part 5

4.8K 251 49
                                    

Lunas yee gak ada hutang lagi, tuh di mulmed pict 3 pemeran utamanya,mungkin kedepannya bakal ada beberapa tambahan pemeran baru..

Oke happy reading...

****************

Aldera pov

"hai kak.. Sibuk banget sih!" sapaku pada ka di yang lagi sibuk mantengin laptopnya di pojok kantin

Dia menoleh padaku tersenyum tipis

"eehh.. Hai sayang!! sendiri aja?" tanya nya padaku

aku mengangguk pelan dan duduk disampingnya..

"nggak sama tasya?" tanya kak di tanpa melihatku..

aku menggeleng pelan walaupun aku tau kak di gak mungkin tau karna dia lagi fokus sama layar datar didepannya

karna tak kunjung dapat jawaban dari ku kak di akhirnya menoleh padaku

"kenapa?" tanya nya pelan

"tasya lagi sama kak alfi kak" jawabku tersenyum tipis, walau aku tau kak di pasti bisa melihat senyum yang terlihat dipaksakan oleh ku

kak di hanya tersenyum lirih, dia sangat tau aku tak ingin membahas lebih tentang tasya..

"kamu udah makan?"tanya nya mengelus pipi kiriku lembut

aku menggeleng sbg jawaban, sejak dari kemarin nafsu makan ku sudah hilang, menerima kenyataan tasya akan bertunangan membuat ku kehilangan semangat hidup..

"makan ya? Kakak pesenin mie goreng kesukaan kamu" bujuknya , aku tetap menggeleng , entah rasanya untuk makan pun aku malas

"makan ya sayang? kakak gamau kamu sakit" betapa beruntungnya seseorang yang memiliki wanita seperhatian kak di

"aku belum mau makan kak, kalo laper juga pasti aku makan kok"

"ini semua karna tasya kan?" gumamnya pelan tapi aku masih bisa mendengarnya

"kakak tau kan tasya sangat berpengaruh untukku kak!" aku tau kata kata yang keluar dari mulut ku tanpa sadar sudah menyakiti hatinya

Ia tersenyum kecut mendengar penuturan ku, tuhan aku menyakitinya lagi'

"aku tau kok bahkan sangat tau, kalo aku gak akan mungkin bisa menggantikan posisi tasya di hati kamu, hehe" ucapnya di akhiri kekehan pelan, aku tau itu hanya topeng

"maaf kak" gumam ku lirih, aku tak sanggup melihatnya berusaha menutupi rasa sakitnya dibalik senyum indahnya itu..

setelah itu hanya hening yang menyelimuti kami, kak di yang kembali sibuk dengan laptopnya mengerjakan tugas tugasnya, dan aku yang sibuk dengan pikiran ku sendiri, apa aku terlalu egois disaat ada orang yang benar benar tulus mencintai ku, aku malah memikirkan orang yang tak pernah melihat ke arahku yang begitu mencintainya..

"aku gak akan pernah menyerah buat nyadarin kamu kalo aku bener bener tulus sama kamu, rasa sakit ini gak sebanding dengan kebahagiaan yang aku rasain saat kamu ada disamping aku" aku menoleh cepat pada kak di, kata katanya begitu menampar ku, dia mengatakannya tetapi mata dan tangannya masih terfokus pada tugasnya..

aku memandang kosong ke depan "aku gak mau menyakiti kakak lebih jauh lagi, jika kakak tak sanggup lagi katakan padaku biar aku menjauh dari hidup kakak" walau sakit harus menjauh darinya yang telah ku anggap sbg kakak kandungku sendiri , aku rela asal dia tak merasakan sakit lagi

"aku udah bilang kan, aku gak akan nyerah gitu aja" ucapanya begitu tegas, keras kepala sekali dia

"Terserah kakak" ujarku pasrah, aku lelah dengan hatiku sendiri

SAKITNYA MENCINTAIMU GxGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang