D e l a p a n

1.4K 152 1
                                    

"lo cantik" ulang Iqbaal. Kali ini (namakamu) menoleh, ia tidak yakin dengan ucapan Iqbaal. Iayakin bahwa Iqbaal itu hanya bercanda.

"bukti nya?"

"bukti nya gue suka sama lo"

(namakamu) terdiam mematung, matanya masih menatap wajah Iqbaal sementara otaknya terus mencerna ucapan Iqbaal. Saking gugup nya, (namakamu) sampai tidak bisa merasakan degup jantung nya sendiri. Iqbaal menyukai nya? Mengapa sekarang udara malah bertambah panas?

Iqbaal tersenyum tipis lalu membuang wajahnya
"gue bercanda"

JLEB

Baru saja Iqbaal membuat (namakamu) terbang melayang dan sekarang ia telah menjatuhkan nya. (namakamu) mengerjap-ngerjapkan matanya beberapa kali untuk membuktikan bahwa ia tidak bermimpi. (namakamu) membuang pandangan nya, menatap buku yang ia pegang. Bercanda? Iqbaal hanya bercanda? Ya Tuhan

"(namakamu), lo baik-baik ajah kan?" tanya Iqbaal yang heran dengan tingkah (namakamu) yang terdiam dan menunduk.

(namakamu) menoleh dan tersenyum samar
"ya"

Iqbaal membalas senyuman itu.
"gue mau nyamperin Steffi, Bastian dulu yah. Ada yang mau gue omongin sama mereka" Iqbaal bangkit dari duduk nya

"iya" (namakamu) mengangguk. Iqbaal mulai berjalan, namun baru beberapa langkah (namakamu) kembali menyerukan namanya dan membuat Iqbaal menoleh

"hm...nanti pulang bareng"

***

"apa Karel gak marah kalo lo pulang sama gue?" tanya Iqbaal saat ditengah perjalan pulang mereka, dengan berjalan kaki. Tadi (namakamu) telah mengajak Iqbaal untuk pulang bersama nya dan Iqbaal menyetujui nya. (namakamu) menginginkan saat-saat seperti ini. Saat-saat dimana hany ada dia dan Iqbaal

"berdoa ajah enggak" jawab (namakamu) tanpa menoleh ke Iqbaal

"berdoa? Nanti kalo dia bener-bener marah gimana?" pertanyaan Iqbaal itu terdengar ketakutan, karena Karel tidak tahu bahwa adik nya pulang bersama nya

(namakamu) menoleh
"kalo dia marah, gue ikut marah dan nanti dia yang bakal minta maaf." Jawab (namakamu) polos

Iqbaal terdiam.

Hening ..

Suasana di kompleks ini cukup sepi, dengan cuaca yang mendukung-mendung- ditemani dengan angin yang berhembus dan menabrak rambut (namakamu) yang tergerai. Hanya terdengar suara langkah kaki mereka dan juga daun-daun pohon yang bergesekan akibat tertiup angin

Mereka sibuk dengan pikiran nya masing-masing. Iqbaal, sibuk dengan ucapan nya saat diperpustakaan tadi. Mengapa tadi Iqbaal berkata bahwa ia bercanda? Padahal kenyataan nya ia memang menyukai (namakamu).

(namakamu), ucapan Iqbaal masing terekam sempurna di otak nya. Lo cantik. Gue suka sama lo. Gue bercanda. Awal nya memang membuat hati nya berbunga-bunga. Tapi akhirnya hanya membuat hatinya sakit. Tunggu! Sakit? apakah ini berarti (namakamu) sudah bisa melupakan Aldi? Tidak! Nama Aldi masih tersimpan dilubuk hatinya. Bagaimana dengan Iqbaal?

Oh ya. Seharian ini ia tidak melihat Aldi. Kemana pria itu?

"kalo gue boleh tau.. Farrel Farren itu siapa?" Iqbaal mencoba memecah keheningan diantara mereka

"darimana lo tau?" (namakamu) balik bertanya tanpa menjawan pertanyaan Iqbaal

"tadi pagi gue gak sengaja denger Steffi nyebut nama itu" jawab Iqbaal

(namakamu) tertawa kecil mengingat tingkah konyol bocah kembar itu

"dia adek gue. Mereka kembar" jawab (namakamu) matanya menerawang kedepan dan terukir senyuman manis diwajah nya

FailureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang