part 6

4.2K 239 12
                                    

Tasya pov

sebegitu sayang nya kah diandra sama al, tuhan mengapa aku tak rela ada orang lain yang lebih berani mengungkapkan perasaan terlarang nya terhadap al, sedangkan aku, aku munafik, aku malah egois, berpacaran dengan seorang pria hanya untuk menutupi perasaan ku yang sebenarnya, andai aku bisa seberani diandra, aku tak harus ketakutan seperti ini jika suatu saat aku akan benar benar kehilangan dirinya'

"kalo gak ada hal penting yang mau loe omongin lagi, mending loe keluar sya" kata kata diandra menyadarkan ku dari lamunanku tentang perasaan ku

aku menatap sendu al yang tak kunjung sadar dari pingsannya, sedangkan petugas kesehatan telah keluar sedari tadi setelah memeriksa kondisi al, maag al kambuh dan itu membuat ku tak bisa untuk meninggalkannya begitu saja..

"gue mau jagain dia di, gue gak akan tega ninggalin dia disaat kondisi nya seperti ini" ujarku pelan , terus memperhatikan wajah polosnya saat terpejam seperti ini yang membuat ku tak bisa mengalihkan mataku darinya

"gue bisa jagain dia sendiri sya, loe gak perlu susah susah buat jagain dia" aku langsung menoleh padanya dan tersenyum sinis

"loe baru kenal dia beberapa tahun ini, sedangkan gue udah kenal dia hampir 5tahun diandra!! jadi yang lebih berhak buat jagain dia adalah gue bukan loe" ucapku tertahan penuh penekanan, aku tak akan meninggalkan al

"gue tau, bahkan sangat tau tasya!! Tapi yang saat ini al butuhin cuma gue bukan LOE" jawabnya tajam, tapi aku tak akan pernah takut menghadapinya

"mending loe aja deh di yang keluar, kalo loe sayang dia, loe tau kan apa yang saat ini dia butuhin, dia harus makan sebelum minum obat, mending loe ke kantin beliin dia bubur sama teh anget .. Oke.."

"LOE..." geramnya padaku

"udah sana keluar" aku pun mendorong tubuhnya untuk keluar dari ruang kesehatan "beliin sesuatu ya, dan bilangin sama kak alfi jangan nungguin gue, gue mau jagain al" seru ku dan menutup pintu kembali tanpa mempedulikan protesan diandra ataupun kak alfi yang sedari tadi menunggu ku.

aku kembali menghampiri al yang masih terpejam tak ada tanda tanda ia akan membuka mata yang selalu membuat ku luluh saat melihat tatapan lembutnya..

aku masih menunggunya untuk sadar, duduk dikursi disamping ranjang yang ia gunakan dan tetap menggenggam jemari tangan nya yang ku usapkan pada pipiku aku tak akan lelah untuk menemaninya walau harus membolos aku tak peduli, hanya dia yang ku khawatirkan saat ini

cepet sadar ayy, banyak pertanyaan yang pengen aku tanyain sama kamu, kenapa kamu bisa telat makan? bahkan sampe pingsan kaya gini, kamu terakhir makan itu kapan sih, padahal aku sering ingetin kamu jangan telat makan, maaf karna akhir akhir ini aku jarang ada waktu buat kamu'

aku merasakan jari jarinya mulai bergerak, aku langsung berdiri untuk melihat ia yang sebentar lagi akan membuka matanya..

Kak di' panggilnya lirih belum membuka matanya, tuhan kenapa rasanya sakit banget , karna nama orang lain yang ia sebut saat dia baru tersadar, padahal aku yang sedari tadi menunggunya disini,'

tanpa sadar aku telah meneteskan air mata, sesakit inikah mencintai dalam diam, aku langsung membalikkan tubuhku saat aku sadar bukan aku yang ia butuhkan saat ini

Tasya' panggilnya lirih, aku memejamkan mata untuk meredakan tangis ku, dan kembali membalikkan tubuhku menghadapnya setelah menghapus sisa sisa air mata yang menetes tadi

"hei.. kamu udah sadar?" tanyaku lembut sembari mengelus pipi kanannya dengan ibu jariku,

al hanya mengangguk pelan, mungkin kondisinya masih lemas, ia memicingkan matanya menatap ku intens, aku menjadi salah tingkah dibuatnya

SAKITNYA MENCINTAIMU GxGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang