part 2

5.5K 307 22
                                    

aldera pov

menangis tak akan pernah bisa membuatnya sadar kalo selama ini aku mencintainya, saat ini aku sedang mengerjakan tugas dari dosen yang harus segera ku selesaikan itung itung mengurangi waktu ku yang terus memikirkannya...

malam yang dingin tak membuatku menghentikan aktivitas yang sedang ku jalani, handphone yang sedari tadi berbunyi pun tak ku hiraukan, aku hanya ingin menjaga jarak dengan tasya untuk mengurangi rasa sakit ku..

Ceklek'
siapa yang masuk ke dalam kamarku tanpa permisi, aku tak bisa mengetahuinya karna posisi ku sedang berada di balkon kamar bukan di dalam kamar.

terserah lah siapapun itu, aku masih terus sibuk memandangi layar datar di depanku jari jari ku pun tak henti hentinya mengetik..

tap tap' ku rasakan langkah kaki yang menggunakan high heels itu mulai mendekat tapi aku tetap fokus pada yang sedang ku kerjakan saat ini..

ayyanx' panggil orang itu padaku, aku hafal itu suara siapa aku tetap tak mau menoleh padanya.

"ayyanx ih..." rengeknya melingkarkan kedua tangannya di leherku dari arah belakang sofa yang sedang ku duduki.

aku tetap diam tak menjawab panggilannya ataupun menanggapi sikap manjanya.

"ayy... kamu kenapa sih dari tadi di telpon ngga di angkat??" tanyanya padaku, dia ikut duduk di sampingku menyandarkan kepalanya pada bahuku..

aku hanya tersenyum dalam hati,
lihatlah betapa manjanya dia padaku bagaimana mungkin aku sanggup menjauh darinya.

aku menoleh dan tersenyum kecil melihatnya mengerucutkan bibir cemberut tanda protes karna udah aku cuekin..

"kamu ngga liat aku lagi ngapain sya??" tanyaku padanya lalu fokus kembali pada layar datar di depanku.

"iya aku liat ayy... tapi kan masa buat angkat telpon aja ngga bisa.. aku kesini naik taksi tau, mobil lagi dipake mama gatau kemana,, masa kamu tega sih ngebiarin aku ke sini malem2 pake taksi!!" cerocosnya panjang lebar..

"kan aku ngga nyuruh kamu buat kesini sya!!" ujarku tanpa melihatnya yang sedang kesal sendiri karna ulahku..

"kamu kok gitu sih ayy... kalo kak alfi ngga ngebatalin dinner kita aku juga ngga akan kesini malem2 begini dan ganggu kamu!!" geramnya padaku karna penuturan ku barusan.

sejenak aku menghentikan aktivitas ku dan menatapnya datar yang sudah tak lagi menyender padaku.

"berarti kalo kak alfi ngga ngebatalin dinner kalian kamu ngga akan datang kerumah ku sekarang??" tanyaku masih dengan ekspresi yang sama datar

dia mengangguk salah tingkah akan pertanyaan ku.

"kamu datang sama aku ketika kamu butuh doang sya!!" kataku menutup wajahku dengan kedua tanganku dan mengusapnya kasar

"maksud kamu apa ayy??" tanyanya penuh amarah..

"AKU INI KAMU ANGGAP APA TASYA??" bentak ku marah aku berdiri dari dudukku memandangnya dingin.

tasya pun tak kalah marahnya denganku dia ikut berdiri menatapku geram

"KAMU ITU SAHABAT AKU, EMANG KAMU MAU AKU ANGGAP APA HAH??" bentaknya penuh amarah.

"aku ngga pengen kamu anggap apa2 sya.. aku cuma mau kamu sedikit hargai aku kalo emang aku sahabat kamu, aku bukan pelampiasan yang bisa kamu datangi kapan aja, aku juga punya kesibukan lain,aku ngga bisa setiap waktu harus angkat tlp kamu ataupun nemenin kamu jalan ketika kak alfi ngebatalin acara sama kamu!!" aku terduduk lemah mengungkapkan semua yang ku rasakan, aku menyesal baru kali ini aku berani membentaknya.

SAKITNYA MENCINTAIMU GxGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang