berdiri tegak tanpa melakukan gerakan apapun. Dia tak percaya keempat rekannya akan membuang kesempatan ini. Walau mereka masih diberi waktu untuk memikirkan keputusan mereka, tapi tetap saja, kemungkinan besar, mereka akan tetap mengatakan tidak jika salah satu di antara mereka tidak setuju.

"Nanti aku akan datang lagi." Ucap Lee Junki. Junsu mengatupkan mulutnya yang ternganga sejak tadi. "Jika pada hari itu, mereka benar-benar mengatakan bahwa mereka tak mau bergabung, maka kau bisa menandatangani kontrakmu sebagai penyanyi solo."

"Ya, aku mengerti."

"Baiklah, kalau begitu aku permisi dulu. Sampaikan salamku pada keempat rekanmu yang galak itu. Sampai jumpa!" Lee Junki sudah beranjak pergi sambil membawa semua data-datanya. Junsu tidak mengatakan apa-apa. Dia hanya terduduk lemas di kursi sambil mengusap rambutnya searah ke belakang. Ia benar-benar tidak mengerti apa yang sebenarnya dipikirkan keempat makhluk itu. Kenapa mereka begitu mudah menolak tawaran ini? Tawaran yang bisa menghidupkan kembali nama sebuah grup yang sudah begitu lama tak pernah terdengar.

Tidakkah mereka merasa rindu akan kebersamaan yang sempat hilang? Tidakkah mereka rindu bernyanyi di depan seluruh Cassiopeia? Tidakkah mereka rindu tidur bersama dalam satu kamar, berebut menonton TV, atau bahkan saling merasa iri jika salah satu di antara mereka mendapat surat penggemar yang lebih banyak. Apa mereka tidak rindu pada semua itu? Apa mereka sudah benar-benar melupakan semua itu? Secepat itu?

***

-Jaejoong POV-

Aku sampai di rumah sekitar pukul 11:00. Hana membuatkanku segelas minuman hangat dan meletakkannya tepat di meja sebelah tempatku duduk. Setelah itu dia duduk di sampingku. Jujur, aku sedang benar-benar dalam mood yang tak enak. Tapi aku juga tak mungkin melampiaskan kemarahanku padanya. Tidak untuk yang ke sekian kalinya.

The Return of TVXQ/DBSKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang