Tokyo, December of 31th, 2015
Author POV
“Hey Seohyun-ah, kenapa kau tak mengangkat telponku sejak tadi?” Lelaki bertubuh jangkung itu tak henti-hentinya mengomel sejak dari apartemennya.
“Mian Minho oppa, pasienku sangat banyak hari ini. Ada hal penting apa kau menelpon sepagi ini?” ujar sang wanita yang tak lain adalah Kim Seohyun, dokter spesialis bedah termuda di Seoul.
“Yak kau bilang hal penting, kau ini bagaimana Kim Seohyun, Kau lupa sekarang tanggal berapa? Aishh” Minho tak henti-hentinya menggerutu akibat ulah Seohyun.
“Ahh mian sekali lagi calon kakak iparku, aku sungguh lupa, apa semuanya sudah siap? Apa ada lagi yang kurang yang mesti aku pesankan?” Seohyun memelas sebisa mungkin agar Minho, sahabat sekaligus kekasih kakaknya Kim Yuri, mau memafkannya.
“Semuanya sudah siap, aku sekarang hanya perlu kau berakting untuk membuat unnie-mu sedikit panik seperti yang telah kita rencanakan sebelumnya,” ujar Minho sedikit menyunggingkan senyum nakalnya.
“Ahh arraseo,, nanti aku akan lakukan yang tebaik Minho oppa”
“Anak baik, Gomawo baby”
Percakapan mereka pun berakhir setelah Minho memutus telponnya.***
Kim Yuri terlalu sibuk dengan pekerjaannya sebagai seorang CEO perusahaan dengan brand fashion ternama di Tokyo. Yuri mendapatkan posisinya ini tidak dengan mudah. Ia memulai karirnya benar-benar dari bawah. Lebih dari 6 tahun sejak ia menamatkan Senior High School, akhirnya baru Yuri bisa menduduki posisi ini.
Yuri baru memiliki brand fashion sendiri hanya dalam kurun waktu 1 tahun ini. Dan brand ini sudah banyak dikenal di berbagai Negara Asia, seperti Jepang, Korea, Thailand, Indonesia, dan Singapura. Keberhasilannya ini juga dibantu oleh adik keduanya, Kim Yoona yang juga berprofesi sebagai artis. Yoona yang senang mengendorse karya kakaknya seringkali dijadikan model ketika Yuri tengah menjalani premire fashion. Adik bungsu mereka, Kim Seohyun memang tidak menolong dalam market tapi ia lebih memperhatikan kesehatan kakak-kakaknya.
Hingga jarum jam sudah menunjukkan pukul 7, Yuri masih tetap berkelut dengan laptop dan beberapa berkas di mejanya. Tak berapa lama, handphone Yuri pun berdering. Yuri pun memutar bola matanya dengan malas ketika membaca ‘Baby Hyun’s calling’ di layar handphone nya. Ia tahu benar jika adiknya ini akan memarahinya karena terlalu sibuk dengan pekerjaannya dan jarang sekali memperhatikan kesehatannya. Padahal adik dan kekasih Yuri adalah seorang dokter.
“Waeyo?” karena Seohyun tak menyerah juga untuk menelpon Yuri, akhirnya ia pun mengangkat telpon Seohyun.
“Yak unnie.. bisa kutebak kau pasti masih di kantor, apa kau sudah minum vitamin yang aku kirimkan kemaren? Oh, kutebak lagi kau pasti belum makan, aishh unniee, sudah ber-..”
“Yak Seohyun., kau ini seperti nenek-nenek saja, cerewet sekali kau adik kecil.. aku ini sudah besar, aku mengerti dengan kondisi tubuhku, kau tak perlu mengurusiku seperti itu” ujar Yuri memotong omongan Seohyun yang terlalu berisik menurutnya.
“Oh begitu ya,,, Hmm kau tidak butuh aku lagi ya, ya sudah kalau begitu, aku pulang saja ke Seoul, padahal aku sudah jauh-jauh ke Tokyo untuk bertemu denganmu, tapi kau terlalu sibuk dan malah memarahiku” Balas Kim Seohyun dengan nada yang dibuat sedih untuk melancarkan aktingnya.
Yuri memang workaholic. Bahkan dia jarang sekali menghabiskan waktu bersama Minho, kekasihnya, walaupun hanya untuk makan malam. Maka dari itu, Minho membutuhkan bantuan Seohyun untuk memuluskan rencananya malam ini.
“Kau sedang tidak bercanda kan Kim Seohyun?”
“Eonni meragukanku? Sejak kapan aku ahli dalam berbohong? Ya sudah, aku pulang saja ke Seoul” dalam hati Seohyun memohon ampun karena telah berkata yang tidak benar pada eonninya.
“Call, dimana kau sekarang? Aku akan kesana sekarang juga”
“Really? Aku di Pentha Cafe, kau tahu kan eonni?”
“Curae, Tunggu aku dan jangan kemana-mana”
“Arraseo”
“Maafkan aku Yuri eonni” ujar Seohyun setelah menutup telepon eonninya.***
Yuri telah sampai di cafe yang telah ia janjikan dengan adiknya, Kim Seohyun. Suasana cafe ini sangat aneh dirasakan wanita bersurai panjang ini. Tak biasanya Pentha Cafe ini sunyi. Apalagi malam ini malamnya daur muda berkeliaran. Yuri mengenyahkan keraguan itu dalam pikirannya.
Baru saja kaki jenjangnya melangkah di pintu masuk cafe ini, lagi-lagi Yuri merasakan adanya kejanggalan. Cafe ini benar-benar tidak ada pengunjung. ‘Apa cafe ini bangkrut’ batin Yuri.
“Selamat datang di Phenta cafe, silahkan masuk nyonya” seorang wanita berseragam pelayan menghampiri Yuri.
Yuri hanya menganggukkan sedikit kepalanya seraya mengeluarkan handphone. Hanya satu nama yang akan ia cari saat ini. Kim Seohyun.
“Aishh, kenapa tiba-tiba handphone anak ini tidak aktif” geram Yuri.
Sesaat sebelum Yuri menghubungi lagi adiknya, tiba-tiba saja lampu di cafe tersebut padam. Suasana menjadi gelap total. Yuri langsung terlonjak kaget dan berteriak meminta bantuan. Tapi tidak ada yang merespon. Yuri yang notabennya takut dengan gelap mulai menggigil.
Namun tak lama muncul beberapa tulisan di hadapan Yuri yang dihiasi beberapa lampu yang sangat indah. Samar-samar wanita tersebut membacanya dengan hati-hati.
“Would you marry me? Oh gosh apa-apan ini?” ujar Yuri dengan sedikit kesal dan pipinya yang sudah mulai basah.
“Yes Kim Yuri, Would you marry me?” Pria jangkung yang tak lain adalah Minho kekasih Yuri muncul dari balik tulisan tersebut.
Yuri yang merasa kesal langsung terharu mendapati prianya berlutut dihadapannya. Minho menyodorkan sepasang cincin yang tertata rapi di dalam kotak merah yang sangat elegan.
“Yak, kau pikir ini lucu Choi Minho? Aku hampir saja kehilangan nyawaku karena ulahmu, dan mana Kim Seohyun, berani se-”
Omelan Yuri terhenti karena Minho langsung memeluknya erat. Pria ini menyalurkan rasa sayangnya yang sangat besar pada wanita dalam dekapannya ini. Yuri yang mengerti langsung membalas pelukan kekasihnya.
“Yes, I do Choi Minho” Ucap Yuri dalam dekapan Minho.
“What? Apa yang kau katakana tadi? Aku tidak mendengarnya Kim Yuri?” Minho yang kaget langsung melepas pelukannya dan menangkup kedua pipi Yuri.
“Aku hanya mengataknnya sekali Minho-ah, kau harus mendengarnya dengan jelas”
“Curae yeobo”
“Yes, aku mau menikah denganmu”
Minho kembali memeluk erat kekasihnya. Lalu disematkan cincin pemberiannya pada Yuri.
“Oh gomawo sayang, aku janji akan menjadi suami yang hebat untukmu” Minho pun mencium punggung tangan Yuri dengan penuh perasaannya.
“Tak perlu sayang, kau akan selalu menjadi Choi Minho, dan aku menjadi Kim Yuri, Kekuranganmu adalah kekuatanku, begitupun sebaliknya yeobo” ucap Yuri dengan matanya yang mulai berkaca-kaca lagi.
Minho yang mendengar ucapan Yuri langsung mendekap erat seakan tidak akan pernah melepaskan wanitanya sekalipun. Minho merasa sangat beruntung memiliki calon pendamping hidup seperti Yuri. Seperti itu juga yang dirasakan Kim Yuri, karena hanya Minho yang bisa membuatnya yakin untuk berkomitmen.
“Hm, ngomong-ngomong, Kim Seohyun pasti terlibat dalam rencanamu kan?” Tanya Yuri yang masih dalam dekapan Minho.
“Nanti aku ceritakan padamu, aku harus berterimakasih padanya, ayo kita makan malam dulu sayang”
“Wah aku harus membuat perhitungan pada anak kecil itu” ujar Yuri yang masih saja tak puas akan jawaban calon suaminya.
Ya benar, calon suami. Choi Minho telah naik satu tingkat di posisi hati Kim Yuri. Dan malam itu, malam yang takkan terlupakan oleh Kim Yuri. Yes, hanya akan sekali dalam hidupnya dan orangnya adalah Choi Minho.***
Please vote lagi, untuk ke kisah berikutnya^_^
![](https://img.wattpad.com/cover/61800301-288-k368706.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Story of Kim Triplet
Fiksi PenggemarTitle : Love Story of Kim Triplet Author : Noona Lee Cast(s) : Kwon Yuri (Girls' Generation Yuri), Im Yoon-Ah (Girls' Generation Yoona), Seo Joo-Hyun (Girls' Generation Seohyun), Choi Minho (Shinee Minho), Lee Donghae (Super Junior Donghae), Xi Luh...